satu

8.4K 461 56
                                    

🦄

Hey you, i'm the one of many people in this world who must be your star. i want to be more than star. something that you must remember, i'm a half of your life.

🦄

Satu minggu yang lalu. Aku sudah sah menjadi hak orang lain. Bukan adopsi ataupun anak angkat. Melainkan istri. Iya,di usiaku yang baru saja menginjak 17 tahun aku sudah dihadapkan pada situasi yang orang lain sebut 'pernikahan'.

Aku tahu ini masih terlalu dini untuk menjalani kehidupan sebagai seorang istri. Tapi,apakah aku bisa melawan kenyataan pahit ini dengan pikiranku? Tidak. Semua ini bukan karena kehendakku sendiri. Iya, aku dijodohkan.

Sudah tidak asing lagi bagi khalayak umum jika dijodohkan hanya karena kerja sama dalam hal bisnis. Hal inilah yang membuatku terjebak dalam kehidupan pernikahan konyol ini.

Ayahku, seorang CEO dari perusahaan 'Ahn Corporation' berhasil menjodohkanku dengan kawan bisnisnya. Beliau orang yang kukenal baik selama ini. Beliau juga tidak kalah sukses dengan ayahku. Mereka bersama-sama membangun bisnis mereka. Hingga akhirnya memutuskan untuk menikahkan aku dengan anaknya.

Hal ini bisa dibilang sangat gila. Bagaimana bisa di zaman yang sudah maju ini masih saja ada orang yang menjodoh-jodohkan anak mereka, apalagi menyangkut hal bisnis.

Sungguh aku bertanya kepada Tuhan. Apakah aku pernah membuat kesalahan yang sangat fatal di masa lalu? seperti menjadi seorang pembunuh? Ah sepertinya aku tidak pernah melakukan hal buruk seperti itu.

Kang Minhee.

Pria bersurai hitam itu, tetangga kelas ku. Kami bersekolah di tempat yang sama. Kami seangkatan, tapi berangkat ke sekolah bersama sekalipun aku tidak pernah.

Minhee lebih memilih menjemput pacarnya yang satu kelas dengannya itu daripada berangkat bersamaku, istrinya. Iya aku kira itu layak dijalani karena memang sejak awal kami sepakat bahwa kami akan menjalani kehidupan kami seperti biasanya tanpa ada gangguan perihal 'suami istri'.

Aku pun tidak masalah dengan perjanjian itu. Karena pada dasarnya kami memang tidak saling suka, kenal saja tidak.

Menurutku memang dia tampan, tinggi, kulit putih, hidung mancung, badan porposional, sangat sempurna. Siapa yang tidak akan suka dengan pesona seorang Kang Minhee? Aku.

🦄

Namaku Ahn Yujin. Siswi SMA kelas akhir yang sebentar lagi akan dihadapkan dengan berbagai macam ujian yang membuat pusing.

Hari ini aku berangkat ke sekolah seperti biasanya. Naik bus sendirian, dan seperti biasanya juga Minhee naik motornya dan menjemput kekasihnya, Lucy.

Setelah sampai disekolah bertemulah dengan seseorang yang membuat hidupku setidaknya berwarna. Cha Junho. Dia sahabatku sejak aku masuk di SMA ini. Teman sekelasku selama hampir 3 tahun terakhir.

Menurutku Junho tampan, dia baik, pintar, juga ramah. Tapi tidak sedikitpun aku menaruh perasaanku padanya. Aku tahu, jika aku melakukan hal itu, mungkin dia sekarang bukan sahabatku.

"Hai yujin,tumben sekali kau berangkat siang?" Tegur Junho ketika aku sudah menapakkan kakiku di gerbang sekolah.

"Bukannya setiap hari berangkatku memang siang seperti ini?" Jawabku seadanya.

"Tidak, lusa kemarin kau tiba disekolah pukul 06.46 lalu kemarin kau tiba disekolah pukul 06.50 dan sekarang, kau baru tiba disini pukul 06.57. kenapa makin hari kau semakin siang tiba disekolah?"

Aku masih terdiam di tempatku masih tidak percaya Junho seteliti itu.

Tidak tahu saja Junho, kalau setiap hari aku harus membuatkan sarapan untuk Minhee padahal dia tidak pernah memakannya bahkan menyentuhnya.

"Astagaa junho, kau sebegitu telitinya dengan waktu tibaku disekolah" Ujarku dengan ekspresi terkejut tentunya. Siapa sangka Junho akan menghitungi jam setiap aku berangkat siang.

"Sudah sudah,ayo kita ke kelas, Sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai apa kau mau dihukum Bu Taeyeon jika meninggalkan pelajarannya?"

"Haha itu sih kau saja yang lambat, aku sudah disini" Jawabku sambil berlari meninggalkan Junho yang merasa kalah start denganku.

Berakhirlah aku dan Junho berlarian di koridor menuju kelasku hingga akhirnya tanpa sengaja aku melihat pemandangan yang agak tidak mengenakkan. Minhee sedang berjalan berdua dengan Lucy menuju kelasnya. Aku tidak mempermasalahkan hal itu memang.

Tapi, sepersekian detik mata Minhee bertemu dengan mataku. Aku bisa melihat tatapan dinginnya ketika dia tahu bahwa aku sedang berlari bersama Junho. untuk apa dia tiba-tiba menatapku seperti itu?

"Yujin, kenapa kau harus berlari meninggalkan ku?" Ucap Junho dengan nafasnya yang masih tersengal-sengal.

"Atur dulu nafasmu baru bisa bicara denganku bye!" Tidak, aku tidak cuek dengan Junho, cuma nada bicaraku ini mengejek Junho dan meninggalkannya lagi di depan kelas.

🦄

Sebenarnya sahabatku bukan cuma Junho. Aku mempunyai sahabat lainnya, namanya Dongpyo dan Eunsang. Mereka berdua selalu baik padaku. Belum lagi teman sebangkuku, Yuna. Entah kenapa aku dikelilingi orang-orang yang baik hingga aku sebenarnya tidak tega membohongi mereka dengan statusku ini.

"Yun, kau sudah menyiapkan semuanya untuk ujian matematika besok?" Tanyaku yang baru saja duduk dikursiku kepada yuna.

"Sebenarnya aku sudah belajar dari 2 minggu yang lalu, tapi Kak Wooseok selalu menggangguku sehingga aku tidak bisa belajar dengan baik" Ujarnya sambil mengusap-usap rambutnya lebih tepatnya mengacak-acak rambutnya.

"Kak Wooseok? crush kamu waktu itu? Masih sama dia? Aku kira sudah tidak" Iya, Kak Wooseok itu kakak kelas kami satu angkatan diatasku. dia sekarang berkuliah di jurusan fisika di suatu perguruan tinggi negeri. Entah apa namanya aku lupa.

"Iya, setiap malam dia menelponku dan berbicara sangat banyak kepadaku sehingga aku tidak sempat belajar" jawab Yuna.

"Itu sih kamu saja yang ingin terus meladeni Kak Wooseok, sekali-kali minta tolonglah Kak Wooseok untuk menemanimu belajar, bukan mengganggumu belajar" jawabku yang kelihatan sok bijak padahal kenyataannya aku juga belum terlalu banyak belajar.

Kalian bisa bayangkan diposisiku yang menjadi seorang istri, kalian tahu kan alasanku menjadi lebih jarang belajar? Seharusnya aku lebih tenang dalam belajar, tapi aku malah tidak bisa belajar dengan tenang jika di rumah. Alasannya adalah tatapan Minhee yang dingin, acuh bahkan secara tidak sengaja menyakiti hatiku. Memang jarang ada percakapan di antara kita bahkan tidak ada percakapan sama sekali, namun hal itu masih saja membuat aku terus tertekan ketika berada di rumah ini.

 Memang jarang ada percakapan di antara kita bahkan tidak ada percakapan sama sekali, namun hal itu masih saja membuat aku terus tertekan ketika berada di rumah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

give me love more🐼❤️

Dinikahin • Kang Minhee [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang