13. Mengapa Ia tak hadir untukku?

61 49 9
                                    

Terimakasih sudah menyempatkan diri membaca cerita saya yang tidak seberapa ini.
Semoga sukses ya, angel.
Amiin
.
.
.


Bandung, 22 November 2014

Hari yang menegangkan untuk Gilang. Mungkin akan bahagia untuk papanya tapi bagi Gilang ini masih saja membuat sesak di dadanya semakin dalam.

Semalam Ia sudah menyuruh Anna datang ke acara pernikahan Papanya dan Ia juga berjanji akan datang sebagai penghibur Gilang.

Walaupun, Gilang sudah menyetujuinya tapi sakit pasti masih Ia rasakan. Semalaman dirinya hanya diam di dalam kamar tanpa bertemu siapapun kecuali jika memang dipanggil.

Papanya juga paham dan memberikan waktu untuk Gilang bisa beradaptasi.

Jika bukan karna Anna, Gilang mungkin tidak menerima perjodohan ini, jika bukan Anna yang menguatkannya maka Gilang akan rapuh hari ini, jadi kehadiran Anna benar - benar diharapkan oleh Gilang saat ini.

Gilang menatap dirinya di depan cermin. Setelan kemeja birunya dengan jas hitam dan rambutnya yang tertata rapih membuat ketampanannya semakin terlihat jelas.

Gilang melirik jamnya. Ia sudah harus berangkat sekarang ke gereja dengan rombongan Papanya untuk pemberkatan.

"Apa Anna udah ada disana ya?" Gilang mencoba menelpon Anna sekali lagi tapi hasilnya nihil. Tidak ada jawaban dari Gilang pertama kali menelpon sebelum mandi.

Gilang menghela nafasnya lalu keluar kamar. "Udah siap, lang?" Tanya Papa menghampiri Gilang.

Gilang hanya mengangguk.

"Gantengnya cucu oma." Oma Gilang pun merangkul Gilang dengan senang.

"Siapa dulu dong, papanya?" Gilang menahan tawanya mendengar kata itu dari papanya.

Mereka lalu bersama menuju mobil iringan pengantin.

.

Sesampainya di gereja Gilang mengedarkan pandangannya keliling karna tidak juga menemukan Anna.

"Dia terlambat? Atau dia datang pas pesta nanti?" Gilang duduk dengan perasaan tidak tenang.

"Shalom, lang." Gilang melihat gadis dengan gaun biru laut dan rambutnya yang di sanggul, Michelle.

"Shalom." Jawab Gilang singkat.

"Selamat ya lang, Gua duduk sini ya?" Gilang mengangguk.

Pemberkatan pun di mulai. Pendeta mengucapkan janji yang harus di ucapkan pengantin.

"Lo pernah kepikiran siapa orang yang bakal berdiri disitu sama lo?" Tanya Michelle berbisik.

"Pernah." Jawab Gilang.

"Hahaha, siapa Lang?" Tanya Michelle penuh harap.

"Cewek lah." Gilang mengeluarkan hpnya lalu mengotak atik menunggu balasan atau telpon balik dari Anna.

Setelah janji suci di ucapkan Gilang menghampiri papanya dan mereka foto bertiga bersama.

Gilang memperhatikan wanita yang kini berstatus sebagai ibunya. Memang wanita cantik dan terlihat lembut. Semoga saja dia memang bukan ibu tiri yang membedakan Gilang.

Setelah berfoto Gilang kembali menelpon Anna memastikan Anna akan datang nanti ke hotel untuk pesta.

Tapi hasilnya tetap juga nihil. Anna tidaklah mengangkat teleponnya.

"Lo kemana sih? Lo gak tepatin janji lo?" Rahang Gilang mengeras saking kesalnya.

.

Anna menatap tubuhnya yang kecil di cermin. Setelah rambutnya Ia gerai dan di blow dengan rapih Ia memastikan lgi tidak ada yang kurang dari gaunnya.

Anna memakai gaun biru laut yang Ia beli sengaja untuk pesta ini karna dia ingin membuat Gilang bahagia hari ini.

Setelah selesai Anna langsung keluar kamar.

"Anna pergi ya, Ma? Acara gerejanya jam 7 pagi." Seru Anna sambil memakai sepatunya.

"Hati - hati sayang." Ucap Lia.

Anna lalu keluar dari dalam rumah untuk menunggu taksi.

"Aduh udah jam berapa nih?" Anna melihat jam tangannya yang sudah jam 7.

Tiba - tiba sebuah mobil hitam berhenti dan dua orang laki - laki keluar. Anna kaget tapi Ia tidak sempat teriak karna mulutnya di tutup oleh kain dan semuanya gelap.

.

"Kamu dari tadi gak tenang banget? Acara gereja juga gitu, masih belum bisa terima ya, lang?" Tanya Michelle mengelus bahu Gilang.

"Gua lagi pengen sendiri, chel. Tolong tinggalin gua." Gilang berseru dingin.

Michelle menelan ludahnya karna pertama kalinya Gilang seperti ini padanya. Apa lo mengharapkan Anna?

"Lang, lo lihat deh! Ini kan foto Anna sama Azka. Kok mereka pergi bareng sih? Emangnya lo gak undang dia?" Gilang mengernyitkan dahinya melihat foto yang diberikan Michelle.

"Ekhem, ngapain gua undang dia. Dia bukan siapa - siapa gua. Terserah dia mau pergi sama siapapun." Gilang meneguk semua minuman anggur yang ada di gelasnya.

Michelle tersenyum miring. Kenak juga kan lo?

Gilang mengeluarkan hpnya lalu mematikannya. Ntah kenapa ia sangat stress dengan ini semua.

"Kak, Gilang? Kakak gak mau foto bareng om Jhon?" Tanya Mika tiba - tiba datang.

"Gak. Gua mau pulang." Gilang beranjak dari duduknya meninggalkan semuanya.

.

Anna terbangun dari tidurnya yang Ia rasa sangat panjang. Ia menatap jam di tangannya sudah pukul sepuluh malam. Pasti acara sudah selesai dan dirinya kini, masih berada didalam mobil yang Ia tidak kenal?

"Hiks, kak Gilang maafin Anna. Kak Gilang tolong Anna, anna takut." Anna meraih tas nya dan memeriksa hpnya.

"Aduh, tadi gua gak bawa hp ya?" Anna kembali menangis.

Tidak lama seseorang datang. "Woi! Jangan berisik!"

Anna langsung diam dan ketakutan. "Sikat aja yok." Ucap teman pria itu.

"Jangan! Ntar dimarahin bos!" Anna menutupi badannya dengan tangannya.

Tidak lama sebuah mobil berhenti dan mengeluarkan seorang perempuan dan laki - laki.

Kedua pria tadi menutup kembali mobil dan menghampiri kedua orang yang baru datang tadi.

Anna melihat tetap tidak jelas karna lampu mobil mereka menyala membuatnya tidak bisa melihat wajah kedua orang yang Anna yakin boss kedua pria itu karna mereka memberikan uang.

"Siapa sih, yang tega melakukan ini?" Anna terisak didalam mobil dengan tubuh yang dingin.

"Kak Gilang, maafin Anna. Anna gak maksud ngelanggar janji, Anna yakin kak Gilang sekarang nyariin Anna. Anna memang gak pantas buat kakak." Kedua pria itu masuk lagi kedalam mobil.

"Ayok, Kita antar pulang." Anna heran tetapi dia masih bersyukur karna Ia tidak apa - apa.

Mereka lalu menurunkan Anna dengan paksa di gang dekat rumah Anna.

Anna berjalan pulang sendiri sambil menangis.

"Mama, Anna takut." Gumam Anna sambil melangkah dengan mata sembab dan air mata berlinang menuju rumahnya.

TBC

Maaf banget aku late update belakangan ini karna acara di sekolah terlalu banyak huhuhu ini aja aku lagi sakit ):
Tapi gapapa aku mau ngetik dan ini aku update, semoga kalian suka
Love y'all
Semangt juga yg pada UAS

Dissipate [GILANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang