Terimakasih sudah menyempatkan diri membaca cerita saya yang tidak seberapa ini.
Semoga sukses ya, angel.
Amiin
.
.
.Bandung, 25 September 2014
Kring....
"A B C D. D nama buah." Ucap Mika dengan semangat.
"Domba." Jawab Cika. "Doyan mikirin Bayu." Cika nyengir.
"Garing lo." Kritik Anna.
"Disko. Disini Kao dan Aku." Ucap Mika tak kalah ngasal.
"Darah, darah muda darahnya para remaja." Anna mengucapkannya sambil berjoget Roma irama. Kedua temannya pun tertawa terbahak - bahak.
"Woi, Bubur sum - sum datang!" Teriak Reno dari luar kelas dan membuat semua murid kembali ketempat duduk masing - masing.
Benar saja, Ibu Sumiati datang dengan membawa penggaris panjangnya yang tak pernah tertinggal.
"Selamat pagi Bu!" Ucap Seluruh murid.
"Pagi! Sekarang buka materi tentang eksponen." Suasana hening menyelimuti kelas XI MIA A.
.
"Gilang, nanti bel istirahat kumpul buat rapat osis ya."
Gilang hanya mengangguk dan tersenyum kemudian Aisyah kembali duduk ketempat duduknya.
"Anak - anak materi meringkas sejarah kita sudah sampai dimana?" Tanya Bu Jesika.
"Sampai kenangan bersama mantan Bu." Sahut Aldo.
Semua teman - temannya tertawa keras.
"Ada - ada aja. Sudah ayok yang benar. Aisyah udah sampai mana?"
Aisyah segera melihat catatannya. "Sudah sampai perang dunia pertama Bu."
"Baik, ibu akan menjelaska sedikit setelah itu saya akan memberikan soal sebagai latihan." Para murid langsung menghela nafas, tidak dengan Gilang dan Aisyah yang cukup santai.
.
Kring...
Seperti biasa kantin utama akan selalu dibanjiri dengan para siswa yang melampiaskan rasa letih selama beberapa jam di kelas. Tidak hanya untuk mengisi perut, mereka yang datang kesini dengan berbagai tujuan. Seperti, ingin mengobrol, pacaran, atau hanya untuk sekedar menebar pesona.
"Na, kalau lo ikut osis pasti enak deh." Ucap Cika dengan mulut penuh satu biji bakso.
"Enak apa nya?" Tanya Anna cuek.
"Iya, enak. Lo makin populer, lagian lo pinter kok kenapa gak mau ikutan aja?" Jawab Cika.
"Gak usah. Rata - rata mereka ketinggalan pelajaran. Mending santai aja kayak gua." Mika nyengir sambil membuat jarinya menjadi huruf V.
"Hmmm." Anna menghela nafasnya dengan ke gaje- an omongan kedua temannya.
"Eh, hp gua di dalam laci deh. Gua ke kelas dulu ya." Ucap Anna panik.
"Yaudah kita disini." Sahut Mika.
Anna segera lari menuju kelas.
Bugg
"Aw, sakit." Anna meringis dan membuka matanya melihat kaki panjang di depannya.
"Jalan pelan - pelan." Sahut laki - laki tersebut.
"Lo tuh udah nabrak bukannya nolongin bahkan minta maaf aja enggak." Omel Anna.
"Gua mau rapat osis. Gak ada waktu. Duluan ya." Laki - laki itu langsung pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dissipate [GILANG]
Ficção AdolescenteTentang dia yang mengacaukan hari - hariku, namun mendatangkan rindu di waktu yang salah. . Gilang Revano Satria kembali di pertemukan dengan cinta masa lalu yang Ia sia - siakan. Namun, benarkah Pevita Annalia akan lebih memilih kembali ke masalalu...