EXTRA PART: HONEYMOON

20.4K 1.2K 91
                                    

Hallooowww...
Up juga deh dilapak ini😂😂
Dari kemari ditagih.. Ada yang sampai kebawa mimpi juga katanya..
Uluhh2.. So sweet sekaliii😂😂

Cuss langsung eksekusi yang maniss manisss😍😍

Aura bahagia menyelimuti kedua pasangan yang baru saja resmi menyandang status sebagai suami istri.

Perjalanan panjang, lika-liku kehidupan asmara yang begitu curam nyatanya benar-benar membuahkan hasil yang manis bagi keduanya.

Semesta seolah ikut bersorak-sorai atas kebahagiaan dua sejoli itu.

Hamparan lautan dan suara deburan ombak bersahutan dengan kicauan burung berkolaborasi dengan sinar mentari yang masih nampak malu-malu menyambut pagi kedua sejoli yang nampak nyaman bergelung dalam selimut tebal mereka.

Alif mengerjabkan matanya perlahan, menyesuaikan retinanya dengan cahaya mentari pagi Pulau Karimunjawa.

Senyuman Alif merekah seketika kala melihat wajah polos Arinda yang masih tertidur dengan pulasnya dengan mulut terbuka diiringi suara dengkuran halus.

Sepertinya istri cantiknya ini begitu kelelahan, semalam benar-benar malam yang luar biasa.

Tak sedetikpun Alif membiarkan Arinda istirahat, bahkan untuk sekedar berbicara, karena semalam Alif benar-benar membuat Arinda hanya mendesah, mengerang dan memelikan namanya dengan nikmat.

Tak seinchipun kulit Arinda yang lolos dari hisapan, jilatan dan gigitan nakal Alif.

Lihatlah saat ini bibir Arinda nampak membengkak, bahkan di rahang Arinda terdapat bercak-bercak kissmark karya Alif.

Bangga? Senang? Tentu saja. Jangan ragukan kemampuannya yang itu, wajar rasanya.. Selama ini Arinda adalah wanita pertama dan satu-satunya yang dapat membuat Alif sedemikian gila diranjang.

Alif buru-buru memejamkan matanya kala Arinda menggeliat.

Kelopak mata Arinda terbuka sempurna, wajahnya memerah seketika mengingat kejadian semalam.

Setelah acara pernikahan dadakan mereka selesai, tak menunggu lama Alif langsung membawa kabur Arinda menggunakan helicopter menuju Karimunjawa.

"Udah nggak tahan pengen cetak anak"

Cengir Alif tak berdosa malam itu, dan benarlah.. Lemas sudah badan Arinda sekarang.

Entah berapa model gaya bercinta yang mereka praktikkan semalam, seolah tak pernah puas.

Bahkan Arinda tak kuasa menolak saat Alif meminta service blow job padanya. Gila bukan? 34 tahun Arinda hidup, Alif adalah satu-satunya lelaki yang mampu menghipnotisnya sedemikan hebat.

"Lagi bayangin yang enak-enak nih pasti."

Arinda menatap Alif sebal, lelaki mesum itu masih memejamkan matanya, namun bibirnya nampak tersungging mengejek.

"Iya, yang enak-enak. Kenapa emang?" tantang Arinda.

Secepat kilat kini tubuh Arinda berada di kungkungan Alif, lengan kekar lelaki itu mengurung pergerakan Arinda.

Kecupan bertubi-tubi mampir ke bibir bengkak Arinda.

"Daripada ngebayangin doang, mending langsung prakteknya aja gimana? Aku buka jasa praktek gratis." kekeh Alif sambil memainkan alisnya naik turun.

Benar-benar MESUM!

Arinda cemberut, ia lelah. Ia ingin segera mandi dan kembali tidur, ia benar-benar kelelahan.

Tangan lembut Arinda mengusap pipi, rahang dan bibir Alif dengan gerakan penuh cinta.

Tatapan wanita itu begitu lembut, membuat Alif ribuan kali terpana dengan tatapan itu.

"Aku capek mas.. Boleh ya kita istirahat dulu sekarang?"

Alif tersenyum mengangguk. Lekai itu mengecup kedua mata Arinda yang otomatis terpejam itu.

"Maaf ya kalau semalam mas berlebihan.."

Arinda menggeleng, "mas semalem hebat banget.. aku suka."

