Misi kemarin berjalan dengan lancar bagi Lucas dan kawannya. Saat ini, mereka baru saja sampai di Korea. Dengan angkuh, Lucas berjalan memasuki rumahnya dan langsung menjatuhkan dirinya di sofa. Jetlag membuatnya sangat lelah.
"Welcome back, Mr. Wong, Mr. Bang and Mr. Seo. What would you like for drink?"
"Apa saja, Wendy. Teh kedengarannya tidak buruk. Dan jangan lupa beberapa camilan juga."
"Baik, Tuan."
Wendy segera melesat ke dapur dan membuatkan pesanan para tuannya. Dituangkannya air panas tersebut ke cangkir sambil mencelupkan kantong teh beserta mengaduknya. Teh sudah siap, tinggal camilan.
'Astaga, camilannya habis. Bagaimana ini?'
Wendy dengan tangan gemetar membawa nampan berisi teh tersebut pada lelaki-lelaki itu. Dan setelah itu dia berkata pada Lucas. Dia tidak lupa berdoa dahulu agar nyawanya tidak melayang karena Wendy masih takut, demi apapun.
"T-tu-Tuan Lucas? Maaf memotong pembicaraanmu."
"Kau mau apa, Wen? This is better important."
"Persediaancamilansudahhabis."
"Apa? Jangan ngerap. Slowly, Wen. I won't bite you, only if you want me to."
"Persediaan camilan sudah habis."
'Astaga imut sekali!' LW
"Oke, kau kuberi uang. Beli camilan sebanyak mungkin untuk 2 bulan kedepan. Jangan terlalu lama, Wen. Kalau selesai langsung pulang. Udara dingin diluar tak baik untuk kesehatan dan juga creep akan bertebaran."
"Baik, Tuan. Akan saya lakukan."
Dengan perginya Wendy, Lucas langsung menyesali perkataannya. Biasanya, dia akan perhatian pada orang tersayangnya saja, tapi ini berbeda. Seperti ada magnet di diri Wendy yang membuat Lucas peduli padanya.
"Wow, jadi sudah melupakan Mark, huh?"
"Lucas, you're the true definition of fuckboy. The last time I checked, you want to get back Mark, and now you move your ass for Wendy."
"Diamlah, hyung. Aku juga tidak tahu kenapa aku seperti ini. Aku menyesal."
"Itu tandanya kau mulai membuka hatimu untuk Wendy."
'Apa benar? Secepat itu aku melupakannya?'
"Sudah stop. Kita cek dulu berlian ini."
Box berisikan berlian tersebut dibuka dan menampilkan benda yang sangat mewah. Aktivitas Lucas tak berhenti disitu, dia mengangkat berlian itu dan matanya menscan barangkali ada cacat di berlian tersebut.
"Apa yang kau lihat, Lucas?"
"Hanya mengecek, mungkin ada yang rusak, Johnny hyung."
"Tidak mungkin, bodoh. Kita yang duluan mencuri daripada Taehyung. Dia tidak mungkin secepat itu."
"Wait."
"Is there a problem?"
"Apa warna asli dari diamond ini?"
"Fancy vivid blue. So what--OH MY GOD!"
"SHIT! Pasti sudah ada yang mengambilnya terlebih dahulu!"
"Kita kecolongan, hyung!"
~~~
Wendy daritadi hanya berputar-putar di minimarket. Perintah Tuannya untuk membeli camilan sebanyak mungkin membuat tangannya pegal. Tak tanggung, dia membeli camilan itu dan hasilnya 4 kresek besar sekarang sudah dibawanya. Dan parahnya lagi, dia harus berjalan sekitar 10 menit untuk sampai di tempat tinggalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria | Boss Sequel ✔
FanficCerita ini merupakan sequel dari Boss yang sudah di publish terlebih dahulu, jadi sangat disarankan untuk membaca Boss dahulu agar tidak bingung. WARN! -boyxboy -harsh words -Lucas top, Mark bottom