THE WORST MOTHER (part 1)

16.5K 1.2K 37
                                    

Vanesha salah besar.. Gadis cantik itu berangan-angan terlalu tinggi.

Ia pikir, setelah semalam berdamai, mom dan daddy-nya akan akur, selayaknya orang tua pada umumnya, maka tidak. Mommy-nya masih saja bekerja hingga larut malam, bahkan pagi. Sedangkan daddy-nya.. Vanesha belum bertemu lagi dengan daddy-nya sejak dua minggu yang lalu, lelaki yang berstatus sebagai ayahnya itu sedang melakukan perjalanan bisnis keliling Eropa, hanya sesekali menelfon menanyakan kabar dan mengirim uang.

Bukan ini yang Vanesha mau.. Bukan uang yang menjadi prioritasnya. Ia ingin keluarga, keluarga yang utuh seperti keluarga lain pada umumnya.

"Oi! Nes!", Vanesha terkejut kala seseorang menepuk pundaknya.

"Eh.. Kak Eza",sapa Vanes dengan segaris senyum dibibirnya. Eza.. Lelaki itu adalah kakak kelasnya, satu-satunya teman lelaki yang ia punya.

"Ngelamun aja lu, kenapa?", tanya Eza sambil mencomot kripik kentang milik Vanes.

Gadis cantik itu menggeleng, namun ekspresinya nampak sedih.

"Elah.. Cerita aja kali nes..", lagi-lagi Vanesha menggeleng, menaggapi Eza.

"Kata emak gue, kalo anak gadis kebanyakan ngelamun bikin susah jodoh! Mau lu?", Vanesha justru terkekeh mendengar ucapan Eza.

"Gue cantik gini, masa iya susah jodoh.", canda Vanesha, seketika tawa mereka berdua meledak.

Plak!

Baik Vanesha maupun Eza sama-sama terkejut kala Cecil, sahabat Vanesha tiba-tiba datang bersama gerombolan gadis-gadis lainnya tiba-tiba menampar Vanesha dengan kencang.

Suasana kantin yang tadinya ramai mendadak sepi, semua mata tertuju pada Vanesha dan Cecil, kedua gadis yang dikenal saling bersahabat itu.

"Lo apa-apaan sih Cil?!", teriak Eza tak terima.

Vanesha belum merubah posisinya, gadis itu masih memegangi pipinya yang terasa panas, dan telinganya tiba-tiba berdenging nyeri.

"Gue?!", tanya Cecil dengan wajah menahan amarah sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Gue kenapa?!",Tanya Cecil nampak menahan air matanya.

Gadis itu mengeluarkan belasan lembar foto dari saku seragamnya, dan melemparnya ke wajah Vanesha yang sedang menatapnya penuh luka dan tanya.

Vanesha terbelalak kaget kala melihat foto mommy-nya sedang bercumbu dengan seorang pria di sebuah kelab malam, bahkan ada satu foto yang menunjukan mommy-nya tidur dipelukan seorang pria dengan balutan selimut tipis, yang tak mampu menutupi tubuh naked milik mommy-nya dan pria yang tak lain adalah ayah dari Cecil.

Remuk.

Satu kata yang mewakili perasaan Vanesha saat ini, gadis itu tak dapat menyembunyikan tangisnya, ia mengambil foto tak senonoh milik Mommy-nya yang nampak berantakan, ia tak ingin ada lebih banyak orang yang melihatnya.

"Cil.. Please.. I'm sorry..", lirih Vanesha sambil duduk bersimpuh di depan Cecil yang sedang menatapnya penuh amarah.

"Sorry?!", teriak Cecil mencemooh.

"Kalian semua disini denger! NYOKAPNYA VANESHA INI PELACUR! PELACUR PENGGODA SUAMI ORANG!", Teriak Cecil penuh amarah.

"Please.. Cill..", Vanesha memohon, tangis gadis itu meledak, terdengar begitu menyayat hati, namun sayang, tak ada satupun orang yang peduli.

"Iya bener! Gue pernah liat nyokapnya Vanes lagi nari striptis sambil disawer om-om di kelab kemarin!", sahut seorang siswa lelaki yang duduk tak jauh dari tempat Cecil berdiri.

"Iya! Gue juga sering liat tu! Sexy bener!!", imbuh siswa lain.

Vanesha tak tahan lagi, gadis itu berlari menjauh, diiringi cemoohan dari teman-temannya.

Tangis Vanesha kian menjadi-jadi kala foto mommy-nya sedang bergelayut di tiang dengan pose erotis dan pakaian sexy nampak terpampang di mading sekolah.

Tak hanya satu, bahkan ada puluhan foto disana.

Vanesha mengambilnya satu-persatu dengan derai air mata, ia malu, ia marah.. Kecewa.. sakit hati, semua rasa itu seolah sedang berlomba-lomba menghancurkan hati dan perasaan Vanesha.

"Vanesha! Ikut ibu ke ruang kepala sekolah! SEKARANG!",Vanesha ingin menolak, ia tak ingin bertemu siapapun.. Ia terlalu malu.

Namun sang guru, yang tak lain adalah kepala sekolah itu menarik paksa tangan Vanesha, bahkan Vanesha belum selesai mencabut semua foto mommy-nya di jajaran mading.

"Duduk! ibu sudah menelfon orang tuamu dan orang tua Cecil!"

Vanesha terpaksa duduk, nafasnya masih tersenggal-senggal karena menahan tangis, sementara Cecil nampak begitu angkuh, menatap Vanesha, seolah ia tak melakukan kesalahan apapun.

***

"Nes.. Maafin mommy sayang..",lirih Arinda sambil menyetir mobilnya.

Vanesha diam seribu bahasa, ia sudah terlanjur malu, terlampau sakit hatinya mendengar cemoohan teman-temannya, dan kini ia resmi dikeluarkan dari sekolah, dikeluarkan karena kesalahan yang tidak ia perbuat.

"Nes..", lirih Arinda memohon, bahkan wanita itu kini menangis, merasa sangat bersalah pada sang putri, ia terpaksa menepikan mobilnya, dadanya terlalu sesak untuk menghadapi ini semua, buah dari kesalahannya.

"I hate you mom! Vanes nyesel.. Vanes nyesel kenapa Vanes harus dilahirin dari rahim seorang pelacur! Vanes benci!!", teriak Vanesha dengan air mata menganak sungai.

Arinda menggeleng tak percaya, wanita itu ingin meraih tangan putrinya, namun ditepis kasar.

"Nes...", lirih Arinda terluka.

"you are the worst mother in the world!" sejurus kemudian Vanesha keluar dari mobil, meninggalkan Arinda yang menatap kepergian Vanesha dengan tatapan terluka.

Arinda menyandarkan keningnya pada stir mobil.

Wanita itu menangis, pundaknya bergetar hebat, seolah menunjukan betapa terlukanya ia.

cut deh..👻

Imperfect Mommy [END/COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang