Chris sedang perjalanan untuk menuju supermarket karena kebutuhan bulanan keluarga besar Lucas termasuk dirinya hampir habis. Khusus hari ini, Chris tidak memakai bodyguard karena lama kelamaan, dia merasa risih juga.
15 menit berkendara dan akhirnya ia sampai di tujuannya.
"Apa yang harus kubeli? Oiya, aku harus beli tomat dan sayuran hijau. Nah sudah, setelah itu apa lagi? Mungkin sereal dan 2 kotak susu? Ah, tidak cukup. Keluarga ini sangat banyak penduduknya, at least I must buy 6 boxes of cereal and 4 litres milk. Apa saos dan kecap perlu? Ah, ambil sajalah. Nah dan ini dia! Jangan lupakan mi instan dan beberapa bir dan juga kopi."
Selesai dengan berbelanjanya, Chris sebenarnya akan membayar semua ini. Namun, matanya menangkap sosok tidak asing baginya. Sosok itu juga sama sepertinya, berbelanja.
"Apa itu Mark?"
"Maafkan aku, Mark. Tapi kau yang membuatku harus mengikutimu."
Tak ada pilihan lain selain Chris yang harus mengikuti Mark diam-diam.
Mark's POV
Aku memutuskan untuk berbelanja beberapa kebutuhan sehari-hariku dan Tae hyung. Kalau dilihat, aku ini sudah seperti istrinya, bukan? Hahaha, tidak aku bercanda.Aku sedang memilih beberapa sayuran ketika aku merasakan hawa yang membuatku tidak nyaman. Aku merasa seperti ada sepasang mata yang memperhatikanku daritadi, tapi kubiarkan saja. Tapi lama-lama, aku risih sendiri.
Akhirnya, kuputuskan untuk segera cepat-cepat pergi dari tempat itu. Sebelumnya, aku sempat melirik siapa orang itu dan aku terkejut. Dia adalah Chris hyung. Christopher freakin' Bang. Lucas' cousin.
Mark's POV endAuthor POV
Chris berusaha untuk menyamakan kecepatan mobilnya dengan mobil milik Mark. Atau lebih tepatnya mobil Taehyung. Namun sepertinya, keberuntungan tidak berpihak padanya. Ia kehilangan jejak Mark dan akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi seseorang."Halo, hyung? Kau takkan percaya dengan apa yang kulihat barusan."
'What do you see, Chris?'
"Aku tidak sengaja bertemu Mark di supermarket. Dia kelihatannya membeli barang bulanan dalam jumlah yang banyak, Johnny hyung."
'Aku akan beritahu Yukhei-'
"Tidak, jangan dulu!"
'Why?'
"Aku masih belum yakin 100 persen jika itu Mark. Bisa saja itu orang lain yang mirip dengannya. Aku tidak mau menambah beban pada Yukhei."
'Baiklah jika itu maumu. Terserah.'
Telepon diputus secara sepihak oleh Chris. Dan sepertinya pekerjaannya akan bertambah mulai sekarang.
'Aku tau penglihatanku tidak terlalu bagus, tapi feelingku berkata jika itu Mark.'
~~~
Taehyung sedang menyiapkan sarapan ketika Mark datang dari acara berbelanjanya. Mark mencium aroma sedap ketika melangkahkan kaki ke dapur. Dan bisa dilihatnya seorang Kim Taehyung sedang memasak dan jangan lupakan wajah tampannya itu. Uh, bikin Mark merona saja sih.
"Oh, kau sudah pulang? Duduklah, aku sebentar lagi selesai."
"Mau kubantu, hyung?"
"Siapkan saja piring dan gelasnya. Aku 5 menit lagi selesai."
"Oke hyung."
Mark langsung mengambil barang-barang yang diperintahkan oleh V. Mark masih berpikir, bagaimana bisa hyungnya itu yang baru dikenalnya 3 hari ini berhasil membuatnya sangat gugup? Bersama Lucas saja ya gugup sih, tapi biasa. Tapi ini seperti rasa yang pernah ada. Rasa yang persis ia rasakan ketika bersama Lucas.
'Apa aku mulai suka padanya? Konyol sekali. Aku bahkan belum mengenal lebih jauh tentangnya dan aku sudah berpikiran begitu? Oh come on, Mark. How pathetic you are.'
Mark sibuk dengan dunianya sendiri sampai tidak sadar bahwa ada genangan air dibawahnya. Mark yang sedang membawa piring dan gelas akhirnya jatuh.
PRANGGGG!!!
"AW! AKH!"
"Mark! Ya Tuhan! Are you okay?!"
"Akh... Mark baik saja kok, hyung.."
"Baik-baik saja apanya?! Kau terluka ya ampun, sini ku obati!"
"Pelan-pelan ya, hyung. Ini sangat perih.."
"Iya, Mark. Hyung akan sangat pelan."
Taehyung dengan telaten membersihkan luka di jari Mark. Yang bisa dilakukan Mark adalah menunggu, menahan rasa sakit dan memandang wajah serius Taehyung yang Mark akui ketampanannya bertambah berpuluh-puluh kali lipat dibanding biasanya.
Ah, Mark bisa gila memikirkannya. Tapi, tidak apa-apa bukan jika hanya memandangnya? Toh Taehyung tidak akan tahu dan dia juga sudah tidak terikat dengan Lucas.
Acara pengobatan telah selesai saat Taehyung berhasil menempelkan plester di luka Mark. Taehyung melihat wajah cantik Mark sekilas dan benar saja, mata tajam Taehyung bertemu dengan mata imut milik Mark.
"Mark, lain kali hati-hati ya? Hyung tidak marah tentang pecahnya piring dan gelas ini. Hyung hanya cemas tentangmu. Melihatmu seperti ini membuat hati hyung juga ikut sakit."
Mark tidak bodoh untuk mengerti apa yang diucapkan Taehyung barusan. Dia hanya mengangguk sebagai jawabannya dan kemudian berusaha untuk memproses kejadian pada hari ini.
'Hati hyung juga sakit?'
~~~
Chris dan Johnny menatap jengah pada Lucas yang sedang berbaring di sofa tanpa melakukan apa-apa. Oh ayolah, daritadi semua pekerjaan Lucas dikerjakan oleh Johnny dan Chris. Mereka sebetulnya tidak keberatan, namun melihat Lucas yang sekali lagi seperti ini membuat mereka frustasi.
"WONG YUKHEI! GET UP FROM THAT COUCH RIGHT NOW OR I WILL KICK YOUR ASS!"
"Lucas ayo bangunlah. Kau seharian ini tidak melakukan apa-apa."
"Johnny hyung, tidak perlu marah-marah. Aku hanya lelah."
"Hah, terserah kau saja."
"Btw, Felix mengabariku hari ini. Dia bilang, dia mengadakan auction secara terbuka. Apa Lucas dan Johnny hyung tertarik? Daripada kita hanya diam dirumah ini."
"Aku sih mau saja. Lucas! Kau ikut tidak?"
"Ada auction? Kenapa tidak bilang daritadi?! Tentu saja aku ikut!"
'Nah kan salah lagi.' -CB-
'Aku kuat.' -JS-
~~~
Halo gaes!! Balik lagi sama author disini hehe. Bagaimana kabar kalian? Jaga kesehatan ya! Lagi musim coronavirus, nih. Pokoknya kalo lagi ga enak badan langsung deh gercep minum obat jangan ditunda-tunda!
Voment juseyoo:) xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria | Boss Sequel ✔
FanficCerita ini merupakan sequel dari Boss yang sudah di publish terlebih dahulu, jadi sangat disarankan untuk membaca Boss dahulu agar tidak bingung. WARN! -boyxboy -harsh words -Lucas top, Mark bottom