Anisa Emosi

1.1K 39 0
                                    

"Kutitip rindu pada langit yang kau tatap."

-quotes

***

Billy POV

Sudah dua minggu berlalu sejak kejadian dimana aku meluapkan emosi ke Ayla. Sejak saat itu pula aku sadar bahwa yang dikatakan Ayla itu benar adanya "apa yang kamu lihat belum tentu sebenarnya" kalimat itu selalu terngiang di otak ku.

Kata maaf saja mungkin tidak cukup baginya untuk memaafkan pengecut seperti diriku ini. Ya, aku memang salah aku lebih percaya orang baru daripada kekasihku sendiri. Inilah akibatnya. Sejak kejadian itu pula Ayla tak masuk sekolah.

Aku kangen, aku rindu, ingin bertemu dan meminta maaf atas apa yang telah kuperbuat di tempo lalu. Aku memang cowok brengsek yang gak pantas buat dia. Aku memang belum tau sepenuhnya tentang Ayla dan aku terlalu to the point mengatakan kalimat pedas itu. Pasti dia sakit hati, cewek mana yang terima jika dikatakan seperti itu.

"Eh bro ngapain lu bengong aja,"tanya Alex yang tiba-tiba datang bersama yang lainnya

"Gapapa."balasku

"Dibalik gapapa ada apa-apa. Gue tau lo lagi ada masalah. Cerita aja." bujuk Keano

"Pasti soal Ayla kan."tebak Anisa. Ya Anisa selalu kesekolah tanpa Delano. Entahlah Delano kadang masuk kadang tidak, jika aku bertanya dia seakan malas untuk menjawab. Mungkin dia sudah tau apa yang terjadi denganku dan Ayla.

"Gue emang brengsek jadi cowok, gue bego,gue bangsad, gue tolol. Dan gue kangen..Hiks hiks."emosi gue diakhiri isakan kecil

"Gue tanya sama lo? Kenapa lo gak percaya sama pacar lo sendiri? Kenapa lo malah percaya sama gambar yang lo terima? Otak lo dimana Bill." bentak Anisa

"Iya gue tau gue salah, tapi tolong bantu gue. Gue udah tau segalanya."

"Terlambat."sengit Anisa lagi

"Sabar Nis, Billy juga punya perasaan, dia udah nyesel."

"Ck, nyesel iya gitu emang dibelakangan, lo tau kalimat apa yang dibilang Billy ke Ayla MURAHAN! Catat ingat cewek mana yang terima dibilang kaya gitu sama pacarnya sendiri ha."

"Gila lo bil, gue pasti sakit hati banget. Lo bodoh tau gak." sahut Ara yang ikut emosi

"Nis, bilangin sama Delano gue mau ngomong." bujukku ke Anisa

"Males."tandasnya cepat

"Kumohon, bantu gue."

"Bantu aja nis, lihat tuh mukanya udah kek zombie."

"Oke. Pulang sekolah ikut gue."

"Ikut."koor semuanya

"Lo gimana kok bisa berantem sama Ayla?" Ashila yang sedari tadi diam angkat bicara

Flashback on

"Hallo Ay?"

"iya hallo sayang, ada apa?"

"bisa ketemu, mau ada yang aku omongin"

"Tumben, kangen ya."

"Iya

"Dimana? Jam berapa?"

"di cafe biasa aja , sekarang."

"Yaudah iya, aku siap-siap dulu. Bye Sa.."

Sebelum kalimat dia terlontar, kumatikan telepon sepihak. Hatiku sakit, ketika dia menjadi kekasihku tapi dia malah pergi berduaan dengan orang lain. Sakit hati jika ku memikirkannya. Aku mendapat foto itu entah darimana, tapi yang kutahu ada nomer asing masuk lalu mengirimi gambar itu. Dan aku kaget ternyata itu foto Ayla dan mantan pacarnya. Banyak gambar-gambar yang dikirim.

Bad Girls -  TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang