Pergi Kerumah Gibran

128 0 0
                                    


Maya berdiri di depan sekolahnya. Ia menunggu pak Yono yang sedang dalam perjalanan menjemputnya. Tak lama kemudian mobil silver yang dikendarai Pak Yono datang, Maya langsung naik ke mobil.

"Pak, Maya pengin mampir dulu kerumah temen bentar yaa" ucap Maya pada Pak Yono

"Iya non" jawab Pak Yono

Hari ini Gibran tidak berangkat kesekolah dan Maya berniat untuk mengunjungi rumah Gibran. Ia mendapat alamat Gibran dari guru BK nya dengan alasan ia butuh tanda tangannya Gibran untuk tugas yang Pak Saiful berikan kemarin. Selain alasan itu, Maya juga sebenarnya ingin lebih tau tentang Gibran.

Maya telah sampai didepan rumah yang alamatnya tertulis di secarik kertas yang sedang ia pegang.

"Non, ini rumahnya? Gede amat non? Dia anak konglomerat ya non?" tanya Pak Yono penasaran

"Maya juga gatau Pak Yon, coba ya Maya turun dulu tanya ke satpamnya"

Maya lalu turun dari mobilnya dan berjalan ke pos satpam di depan rumah itu.

"Maaf pak, mau tanya apa bener ini rumahnya Gibran?" tanya Maya

Satpam itu mengamati Maya dari atas sampe bawah.

"Non siapanya tuan Gibran? Apa non udah janjian sama tuan Gibran kalo non mau kesini?" tanya satpam itu

"Saya temen sekelasnya pak, saya belum janjian sama dia pak"

"Kalau begitu sebentar ya non" ucap satpam itu lalu memencet tombol merah yang ada di atas mejanya

Dari sana terdengar suara seseorang,dan itu adalah suara Gibran. Suara Gibran yang serak-serak berat sangatlah khas.

"Ada apa pak?" tanya Gibran

"Ini tuan ada temennya tuan"

"Siapa?" tanya Gibran

Satpam itu lalu menghadap Maya.

"Nama non siapa?" tanya satpam itu

"Maya pak" jawwab Maya

Satpam itu kembli menghadap mejanya

"Namanya Maya tuan"

"Suruh dia masuk" singkat Gibran

Satpam itu lalu membuka gerbang dan mengantar Maya sampai depan pintu rumah.

Maya sungguh tertegun dengan rumah itu. Halamannya sangat luas dan di tamannya banyak sekali bunga-bunga yang warnanya sangat cantik.

"Duduk dulu aja non,nanti tuan Gibran akan turun" pinta satpam itu

Maya lalu duduk di ruang tamu yang sangat luas. Maya memandangi keseluruh sudut rumah itu. Sungguh rumah itu sangat megah.

Gibran turun dari lantai dua, ia mengamati Maya yang sedang melihat sekeliling rumahnya.

"Mau apa lo kesini" dingin Gibran ke Maya

"Emm ini aku butuh tanda tangan kamu buat tugas yang Pak Saiful kasih kemarin"

Maya lalu mengambil buku tugas itu dan langsung ditandatangani oleh Gibran

"Udah kan. Sekarang lo pulang" usir Gibran

Saat Maya akan keluar rumah itu tiba-tiba Mamahnya Gibran masuk kerumah. Ia baru saja selesai menyiram tanaman bunga di halaman samping.

"Lho lhoo ada gadis cantik..siapa ini?" tanya Mamahnya Gibran sambil memegang bahu Maya

"Emm saya Maya temennya Gibran tante" jawab Maya

"Owhh kamu temennya Gibran? Ko Gibran ga pernah crita sih punya temen cantik. Trus kamu mau kemana ini? Mau pulang?"

"I..i..iya tante"

"Udah dikasih minum belum sama Gibran?"

Maya tidak menjawab, ia melirik Gibran yang sedang memandanginya penuh kesal.

"Sudah tante duga,ayo sini duduk lagi tante buatin minum yaa" pinta Ibu Gibran

Maya tidak bisa menolak. Ia anak yang penurut memang. Sementara Gibran berjalan naik tangga menuju kamarnya

"Ehh ehh Gibran,kamu mau kemana? Ini Maya temenin dulu dong. Mama mau buat minuman buat Maya"

Gibran mendengus kesal. Lalu berjalan malas ke kursi ruang tamu dan duduk berhadapan dengan Maya.

Gibran mengacuhkan Maya dengan memainkan ponselnya.

"Bran" panggil Maya

"Hmm"

"Kamu kenapa tadi ga berangkat sekolah?"

"Suka-suka guelah"

"Gibran gaboleh gitu, kita kan bentar lagi mau Ujian Nasional. Gibran kan juga ketua kelas jadi harus mencontohkan yang baik sama temen sekelas"

"Eh lo siapa si! Ngatur-ngatur hidup gue!"

"Bukan gitu Bran, aku cuma.."

"Brisik lo ahh" sentak Gibran lalu pergi ke kamarnya

Mamahnya gibran datang dari dapur membawa 2 gelas minuman.

"Tante denger semuanya, maafin Gibran ya sayang.. Dia memang orangnya begitu"

"Iya tante gapapa ko "

Maya lalu meminum minuman yang diberikan oleh Mamahnya Gibran

"May, tante boleh minta sesuatu sama kamu?"

"Emm sesuatu apa tante" jawab Maya bingung

"Tolong jagain Gibran di sekolah ya, pantauin dia..dia itu kadang nglakuin hal hal yang.."

"Iya Maya tau tante..Maya pernah liat Gibran nglakuin itu pakai mata Maya sendiri. Emm sebenernya Maya juga penasaran kenapa Gibran bisa kaya gitu tante"

"Critanya panjang sayang..lain kali aja ya tante ceritanya"

"Emm iya tante..maaf ya kalo Maya lancang nanyain itu"

"Gapapa sayang,,tante ngrti kok"

Diam-diam Gibran melihat mamahnya mengobrol dengan Maya dari ruang atas. Baru kali ini ada cewe yang ngaku jadi temennya dan berani ngobrol banyak sama mamahnya.

UNTITLED ( Tanpa Judul )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang