14. Memahamimu adalah sebuah soal tantangan

74 52 12
                                    

Terimakasih sudah menyempatkan diri membaca cerita saya yang tidak seberapa ini.
Semoga sukses ya, angel.
Amiin
.
.
.


Bandung, 23 November 2014

Anna lari cepat dan menggedor gerbang yang sudah di tutup.

"Neng Anna? Tumben neng telat? Gimana dong ini?" Ucap Pak Bimo, satpam sekolah.

"Pak, tolong dong. Kali ini aja, Anna mau masuk pak." Mohon Anna.

"Ya sudah karna neng juga jarang." Pak Bimo membuka gemboknya. "Buruan neng."

"Makasih, pak." Anna memberikan salam lalu lari menuju lapangan sekolah.

Upacara sudah dimulai, dengan langkah pelan Anna mengendap - endap menuju barisan.

Matanya sempat berpapasan dengan Gilang yang memperhatikannya dengan wajah seperti tidak peduli.

Anna tidak memusingkannya saat ini. Dia lebih penting bisa masuk dan berbaris.

"Lo dari mana aja?" Bisik Cika.

"Biasanya kan lo sama kak Gilang? Kok hari ini dia berangkat sendiri?" Sambung Mika.

"Gak tahu." Anna mengatur nafasnya yang ngos - ngosan.

.

Pelajaran pertama hari Senin seperti biasa adalah Kimia. Sebenarnya Anna suka pelajaran ini tapi Ia masih memikirkan Gilang. Apa kah Gilang marah karna Ia tidak bisa datang?

Semalam Anna saat sampai dirumah menangis sejadinya pada mamanya. Ia juga tidak sadar kalau sudah tertidur. Pagi - pagi tadi Ia memberanikan diri berangkat ke sekolah karna Ia harus menjelaskan pada Gilang dan meminta maaf.

"Lo kenapa sih? Dari tadi diam aja?" Tanya Cika penasaran.

"G-gak apa - apa." Anna menidurkan kepalanya di meja.

"Lo sakit?" Cika memegang dahi Anna. "Panas, na. UKS aja yok?"

Anna menggeleng. "Disini aja."

Cika lalu mengangguk paham dan kembali mendengarkan Pak Theo.

"Kemarin acara nikahan papanya Gilang, kok lo gak ada sih?" Mika berbisik dari belakang.

"Gak di undang." Jawab Anna cepat.

Mika mengernyitkan dahinya tidak percaya, tapi ya sudah lah.

"Lo perlu tahu aja, kalau menurut gua kemarin Kak Gilang nunggu seseorang yang gua gak tahu siapa tapi gak datang sampai acara selesai." Anna menghela nafasnya mendengar itu.

.

Anna berjalan di koridor menuju ruangan musik. Tadi Ia sudah memberikan pesan pada Gilang untuk bertemu disana walaupun pesannya yang tadi pagi juga belum di balas.

Anna tahu Gilang akan marah padanya. Anna tahu ini salahnya. Tapi Ia harus menjelaskan yang sebenarnya.
Anna tidak ingin kesalahpahaman ini menghancurkan hubungannya.

Anna duduk di bangku piano masih menunggu Gilang. "Ya Allah, semoga Kak Gilang datang."

Anna menyenderkan kepalanya yang sangat pusing di tuts piano.

.

Pengganggu
Kak maafin Anna gak datang semalam
Kakak harus dengarin penjelasan Anna nanti
Kakak jemput Anna?
Kak lima menit lagi masuk, Anna sendiri aja?
Kak, Anna udah pergi ya
Kak bisa ketemu di ruang musik?
Anna akan jelasin semuanya

Dissipate [GILANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang