Bab 4 Bersihkan !!

19 3 0
                                    

Menginjak dewasa, ya kira² masa SMP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menginjak dewasa, ya kira² masa SMP. Kita uda makin besar, kan ya? Gak kayak dulu waktu masih kecil. Sekarang kita jadi pede berteman dengan siapa saja. Tapi... Tunggu dulu. Hal kenyiyiran tak serta merta meninggalkan kita, ya kan? Biasanya, baik laki-laki maupun perempuan, masa-masa ini paling banyak dilalui dengan cinta monyet ketimbang masa SD. Kenapa? Masa SMP tuh kadang terdoktrin pengaruh kakak² atau sepupu² yang dewasa duluan. Kita uda bisa mencerna sinetron yang pakai cinta-cintaan. Kota uda bisa bikin fantasi tentang pasangan. "Duh, pacaran. Aku deg-degan nih.", Kira² jiwa jomblo uda mulai bergetar gak karuan. Rasa pede gak pede memang senantiasa menaungi kita, wahai umat yang butuh kasih sayang.

Pernah kah, kalian dinyinyirin orang rumah perihal masalah legalitas kemandirian kerumahtanggaan (apose kokondao). Pokoknya masalah ngurus rumah sudah mulai dilibatkan. Menyambung bangun kesiangan tadi, hal-hal kecil bisa jadi bidik sakit hati gegara masih sangat newbie atau rasa malas tiada tara.

♀️ : "Ya ampun. Masa cuci piring aja masih gak bersih gini?" (Padahal uda niat mau belajar, maksud hati biar kebantu).
♀️ : "Gini aja kamu gak bisa. Bisamu apa selain tidur?!"
♀️ : "Tuh lihat. Anak Pak Gober juara satu terus dari semester lalu. Kamu terlalu banyak main sama anak² gak pinter."
♂️ : "Coba kamu belajar dandan. Mana ada cowok deketin kamu kumel gitu, kak."

Sebentar sah² saja ya. Toh orang rumah kita tahu pattern nasihat dan humornya kayak apa. Tapi tetap aja no excuse buat hal² mengucilkan bahkan merendahkan. Enaknya nih ya. Kalau orang dekat, bisa kita ambil sela buat 'protes' tentang nyinyiran tadi. Ya, walau saya tidak bisa menggaransi. Setiap keluarga biasanya ada 'Lambe Lurah' (plesetan) yang senantiasa mengomentari apapun.

Pesan moral :
Sabar ya, readers. Semua ini hanya ilusi. Sedikit 'protes' dengan suasana hati dipaksa agar bisa guyon cukup membuat orang lain berpikir namun tidak sakit hati. Kayak gini deh :

Dilakukan
Dia : "Uda besar gak bisa cuci piring."
Kamu : "Ya, namanya juga belajar. Besok²  tugasku, deh."

Jangan dilakukan

Dia : "Uda besar gak bisa cuci piring."
Kamu : (lempar piring) "Gak usah sok rajin" (ke ruang tengah sambil salto).

Intinya, sabar, tetap tenang.
Dan maklumi.

Tangguh Jadi Korban NyinyirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang