Pertemuan Mark dan Bangchan berjalan mulus. Mark bersyukur kepada Tuhan bahwa ternyata masih ada orang yang sayang dan peduli padanya seperti Lucas dan Chris.
Lucas dan Chris sudah bersiap menuju warehouse untuk mendiskusikan beberapa persenjataan dan shipment lainnya yang harus diselesaikan bulan ini.
"Apa kau sudah siapkan semuanya, Mark?"
"Sudah, sayang."
"Berkasku?"
"Check."
"Oke, aku akan berangkat dengan Chris hyung."
"Dia juga ikut? Kenapa tidak dirumah saja? Dia baru saja kemarin sampai disini dan kau mengajaknya? Yang benar saja."
"Kenapa kau jadi peduli padanya? Aku sayang padamu melebihi apapun tapi kenapa kau begini, Mark?!"
"Bukan begitu Lucas-"
"Sebenarnya siapa yang kau sebut dengan sayang? Aku atau Chris?!"
"Lucas bukan itu maksudku-"
"Ah, sudahlah. Aku tidak punya waktu untuk penjelasanmu. Dan oiya, jangan tunggu aku malam ini karena aku tidak akan pulang."
Brakkk!
Suara pintu ditutup dengan kasar benar-benar membuat Mark menyesal. Dan rasa itu semakin menjadi-jadi ketika Mark mengingat bahwa prianya tidak akan pulang malam ini.
'Kenapa aku berbicara seperti itu padanya?'
~~~
"Hyung?"
"Lucas hyung?"
"E-eh, iya ada apa, Nana?"
"Hyung daritadi melamun. You okay?"
"Yes? No? I don't know, actually. I had shitty fight with Mark this morning."
"May I know why?"
"He said to me why Chris hyung should go with me 'cause he just arrived in SK, and I'm explode."
"Hyung, kau keterlaluan, I mean, dia hanya tidak ingin Chris hyung kelelahan karena jika dia kelelahan, dia akan mengurus 2 bayi besar sekaligus. That's a bad idea, ya know."
"Hahh~ aku tau dia hanya bermaksud seperti itu, tapi aku terlanjur bilang padanya bahwa malam ini aku tidak akan pulang. Lalu, apa yang harus kulakukan?"
"Kau tetaplah pulang-"
"Yo, Lucas! What's wrong, man?"
Aksen Australia yang sangat kental mengganggu percakapan Lucas dan Jaemin.
"Lucas tidak apa-apa, hyung. Hanya sedikit lelah."
"So, it's my cue to leave."
"Thanks, Jaemin."
"Kau ini, jangan terlalu dipikir masalah rumah tanggamu itu. Kita singkirkan dulu, sekarang yang penting adalah, barang-barangmu. Aku tidak ingin kau berpikir yang tidak-tidak tentang Mark. Singkirkan dia dulu dari pikiranmu."
Benar juga, ya. Lagian, aku sama dia masih bertengkar. Sudahlah, aku tidak akan memikirkan dia.
"Jadi Chris hyung, apa saja barang yang sudah datang hari ini?"
"Ya seperti yang kau lihat tadi, Glock-17, M-16 dan senapan lainnya datang dengan jumlah 140 buah. Ganja dan sabu-sabu datang masing-masing 75kg. Dan untuk senjata rahasia kita, aku akan berikan pada Yuta hyung nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria | Boss Sequel ✔
FanfictionCerita ini merupakan sequel dari Boss yang sudah di publish terlebih dahulu, jadi sangat disarankan untuk membaca Boss dahulu agar tidak bingung. WARN! -boyxboy -harsh words -Lucas top, Mark bottom