"Makasih ya.." lirih Arinda menghadiahi Alif dengan morning kiss.

Reflek Arinda memeluk kepala Alif saat lelaki itu menduselkan kepalanya di dada Arinda, yang akan menjadi tempat favorit nya mulai saat ini.

"Nggak usah mandi yang.. masih nyaman begini." pinta Alif bak seorang anak kecil, diangguki Arinda.

"Nanti kita jalan-jalan ya?" Alif mengiyakan permintaan Arinda sebelum keduanya kembali memasuki alam mimpi mereka masing-masing.

Tubuh tanpa penghalang mereka kembali saling bersentuhan, saling memeluk menyalurkan kehangatan ditengah dinginnya AC.

****

Sore menjelang, kini Arinda dan Alif menikmati makan pagi dan siang mereka yang terlewatkan tadi.

Dua mangkok sup ikan, dua ekor ikan salmon bakar, salad buah seporsi penuh, ice cream vanila dan segelas besar kelapa tandas dilahap tanpa ampun oleh Arinda.

"Laper banget yang?" Tanya Alif terkekeh sambil mengusap ujung bibir Arinda.

"Banget mas."

"Kita jalan-jalan ke Alun-Alun mau?" tawar Alif.

Arinda menggeleng.

"Ke pantai aja sambil nunggu sunset." pinta Arinda, diangguki Alif.

Ditemani dengan jagung bakar dan kelapa muda kedua sejoli itu duduk bersebelahan di sebuah gubuk dipinggir pantai.

Menunggu sang mentari tenggelam.

Arinda menyandarkan kepalanya di pundak Alif.

"Allah itu baik ya mas.. Dulu waktu aku hamil Vanesha, aku kerja di dua tempat sampai larut malam lembur bahkan setelah pulang kerja aku masih harus jahit pesenan mukena dari produsen padahal waktu itu usia kandungan aku udah masuk bulan ke sembilan. Sering sakit punggung, kaki bengkak, pusing juga.. Aku sempet ngeluh, menyalahkan Allah atas semua yang terjadi sama aku. Bahkan untuk berada dititik ini pun nggak terbayang sama sekali dibenakku. Dulu doaku cuma satu, aku bisa membesarkan Vanes sampai dia sukses, sama sekali nggak terbesit di benakku buat nikah atau memulai hubungan sama laki-laki lain."

Arinda menarik nafas dengan senyum sendu, teringat bagaimana susahnya kondisinya dulu.

Tak jauh berbeda dengan Arinda, Alif pun nampak sudah berkaca-kaca.

"Tapi Allah punya jalan lain mas, Allah ternyata begitu baik sama aku, Dia menyatukan kembali aku sama cinta pertamaku, laki-laki yanh sukses mengobrak-abrik perasaanku dan sialnya aku cinta banget sama dia." kekeh Arinda tak terasa bulir air matanya menetes begitu saja.

"Dan sekarang aku ngerasa bahagia bangett.. aku nggak butuh apa-apa lagi.. cukup kamu, Vanesha dan adik-adik Vanesha kelak. Aku mau stay dirumah nunggu suamiku pulang kerja, bersih-bersih rumah, masak, jemput anakku sekolah dan tugas-tugas ibu rumah tangga lainnya yang dari dulu nggak bisa aku lakukan karena aku sibuk kerja dengan duniaku."

Alif mendekap tubuh Arinda, siapa sangka lelaki itu menangis.

"Ribuan kata maaf rasanya nggak akan cukup atas perbuatan bejatku ke kamu dulu.. Tapi kamu bisa pegang janji aku sayang, kamu akan selalu bahagia sama aku dan keluarga kecil kita, nggak akan ada lagi air mata yang keluar dari mata cantik kamu selain air mata bahagia.. Aku akan selalu mengusahakan yang terbaik buat kamu dan anak-anak kita.. Pegang janji aku."

Ucap Alif sungguh-sungguh.

"I love you sayang.. I love you more than anything." bisik Alif

"I love you too mas.. Yesterday, today and tomorrow till my very last breath"

Sepasang anak adam itu saling berpelukan, mengucap janji saling setia dan berdampingan di bawah sinar temaram sang surya yang tenggelam di ufuk timur.

Masih mau extra lagi?

Imperfect Mommy [END/COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang