Bag. 8 : Dongeng Lembah Akhir

3.2K 369 7
                                    

Sasuke mendengarkan salah seorang prajurit pembawa kabar dari kerajaan membacakan surat perintah dari raja.

"Diperitahkan kepada anggota kerajaan yaitu pangeran Sasuke untuk bersiap-bersiap berangkat ke medan perang!"

Belum ada dua hari ia dilantik menjadi anggota kerajaan, kini remaja bermata onyx itu sudah mendapat tugas untuk maju ke medan perang, padahal dirinya sama sekali tidak berpengalaman dalam pertempuran apapun. Terlebih ada ancaman di dalam isi surat perintah tersebut, jika ia menolak atau berkhianat maka status kebangsawanan Klan Uchiha akan diturunkan ke tingkat empat. Sasuke tentu tidak ingin itu terjadi.

Neji memicingkan mata, ia ikut bingung mendengar isi surat perintah itu. Namun ia sembunyikan perasaannya.

Sasuke yang duduk di depan meja teh menatap Neji yang berdiri dekat dengannya. "Neji-san, tolong kemasi barang-barangku."

Lalu Sasuke menyuruh sang prajurit untuk pergi dari kediamannya.

***

Dalam keberangkatannya ke medan perang, Sasuke menyiapkan tiga kuda, satu kuda untuk dirinya sendiri dan dua kuda lain untuk Neji serta barang bawaan.

Hinata kembali di panggil ke Fushuha untuk merawat istana bagian timur yang tidak lagi ditinggali itu.

Ya, Sasuke tidak akan kembali ke Fushuha setelah pulang dari perang, ia akan langsung tinggal di dalam istana utama karena ia telah resmi menjadi bagian dari anggota kerajaan.

Jika Sasuke tidak terbunuh dalam perang, ini bisa menjadi reputasi baik untuknya, ia akan masuk ke kerajaan dengan menyandang gelar pahlawan perang.

Sasuke melambai ke Hinata menjelang keberangkatan, ia rindu wanita itu, baru beberapa jam ia bertemu Hinata tapi sudah terpaksa berpisah.

"Yang Mulia jaga dirimu!" Hinata meneriakkan kalimat itu kencang sekali.

Mereka berdua yang berada di atas kuda jadi terkikik karenanya.

***

Mereka berkumpul di ruang terbuka istana utama untuk menunggu kereta raja selesai disiapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berkumpul di ruang terbuka istana utama untuk menunggu kereta raja selesai disiapkan.

Sasuke melihat banyak sekali pasukan kavaleri yang berkumpul. Ada juga pasukan khusus berpakaian khas ninja, pemanah dan pasukan khusus lainnya.

Selama terisolasi di Fushuha maupun di rumahnya dulu, ia tidak pernah melihat pasukan segini banyak dengan perlengkapan di tubuh mereka yang canggih dan lengkap.

Beberapa saat setelah para pasukan dan Sasuke menunggu, raja masuk ke lapangan dengan menunggangi kuda putih berhias alas pelana berwarna merah marun dengan aksen emas, di mata Sasuke, Raja terlihat memukau.

Naruto membawa kudanya berjalan dengan santai ke tengah lapangan, ia melewati tim Sasuke sambil menatap pangeran baru itu dengan sebuah senyuman.

"Berangkat!" Seru salah seorang prajurit yang berada paling dekat dengan raja. Masing-masing pasukan memacu kudanya.

***

Keberangkatan pasukan kerajaan khusus raja telah mencapai batas wilayah Konoha, mereka telah melewati pintu gerbang perbatasan untuk menuju daerah lain di luar sana.

Sasuke tercengang ketika memandangi betapa megahnya pintu gerbang perbatasan wilayah Konoha. Ini pertama kali Sasuke melihat pintu gerbang itu, karena ia sekalipun belum pernah jalan-jalan ke luar Konoha dan melewati pintu gerbang itu.

Mereka juga melewati ujung sungai niaz yang bermuara di sebuah bendungan bernama lembah akhir. Sasuke juga takjub melihat patung yang dibangun berukuran raksana di sisi kanan dan kiri bendungan.

Melihat Sasuke yang nampak menikmati pemandangan di sekeliling mereka, raja pun menghampiri laki-laki muda itu. Sasuke langsung tersadar ketika kuda putih mendekatinya.

"Kau belum pernah pergi keluar Konoha?"

Sasuke mengangguk dan tiba-tiba malu sendiri dengan jawabannya. Sejak kecil sampai dewasa Sasuke selalu berada dalam pengawasan. Lokasi paling jauh yang pernah ia datangi adalah istana.

"Apa yang kau rasakan saat melihat patung besar itu?" Raja bertanya kembali. "Nenek moyang kita pernah bertarung di sana."

Raja terus mengamati Sasuke, ia ingin melihat respon pemuda beriris hitam itu. "Kau tau, mengapa keturunan Senju dengan keturunan Uchiha tidak pernah akur?"

Sasuke menggali ingatan di otaknya, ia sering membaca buku-buku mengenai literatur kerajaan. Dimana buku-buku bercerita mengenai patung-patung yang dibangun untuk mengenang sejarah raja pertama Konoha, yaitu Hashirama Senju.

"...Pertarungan terakhir antara Hashirama dan Madara terjadi di sini. Tempat ini menjadi saksi bisu kemenangan Senju atas Uchiha. Sejarah mencatat, setelah kekalahannya melawan Hashirama, Madara lari ke selatan dan mendirikan wilayah feodal."

Seharusnya memang keturunan Senju dengan Uchiha tidak pernah akur. Tapi Sasuke menyadari dirinya kini telah menjadi budak Senju.

"...Selama berabad-abad, Klan Uchiha terus-terusan memasukkan mata matanya ke dalam Istana. Tapi bercermin dari kejadian sejarah, kami selalu bisa mengatasi itu."

Kuda Sasuke berhenti berjalan, Sasuke termangu di atas kuda dengan pandangan kosong. Tangannya gemetaran memegang tali kekang kuda. Ini selalu terjadi ketika seseorang bercerita mengenai sejarah Klannya yang kelam.

Apa maksud raja mengatakan itu padanya, apakah ia ingin menguji Sasuke?

Raja pun menoleh ketika dirasanya kuda Sasuke tak kunjung berjalan disisinya lagi. Ia menyentak tali kekang kuda, lalu mengarahkan kuda untuk berbalik melawan arah pasukan kavaleri dan mendatangi Sasuke yang terdiam.

"...Tapi aku tau kau bukan bagian dari mereka, kau memiliki pikiranmu sendiri, bukan?"

Sambil tersenyum raja mengucapkannya, entah apa yang dimaksudkan oleh raja, Sasuke sendiri tak bisa menyatakan kalau dirinya bukan mata-mata dari Klan Uchiha.

***

Rombongan pasukan kavaleri raja telah melewati batas terluar wilayah Konoha, sebuah tugu selamat jalan dengan lonceng besar menghiasi atas tugu melepas kepergian mereka.

Sasuke menatapi tugu itu, Sasuke tetap terpukau pada kemegahan tugu meski kenyataannya perasaannya kini jauh berbeda dari yang tadi, tidak secerah sebelum raja menceramahinya.

Ia menatap punggung raja, ia kepikiran dengan sindiran mengenai pertarungan nenek moyang Klan Senju dan Uchiha di lembah akhir itu. Tapi seorang panglima perang mendekati Sasuke dan membisikinya sesuatu.

"Raja jarang sekali berbicara panjang lebar, dalam rapat merundingkan strategi perang sekalipun, beliau lebih banyak diam dan mendengarkan, hanya satu dua kali mengusulkan pendapat atau memberikan perintah. Tapi ketika berada di dekat anda, Raja seolah berubah menjadi orang yang bawel, menurut saya anda itu adalah orang yang istimewa."

Sasuke menatap orang itu, mencerna baik-baik kata-katanya. Sasuke baru tau kalau raja adalah orang yang pendiam.

---TBC---


(Tugu batas wilayah Konoha)

(Tugu batas wilayah Konoha)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Valley of The End | (NaruSasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang