chapter 6

1.8K 131 0
                                    

Sinar matahari di pagi hari mengusik tidur nyenyak seorang namja di balik selimut tebalnya. Ia mulai membuka matanya secara perlahan dan meraih ponselnya dilihatnya bahwa sekarang sudah menunjukan pukul 07.30 namja tersebut yang tak lain adalah Limario Manoban langsung membelalakan matanya dikarenakan sekarang ada kelas pagi jika dia terlambat bisa bisa dia dihukum lagi seperti minggu lalu oleh guru killer di kampusnya.

"aiisshhhh kenapa aku bisa bangun kesiangan seperti ini sih" gerutu lim sambil mengacak ngacak rambutnya dan turun dari kasur king sizenya menuju kamar mandi

Kurang lebih 15 menit limario telah selesai melakukan aktivitas paginya. Lalu ia pun turun untuk pamitan kepada kedua orangtuanya

"pagi mom" sapa limario yang melihat mommy nya sedang berada di dapur memasak sarapan

"pagi lim,  kamu tunggu di meja makan dulu. Mommy sedang menyiapkan sarapan untuk kamu" ucap mommy lim

"tidak usah mom,  lim sudah terlambat lim sarapan di kantin kampus saja,,  apa daddy sudah berangkat ke kantor? " tanya limario

"ya sudah kalo begitu,,,  sudah tadi daddy berangkat sangat pagi karena ada meeting dengan client daddy kamu" ucap mommy lim

"oooo baiklah,,  lim berangkat dulu mom,,  daahh" ucap lim seraya mencium pipi kiri mommy tercintanya itu

"hati hati di jalan jangan ngebut ngebut naik mobilnya yaaa" ucap mommy lim

"iyaa mom" teriak lim yang sudah berada di luar mansionnya

Lalu limario mengendarai mobilnya menuju kampus di perjalanan nya seperti biasa dia akan mendengarkan lagu dari radio yang ada di mobilnya tersebut, karena jalanan yang sudah lumayan ramai membuat perjalanan limario sedikit lambat,

Saat berada di lampu merah mobil mewah limario berhenti dan tepat di sebelahnya juga terdapat mobil van hitam berhenti di sebelah mobil mewah limario,,  Limario tidak sengaja menengok ke arah mobil van tersebut saat dia sedang memperhatikan mobil tersebut dia melihat sosok gadis yang sangat ia kenali wajahnya saat masih kecil dulu,  di lihatnya gadis tersebut mengenakan jas kantornya dan rambut yang digerai membuat aura cantiknya keluar dari tubuh gadis tersebut,  Limario menyipitkan matanya untuk memastikan bahwa gadis tersebut benar teman masa kecilnya itu yang tak lain adalah Jennie Kim.

Saat Lim sedang memperhatikan dengan teliti lampu lalu lintas berubah menjadi hijau dan mobil van hitam itu segera melaju dan lim pun mulai sadar dari tatapannya dan langsung melajukan mobilnya ke kampus seraya memikirkan kejadian di lampu merah tadi.

Saat sampai di kampus limario langsung berlari menuju kelasnya di karenakan sebentar lagi akan memasuki jam kelas pertamanya akan di mulai.

"haii limario manoban,,  kau terselamatkan karena guru killer tersebut belum masuk ke dalam kelas kalau saja Dia sudah masuk habislah riwayatmu" ucap sahabatnya itu yang tak lain adalah rose

"tadi di jalan macet jadi aku sedikit terburu buru kesini" ucap limario seraya mengatur nafasnya

Tak lama kemudian guru killer tersebut masuk ke kelas dan memulai mata pelajarannya.

Jam pelajaran pun selesai guru killer tersebut meninggalkan kelas,  dan semua orang yang ada di kelas mulai berhamburan keluar kelas untuk melakukan aktivitas mereka di waktu istirahat

"Lim ayok ke kantin,,  aku sudah sangat lapar" aja rose dengan nada manjanya

"kau duluan sajaa nanti aku menyusul" ucap limario lemas

"kamu kenapa apa kamu sakit? " ucap rose seraya memegang dahi lim

"tidak rose aku baik baik sajaa aku cuma belum merasa lapar saja" ucap limario seraya melepaskan tangan rose dari dahinya

"ya sudah lah,,  apa kamu mau titip sesuatu? " tanya rose

"tidak usah aku tidak ingin apa apa" jawab lim

"ya sudah,  aku ke kantin dulu,  dahh" ucap rose yang langsung berlalu dari hadapan lim untuk menuju ke kantin dan mengisi tangki di perutnya itu

Limario masih saja memikirkan kejadian tadi pagi di lampu merah dia sedang memastikan apakah benar yang ia lihat tadi itu jennie kim atau hanya orang yang mirip dengannya,  karena setahu lim jennie masih berada di New Zeland dan dia melihatnya tadi di lampu merah saat ia akan menuju ke kampus.

"apa yang tadi aku lihat itu beneran kamu nini? " ucap lim lirih

"jika itu benar aku akan mencari mu dan tidak akan ku biarkan kamu pergi lagi jennie kim" ucap limario

~~~~~~~

Di sisi lain Jennie baru saja menyelesaikan meetingnya dengan cliemt barunya di korea. 

"irene apa ada jadwal siang nanti? " tanya jennie kepada sekertaris pribadinya

"tidak Ms jadwal anda kosong siang nanti" jawab irene

"oo baiklah,,  saya akan keluar sebentar"

"baiklah Ms,,  apa perlu saya panggilkan bodyguard Ms?" tanya irene

"tidak perlu saya akan menyetir mobil sendiri,, saya masih cukup hafal dengan jalanan disini" ucap jennie

"baiklah Ms"

Lalu jennie jalan menuju lobi kantornya dan mulai menaiki mobil sport berwarna biru tua yang sudah di sediakan oleh papinya untuk nya.

Jennie mulai menjalankan mobil sportnya menuju jalanan yang cukup ramai sepanjang di perjalanan ia mengamati setiap inci perubahan di kota ia lahir,,  tidak banyak yanh berubah pikirnya,,  ia melajukan mobilnya ke sebuah taman yang cukup sepi hanya ada beberapa orang yang duduk santai di tengahnya.. Ia keluar dari mobilnya dan jalan menuju salah satu ayunan yang berada di taman itu,,

"suasana yang sama seperti dulu" gumam jennie seraya menutup matanya untuk menikmati hembusan angin yang menerpa wajah cantiknya

Saat dia sedang menikmati hembusan angin yang menyapu wajahnya ia mendengar suara anak kecil yang sedang bermain di taman itu,  ia lalu membuka matanya untuk melihat dua anak kecil yang sedang berlarian kesana kemari,,  tanpa di sadari oleh nya ia menyunggingkan senyumnya di bibir tipisnya itu.

Setelah sudah puas dia berada di taman itu ia lalu berjalan menuju mobil sportnya.
Ia memilih untuk membawa mobilnya ke mansion kim.

Sesampainya dia di dalam mansion dia di sambut oleh orangtuanya yang baru saja sampai di korea

"lho mami sama papi kapan sampai di korea? " tanya jennie dengan wajah terkejut

"kami baru sampai sayang " ucap mami jennie

"kenapa kalian tidak ngabarin jennie kan jennie bisa jemput mami sama papi di bandara"

"kami tidak mau mengganggu CEO muda yang satu ini" ucap papi jennie seraya mencubit pipi gembul jennie

"aiisshhh papi lepasinn ini sakit" ucap jennie sambil melepas tangan papinya dari pipi nya

"aiiisshhh galak sekali anak semata wayang kita ini mam? " ucap papi jennie kepada mami jennie

"Yaakkk,,  papiii itu karena jennie sudah besar jadi jennie tidak mau diperlakukan seperti anak kecil lagi" ucap jennie dengan cemberut

"kamu memang sudah besar tapi lihat tingkah kamu masih seperti anak umur 5 tahun" ledek papi jennie sambil tertawa melihat anak semata wayangnya tambah kesal

"sudah sudah sekarang kita makan siang sajaa,,  kamu belum makan kan sayang? " lerai mami jennie dan mengajak anaknya makan siang di mansion megahnya itu

"belum mam,,  ayok kita makan siang tapi tidak usah ajak papi" ucap jennie dengan melirik sinis ke papinya itu

"aigoo anak papi ini sedang ngambek rupanya ke papi" ucap papi jennie mendekati putrinya itu

"sudah lah pi jangan ganggu jennie dia pasti lelah sehabis kerjaa,,  sekarang kita makan,,  mami akan menyiapkan makan siang nya dulu" ucap mami jennie
.
.
.
.
.

Yoyo update

Menurut kalian jalan cerita ini gimana??

NGEBOSENIN / NGGAK??

Jangan lupa vote yaa

Enjoyyy.....

My Noona My Angel  (jenlisa) || HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang