06 : Curiga oh curiga...

1.7K 168 52
                                    

Fey menelan ludah kelu sebelum menjawab papinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fey menelan ludah kelu sebelum menjawab papinya.

"Papi enggak tahu kalau Fey ini kayak selebritis kampus? Mereka sering minta foto selfie bareng. Mana Fey tahu kalau ada teman yang jadiin sebagai profil WAnya?!" kilah Fey enteng.

Papi masih menatap Fey curiga.

"Tapi dia itu pribumi, Fey. Jangan macam-macam sama dia! Atau papi botakin kepala kamu," ancam Papi seperti biasanya.

Ish, Papi emang sadis.

"Papi, wo ce tau*. Dia cuma wo tek bengyu**," kilah Fey.

* Saya tahu
** Saya punya teman/ temanku

Papi mengangguk.

"Sebaiknya begitu."

Lalu dia masuk ke kamarnya. Fey sendiri buru-buru menaiki tangga, memasuki kamarnya sendiri.

Fey menelepon balik Irul. Bukan cuma telepon biasa, tapi video call.

Irul yang enggak menyadarinya menerimanya, dia pikir itu telepon biasa.

"Hallo? Non, maaf tadi itu kepencet. Saya..."

"Mas Ustad, hapenya gak perlu ditempelin di kuping! Taruh aja didepan wajah Mas. Jauhan dikit," ucap Fey memerintah.

Dia kan cengok kalau cuma ngelihat kuping Irul doang.

Untung Irul segera menuruti instruksinya, meski setelahnya cowok itu ternganga lebar.

"Foto Non kok bisa gerak-gerak?"

Olala, ternyata Irul yang lugu mengira gambar video di layar hapenya adalah foto Fey. Dia tak menyangka dirinya sendiri juga terekspos di layar ponsel Fey.

"Mas, itu berkat kecanggihan jaman. Pernah lihat di film Harry Potter? Tahu kan foto yang diambil di film itu bisa bergerak-gerak?" Fey mengelabui Irul dengan licik.

Irul gak mengikuti film tentang dunia sihir itu, tapi dia pernah melihat sekilas-kilas saat adiknya, si Sabilla, yang maniak sama Harry Potter, menyetel videonya. Memang foto di dunia sihir bisa bergerak-gerak kayak hidup sendiri. Oh, ternyata sekarang sudah bisa diwujudkan di jaman ini ya.. pikir Irul heran.

Ia menelan ludah kelu saat melihat betapa minim baju yang dikenakan Fey.

"Mas, tadi ngapain telpon aku?" Tanya Fey kepo.

Gegara lu, gua nyaris jantungan dipergokin papi, batin Fey.

"Maaf, Non. Kepencet. Saya.. ehm, kaget melihat foto yang dikirim Non."

Astaghfirullah Non, jangan kirim foto yang memancing zinah. Jantung saya nyaris copot melihatnya, keluh Irul dalam hati.

29. Mas Ustad, Wo Ai Ni!  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang