16. Ku sadar, menjaga cinta itu memang sulit

73 45 5
                                    

Terimakasih sudah menyempatkan diri membaca cerita saya yang tidak seberapa ini.
Semoga sukses ya, angel.
Amiin
.
.
.

Bandung, 24 November 2014

Gilang bingung saat ini. Apakah pantas jika dia menjemput Anna? Baiklah, tidak. Hatinya ingin bertemu di sekolah saja.

Tapi Ia juga tidak mau Anna terlambat lagi seperti kemarin, bagaimana kalau Anna masih menunggu dia?

Gilang memutuskan untuk membelokkan motornya dan menuju rumah Anna.

Saat sudah hampir sampai Gilang melihat sebuah motor lagi. Azka?

Gilang segera memutar kembali motornya dan menuju sekolah.

"Shit, gua telat." Gumam Gilang kesal.

Apa sebenarnya hubungan Anna dengan Azka? Apa foto yang ditunjukkan Michelle benar? Apa Anna memang menyelingkuhinya?

.

"Woi, gua dengar - dengar lo pacaran ya sama adek kelas si Anna?" Gilang menatap orang yang sedang menggebrak mejanya tersebut.

"Urusannya sama lo apa?" Gilang menatapnya dingin.

"Gua suka sama dia!" Cowok bernama Rio itu menarik dasi Gilang.

Gilang mengeraskan rahangnya. Emosinya sedang tidak stabil saat ini. Kenapa bocah ini harus membuatnya semakin ingin menelan orang?

Sorot mata para murid yang berada di kantin langsung melihat Rio dan Gilang.

"Gua gak peduli lo mau suka sama dia atau gak." Gilang menghempaskan tangan Rio.

"Heh, cupu! Lo itu belajar aja sono fokus! Gak usah banyak gaya pake pacarin adek kelas! Gua habisin juga lo!" Rio melayangkan pukulannya mengenai sudut bibir Gilang.

Para murid yang melihatnya tidak berani melerai.

"Bangsat!" Gilang membalasnya dengan memukul wajah Rio habis - habisan.

Rio juga tidak mau kalah, ia memukul lagi wajah Gilang hingga keduanya sama - sama lebam.

Mika dan Cika yang baru sampai kantin melihat aksi itu langsung lari kembali menuju kelas.

"Anna! Kak Gilang berantem sama Kak Rio!" Anna mendongakkan kepalanya dan lari cepat menuju kantin.

"Lo pikir lo pantas buat Anna, HAH? Pertahanin aja tuh nilai sampah, lo!" Gilang semakin geram dan membalas ucapan Rio dengan pukulan di perut Rio sampai Rio tergeletak,

"Lo pikir lo siapa, hah?" Gilang ingin memukul lagi tapi tangannya ditahan oleh Anna.

"STOP!!!" Anna menahan tangan Gilang sambil terisak. "Anna gak suka kak Gilang kayak gini."

"Tapi gua kayak gini karna lo?!" Gilang membentak Anna membuat Anna terdiam dan melepaskan tangan Gilang.

Guru BP kemudian datang. Mereka bertiga pun dibawa ke kantor kepala sekolah.

.

"Kamu ini Rio tidak ada habis - habisnya bikin masalah! Saya sudah pusing lihat tingkah kamu!" Kepala sekolah menatap Gilang dan Anna. "Kalian juga, para juara. Apalagi kamu Gilang, bisa - bisanya kamu terpancing dengan anak nakal seperti dia." Kepala sekolah menunjuk Rio.

Anna dan Gilang menunduk tidak berani mengatakan apapun.

Hubungan mereka kali ini terungkap. Anna hanya bisa berdoa Tuhan tidak mengakhiri ini secepat ini.

Dissipate [GILANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang