Mark akhirnya sampai di kediaman Taehyung. Kediamannya bisa dibilang sangat mewah, lebih mewah dibandingkan milik Lucas. Mark bisa menebak bahwa pekerjaan orang ini sepertinya pejabat atau seorang direktur.
"Mark, welcome to my house. Oh, not my house, but our house."
"You called it house?!"
"Why? Am I wrong?"
"This is a fuckin' mansion, Taehyung! Ini sangat besar, bodoh!"
"Yayaya, terserah kau saja."
"Jadi, apa kau mau istirahat dulu?""Aku ingin melihat garasimu, boleh yayaya~?
Tuhan, kuatkan iman hambaMu ini.
"Tentu saja."
Keduanya berjalan menuruni tangga untuk menuju garasi, atau basement. Kenapa? Karena biasanya, Taehyung menyimpan barang-barangnya disekitar garasi secara acak.
"Nah, ini garasiku. Tidak terlalu besar dibandingkan orang-orang kaya diluar sana karena aku tidak seberapa suka dengan mobil."
"Wah, kau pasti seorang milyarder! Kau keren!"
"Hahaha, tidak juga. Oiya, kau umur berapa, sih? Kau terlihat sangat muda."
"Oh, aku 22 tahun. Kau sendiri berapa?"
"Aku 24. Kita tidak beda jauh. Bagaimana kalau kita duduk saja sambil mengobrol? Aku akan buatkan teh."
"Eh, tidak usah! Kau saja yang duduk sini, biar aku yang bawakan teh dan camilannya."
"Tapi kau baru saja sampai dirumahku. Memangnya, kau tidak lelah?"
"Tidak, aku sudah biasa."
"Baiklah, jika kau memaksa."
Mark langsung bergegas menuju dapur istimewa seorang Kim Taehyung. Mark langsung melihat isi kulkas dan menemukan beberapa snack ringan yang akan menemani obrolannya dengan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria | Boss Sequel ✔
FanfictionCerita ini merupakan sequel dari Boss yang sudah di publish terlebih dahulu, jadi sangat disarankan untuk membaca Boss dahulu agar tidak bingung. WARN! -boyxboy -harsh words -Lucas top, Mark bottom