enam

2K 223 12
                                    

🦄
do you remember our first promise? it say that we can walk in each our road. but now, can we remove that promise? I can't life with you now. and I don't know what will we do in next life. you can understand with my opinion? forget it. I want you
🦄

"Eunsang, kapan kau akan selesai memilih buku? aku sudah kelaparan" tanyaku kepada Eunsang yang masih saja memilah-milih buku di rak perpustakaan.

"Sebentar lagi, tunggu saja." hanya begitu. sebentar bagi Eunsang adalah lama bagiku. sejak tadi dia hanya menjawab '5 menit lagi' tapi apa, sampai sekarang aku dan Eunsang belum juga keluar dari perpustakaan ini.

"Eunsang ayolah, kau ingin aku akan mati kelaparan disini?" kali ini aku sudah benar-benar lelah menunggu Eunsang. Menyesal aku mengajak Eunsang ke perpustakaan tadi.

"Iya iya ayo ikut aku mendata buku yang kupinjam" jawab Eunsang sambil membawa buku bacaan yang lumayan tebal.

Setelah selesai mendata buku yang dipinjam Eunsang, sesegera mungkin aku berjalan bahkan mendahului Eunsang menuju ke kantin. Kebetulan jalan kearah kantin melewati kelasku. Dan kalian tahu apa yang terjadi?

Minhee memberhentikan langkahku dan menyuguhkan 3 bungkus roti dan 2 kotak susu coklat. Sebentar, bagaimana dia bisa tahu kalau aku menyukai susu coklat? Ingin sekali aku menolak pemberian Minhee. Tapi aku tidak naif, aku mengambil makanan tersebut dan menatap Minhee seolah aku menanyakan sesuatu.

"Tadi aku mendengar bahwa kau kelaparan menunggu Eunsang di perpustakaan" Minhee sebenarnya manusia atau bukan? Kenapa dia bisa menebak isi kepalaku saat ini?

"Terima kasih" aku hanya menjawabnya singkat dan berjalan memasuki kelasku. Untung saja Eunsang masih berjalan santai tadi, jadi Eunsang tidak melihatku berbincang dengan Minhee.

"Ekhm, sepertinya ada yang aneh darimu Yujin" kali ini Junho mengejutkanku dengan perkataannya yang tiba-tiba dan tidak bisa aku mengerti.

"Maksudmu?" tanyaku, bukan aku pura-pura tidak tahu, tapi memang aku tidak tahuㅠㅠ

"Ada apa?" tanya Junho sambil memicingkan matanya melihat makanan yang aku bawa.

"Berbicaralah dengan jelas Cha Junho" seharusnya Junho mengerti jika aku sudah menyebut nama lengkapnya. Menandakan bahwa aku sangat kesal dengannya.

"Maaf tapi kenapa kau bisa menerima makanan dari Minhee?" Astaga, apakah Junho tahu ketika Minhee memberiku makanan tadi? Dasar Yujin bodoh, seharusnya aku melihat situasi dahulu sebelum benar-benar menerima pemberian Minhee. Mungkin tadi aku sudah benar-benar kalut dengan rasa laparku.

"Ah, Minhee. ti-dak a-aku t-ta-di hanyaa, ah hanya saja Minhee menawariku dan aku merasa sangat lapar jadinya aku menerima semua pemberiannya tanpa berpikir dia siapa dan aku ingin segera memakannya karena aku sudah sangat lapar" jawabku secepat kilat padahal awalnya aku gugup akan menjawab bagaimana. Sampai saat ini sudah jelas jika aku berbohong bukan? Namun, Junho masih saja percaya denganku. Untunglah.

"Sebenarnya aku tidak percaya denganmu tetapi, ya sudahlah. Makanlah sebentar lagi jam masuk kelas dan kau harus makan" ucap Junho sambil berdiri dan berjalan melangkah keluar kelas.

Maaf Junho, aku berbohong. Jika aku berbicara aku tidak tahu harus darimana memulainya.

Benar saja jam masuk kelas sudah berbunyi padahal aku baru saja memakan 2 bungkus rotiku dan masih tersisa satu.

Dinikahin • Kang Minhee [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang