6 - Mendusta Matahari

584 58 5
                                    

Matahari adalah bukti nyata bahwa sinarnya tidak pernah ingkar. Dia bersinar lalu tertutup oleh Bulan di malam hari, namun dibelahan bumi yang lain bahkan Matahari tidak pernah pergi, atau di Belahan yang lain bahkan ia tak pernah terlihat.

Namun, ia nyata selalu ada, tidak pernah meninggalkan Bumi. _ Dee

...

"Jadi kamu akan tetap bersamanya? Bagaimana jika dia tidak menyukai duniamu yang liar itu? Tidak adakah kesempatan bagiku?" tanya Krist dengan tersenyum sinis.
Gun tidak segera menjawab pertanyaan itu.

Gun dan Krist sedang kencan, Gun menepati janji atas kalahnya dia dalam taruhan semalam, meski ia harus membohongi Off, nyatanya ia tidak memiliki keberanian untuk jujur.

"Aku tidak ada sekalipun perasaan padamu, untuk kejujuranku pada Off, itu adalah urusanku, kamu hanya orang luar yang tidak berhak menentukan jalan kami berdua." kata Gun dengan tegas.

Krist sama sekali tidak mengerti mengapa sesulit itu mendapatkan Gun, ia pikir mudah karena keduanya memiliki dunia yang sama, namun nyatanya mereka berdua bahkan tidak bisa saling berbagi dunia.

Bukan bagaimana tentang perbedaan dunia, ini hanyalah masalah rasa dan hati. Hati Gun tidak pada Krist, dan Krist bukan seseorang yang diinginkan Gun, sesimple itu sebenarnya kesimpulannya. Karena Off lah yang dibutuhkan Gun.

"Aku tahu rasanya kamu tidak bisa menerima bahwa nyatanya kamu tidak aku cintai, Tapi Krist ini bukan salahmu, hanya saja rasamu yang tidak tepat untukku." Gun tidak melupakan bahwa faktanya Krist juga terluka, namun ia bisa apa jika cinta memang tidak hadir untuk Krist?

"Nyatanya kita bukan ditakdirkan untuk bersama, aku pikir akan ada waktu dimana kamu akan menemukan seseorang yang bisa menerimamu. Maafkan aku." kata Gun.

Krist hanya diam, ia tidak mampu mengatakan apapun, karena nyatanya ia pun sebenarnya tahu bahwa cintanya sudah bertepuk sebelah tangan sejak awal. Nyatanya ia ingin berpura-pura untuk menganggap bahwa ia masih memiliki harapan.

"Kata orang cinta itu datang karena terbiasa, nyatanya itu hanya omong kosong belaka." sarkas Krist.

Haruskah ia akhiri segala obsesi menggilanya pada makhluk didepannya, taruhan pun hanya menjadikan ia teman kencan semalam, nyatanya besok ia harus bangun dengan menyadari bahwa perasaannya akan selalu bertepuk sebelah tangan. Karena ia terlambat datang, atau itu karena dirinya bukanlah Off Jumpol.

Karena Gun jatuh cintanya pada Off Jumpol, bukan pada Krist atau yang lain, secepat atau lambatnya ia datang, dirinya akan selalu kalah, karena selamanya ia tidak akan menjadi Off Jumpol.

"Bolehkah kita tetap berteman?" tanya Krist berusaha menahan diri untuk tidak meledak.

"Kita bisa berteman selama kamu baik dan tidak lagi memaksakan apa yang tidak akan jadi milikmu." kata Gun sambil tersenyum.

Keduanya pun melanjutkan makan malam, lalu mengobrol tentang beberapa hal yang tidak lagi tentang isi perasaan, meski sulit, bukan berarti tidak bisa melupakan.

Karena cinta tidak akan bisa ditebak, semua berhak mencintai, semua berhak jatuh cinta, pada dia yang sama mencinta atau pada dia yang justru mencinta lainnya.

Hanya soal cinta bersambut atau tentang cinta bertepuk sebelah tangan.

Itulah kisahnya.

...

"Ae, Gun, jangan jauh-jauh mainnya yah." pesan Ibu kedua anak kecil itu.

Ae dan Gun pun berlarian disekitar kompleks rumah, keduanya saling mengejar, bercanda, keduanya hanyalah dua kakak beradik yang saling menjahili, beda usia yang tidak terlalu jauh membuat keduanya seperti sebaya.

Atas Sebuah Pilihan (OffGun END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang