limabelas

1.6K 143 11
                                    

🦄
The challenge is what makes life interesting and resolve it is what makes life meaningful
🦄

disarankan play lagu Seventeen - Don't Wanna Cry. Soalnya part ini mengandung hal hal yang... nanti juga tahu hehe baca aja okay^^

🦄

Hari ini, seperti yang disarankan Minhee beberapa hari yang lalu, Aku dan Minhee menjalani bimbel di tempat yang Minhee sarankan. Lusa ujian sekolah sudah dimulai. Minhee dengan predikat murid pandai di kelasnya mulai mempelajari hal-hal yang akan diujikan. Lalu? Aku?

Aku dengan santainya menghadapi ujian dengan ilmu seadanya. Tapi jangan ragukan nalarku yang sangat aktif saat mengerjakan soal essay dengan mudah.

"Minhee nanti sepulang bimbel, maukah kau mengantarku ke toko buku?" Tanyaku kepada Minhee yang saat ini sedang duduk menghadap buku yang ada di mejanya.

"Ah! tentu saja, tumben sekali kau membeli buku? Apakah kau benar-benar butuh buku itu? memangnya itu buku apa?" Astaga, Minhee membanjiriku dengan pertanyaannya. Bantu aku menjawab teman-teman!!!

"Aku ingin membeli buku bank soal ujian nasional, aku ingin saat ujian nanti aku bisa mengerjakan dengan baik" Jawabku dengan nada tegas pertanda aku sungguh-sungguh dengan niatku.

"Buku tentang soal-soal ujian nasional? Kenapa kau tidak bertanya padaku? Aku punya buku-buku itu, kau tidak perlu membeli, nanti saat dirumah kau boleh mengambilnya" Ya Tuhan, serajin apakah Minhee? Dia sudah membeli buku-buku soal, dan Aku? melihat sampulnya saja belum pernah. Dasar aku!!

"Lalu? jika aku memakai bukumu, kau memakai apa?"

"Tenang yujin, aku ada banyak buku-buku tentang soal-soal, kau pun boleh mengambilnya kapanpun kau mau" Sungguh-sungguh aku bersyukur memiliki suami serajin dan sepengertian semacam Minhee.

"Terimakasih Kang Minhee" Jawabku dengan gemasnya mencubit kedua pipi Minhee.

"Manisnya, ini tempat bimbel bukan tempat untuk berpacaran, camkan itu!!" Hey, siapa wanita itu? Apakah Minhee mengenalnya? Berani sekali mengejek orang lain di depan umum.

"Minhee, itu siapa?" tanyaku kepada Minhee dengan suara berbisik.

"Bukan siapa-siapa, jangan dimasukkan kedalam hati" Minhee mencoba menenangkanku. Terlihat jelas sekali bahwa Minhee berbohong ketika mengatakan wanita itu bukan siapa-siapa.

"Minhee, jangan berbohong kepadaku, kau pasti mengenal wanita itukan? Kenapa kau mengatakan dia bukan siapa-siapa?"

"Baiklah yujin, dia adalah Wang Yiren" Sudah? hanya seperti itu penjelasan dari Minhee. Sangat tidak akurat.

"Kenapa dia sangat mencampuri urusan orang lain?"

"Sebenarnya, dia mantan pacarku. Saat masih SMP aku sangat mencintainya tapi dia berselingkuh di belakangku dengan lelaki lain"

"Jadi? Apa motifnya untuk mengejekmu seperti itu tadi?" Aku sangat-sangat tidak paham dengan perilaku wanita tadi. Ternyata mantan pacar Minhee. Kenapa Minhee betah bimbel di tempat ini sedangkan bara api selalu membakarnya disini.

Hey tunggu sebentar!! Apakah aku cemburu? kenapa aku jadi semarah ini? Apa mungkin? Ah tidak, aku biasa saja.

"Kau kenapa Yujin? Pipimu memerah? Kau demam? Tapi sepertinya tidak" Ujar Minhee yang seakan-akan panik dengan perubahan wajahku. Sial, aku tertangkap blushing oleh Minhee. semoga Minhee tidak sadar.

Dinikahin • Kang Minhee [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang