Mark benar-benar menyesal sekarang. Menembak orang yang pernah mengisi hatinya selama 2 tahun itu bukan pilihan yang tepat, apalagi itu setelah mengucapkan janji suci. Hyunjin daritadi mencoba untuk membuatnya tenang tapi nihil. Mark semakin gelisah sekarang.
"Hyunjin, bagaimana ini? Aku takut dia tak selamat.."
"Hyung, duduk dan tenangkan dirimu dulu. Tae hyung disana juga sedang meminta maaf dengan Chris hyung."
"Seharusnya aku yang meminta maaf, aku memang seorang pengecut Hyunjin."
"Tidak, kau hebat bisa memenangkan hati kakakku. Dia dingin kau tau?"
Sudah terhitung 1 jam lamanya dan dokter yang menangani Lucas belum juga keluar. Hal itu dimanfaatkan oleh Chris untuk berbincang sebentar dengan Mark.
"Mark."
"Ch-chris hyung... maafkan Mark.. Mark tau ini salah.."
"Kata maafmu itu tidak bisa memulihkan keadaan seperti semula, Mark. Kupikir kau orang yang baik, jadi aku membiarkan Lucas bersamamu, tapi ternyata aku salah. Kalau aku tidak ingat bahwa kau kakak ipar tunanganku, aku sudah menghabisimu tadi di gereja."
'Doyoung hyung benar. Chris hyung mengerikan sekali. Tapi memang ini semua salahku..'
"Hyung, t-tolong maafkan aku.. aku masih j-jengkel dengan Lucas karena aku melihatnya bercumbu dengan orang lain.. tolong maafkan aku, hyung.."
"Aku belum bisa untuk sekarang, Mark. Jangan memancingku."
Setelah itu, Chris berjalan melewati Mark dan dengan sengaja menyenggol pundaknya. Ya, Chris memang seperti itu jika menyangkut tentang Lucas. He's sometimes can be overprotective towards him, but itu semua dia lakukan karena dia sayang.
Mark menundukkan kepalanya dengan lesu. Tak disangka pernikahan yang seharusnya happy ending malah jadi begini. Detik kemudian, suara pintu dibuka menampilkan dokter yang merawat Lucas.
"Keluarga Tuan Wong?"
"Mark hyung, kau disini saja bersamaku, ya? Biar Tae dan Chris hyung yang menemani. Dan tolong mengertilah tentang Chris hyung. Dia memang begitu."
"Ah, baiklah Hyunjin."
Hyunjin yang memang sayang sekali pada Mark kemudian menggenggam tangannya berharap rasa takut itu akan hilang. Tapi dia sendiri juga tidak yakin akan keadaan Lucas sekarang.
"Bagaimana keadaannya, dok?/How is he doing doctor?"
"Tolong tenangkan diri anda dahulu, Tuan Kim dan Tuan Bang."
"Baik/Baik."
"Begini, pelurunya tadi terkena sedikit ke jantungnya, tepatnya di bilik kanan. Dan, untuk saat ini saya melakukan yang terbaik untuk kesembuhan Tuan Wong."
"Apa itu berarti dia koma sekarang?"
"Betul, Tuan Bang."
"Dok, tolong lakukan apa saja untuk kesembuhan adik saya."
"Saya akan lakukan yang terbaik, Tuan Bang dan Tuan Kim. Baiklah, saya permisi dulu."
Kemudian, 2 pria tampan itu kembali duduk dimana Hyunjin dan Mark berada. Hyunjin yang peka terhadap atmosfer Chris yang gelap, dia melakukan sesuatu.
"Kak Taehyung?"
"Iya, Hyunjin? Kau butuh sesuatu?"
"Aku ingin pulang duluan. Badanku sudah pegal, hehe. Seharian ini melelahkan."
"Ah, bersama Chris ya? Ya sudah, pulanglah. Jangan lupa makan, sikat gigi, ganti baju tidur lalu istirahat ya, sayang. Chris, titip adikku."
"Baik, hyung."
"Sudah ya, Hyunjin pulang dulu!"
Chup!
Tenang saja, yeoreobun. Hyunjin mencium pipi Taehyung, kok. Hanya sebatas kakak-adik saja. Tidak lebih.
"Mark."
"I-iya T-tae hyung?"
"Aku mengajarimu menembak bukan untuk main-main, Mark Lee. Aku tau kau punya masalah dengannya tapi menembak bukan cara yang tepat. Kau bisa bicara baik-baik dengannya. Sekarang, lihatlah dia. Dia koma. He's in fucking coma. Because of you."
"M-ma-maaf, hyung.. Aku tidak berpikir p-panjang.."
"Aku sudah menyuruh Umji untuk menjemputmu. Pulang dan istirahatlah, biar aku yang menjaga Lucas."
"M-mau ku-kubawakan baju?"
"Tidak usah. Umji sudah membawanya."
"Tapi--"
"No buts, Mark. Go home and get some sleep. You can see me tomorrow morning."
"B-baik, hy-hyung."
~~~
Perjalanan kali ini terasa berbeda bagi Hyunjin. Selain karena mereka sudah bertunangan diam-diam, ini juga karena insiden tadi pagi. Chrisnya memegang stir terlalu kuat sampai otot-ototnya yang keluar itu membuat Hyunjin inisiatif untuk mengelusnya.
"Kak.."
"Kak Chris.."
"Tenang, kak.."
"Maafkan aku, Hyunjin. Aku terlalu emosi tadi sampai berkata seperti itu pada Mark. Aku menyesal, Hyunjin."
"Tak perlu, Kak. Aku tau kalau kau sedang dalam mode singa tadi. Aku sampai takut tau!"
"Daddy is sorry, okay? Daddy tadi kelepasan."
"Pokoknya Hyunjin mau Kak Chris minta maaf sama Mark hyung besok. Kalau tidak, tidak ada jatah cuddling sebulan!"
"Iya, princess."
"Ih, Hyunjin tuh prince ya! Hyunjin kan ganteng!"
"Terserahmu, baby Hyunnie."
Tak terasa, Hyunjin sudah sampai di tujuannya. Seperti biasa, dia akan memberi goodbye kiss untuk Chris.
"Kakak setelah ini pulang, ya? Udaranya tidak bagus."
"Tidak, kakak mau ke gereja sebentar. Berdoa untuk kesembuhan Lucas."
"Ah, Hyunjin juga doa saja. Tapi dari rumah."
"Kakak pulang, ya?"
"Iya, hati-hati!"
Chris langsung melesatkan mobilnya menuju gereja terdekat. Entah setan apa yang merasukinya, yang jelas ia ingin menumpahkan isi hatinya pada Tuhan. 10 menit kemudian, ia sampai. Gerejanya tidak terlalu ramai, pas untuk Chris curhat.
"Jesus, would you listen to this jerkful sinner? Tuhan, aku sangat sayang pada Lucas. Sayangku padanya melebihi apapun. Hanya kali ini saja, jangan biarkan pendosa ini kehilangan orang yang dia sayangi. You gonna save him, don't you? Kau bisa ambil hidupku, tapi tidak dengan Lucas, kumohon.."
"Bohong kalau aku tidak takut. Aku takut, Tuhan.. aku sendirian. Meskipun ada Hyunjin, tapi Lucas yang sudah mengenalku lebih lama.."
"Our Father, who art in heaven, hallowed by Thy name, Thy kingdom come, Thy will be done on earth as it's in heaven.. In the name of the Father and of the Son and of The Holy Spirit.. Amen.."
~~~
Halooo! Akhirnya ada juga scene chanjin hehe💚 otoke otoke? Bosen kah sama cerita ini? Author harap enggak😁
Voment juseyoo:) xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria | Boss Sequel ✔
FanficCerita ini merupakan sequel dari Boss yang sudah di publish terlebih dahulu, jadi sangat disarankan untuk membaca Boss dahulu agar tidak bingung. WARN! -boyxboy -harsh words -Lucas top, Mark bottom