Bapak Irul bilang akan mengirimkan barang buat Irul yang dititipkan lewat kenalan yang akan berkunjung ke kota. Jadi hari ini Irul gak pergi kuliah, karena Wak Haji Bordir kenalan bapaknya itu bilang akan datang pagi ini.
Dia ijin dengan alasan ada keperluan keluarga.
Fey yang penasaran ingin ngerjain perjaka polos ini jadi kepo. Disamperin lah si Irul ke kosnya.
Mata Irul membulat menemukan wajah Fey begitu membuka pintu kamar kosnya.
"Non?! Kirain..." cetus Irul heran.
"Kirain siapa? Mbok jamu?" goda Fey jayus.
"Ngapain gak kuliah, Mas? Gua tadi cari lu di kampus!" ucap Fey seolah dia itu ibu guru sedang menegur muridnya yang bolos.
"Saya sedang menunggu kenalan yang mau mengantar paket, Non."
"Oh," sahut Fey sembari manggut-manggut.
Tanpa dipersilahkan masuk, Fey main nyelonong aja kedalam. Dan langsung melompat ke ranjang Irul.
Lalu duduk santai sembari menggenjot ranjang tua itu hingga Irul khawatir ranjang kosnya ambrol akibat ulah iseng si Non.
"Non, bisa turun dari ranjang saya?" pintanya was-was.
"No!" sahut Fey yang udah keasikan bermain enjut-enjutan di ranjang Irul.
"Masyallah, Non. Nanti kalau ranjang saya ambruk gimana?"
"Ya udah, kalau rusak nanti gua ganti. Gitu aja repot!" cemooh Fey enteng.
Melihat wajah Irul yang kebingungan membuat Fey semakin ingin mengerjainya.
"Mas, pengin aku berenti?"
Irul spontan mengangguk.
"Boleh, tapi adà syaratnya!"
"Apa?" Irul bertanya hati-hati.
Menurut pengalaman dan instingnya, pasti si Non bakal ngajuin permintaan yang enggak-enggak.
"Mas, ikutan naik ke ranjang sini."
Ya kan..!
Wajah Irul terasa memanas membayangkan apa yang akan terjadi bila ia ikut bergabung diatas ranjang."Maaf, Non. Saya berdiri saja," tolak Irul halus.
Fey gak ngejawab, sebagai gantinya ia bergoyang makin heboh hingga kayu ranjang berderik kayak mau patah.
Khawatir ranjangnya bakal ambruk, Irul dengan cepat menaikinya.
Bluk!
Dia mendelik ketika mendadak Fey menerkamnya dan membalikkannya. Tanpa malu cewek itu duduk di selangkangannya.
Aduh, miliknya tertindih pantat cewek itu. Rasanya kurang nyaman, dia merasa jengah.
"Non, anu.. anu.. " dia berusaha menyampaikan dengan sopan, tapi gak menemukan kata-kata yang tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
29. Mas Ustad, Wo Ai Ni! (TAMAT)
General FictionPUJI TUHAN, BERKAT DOA KALIAN SEMUA NOVEL INI TELAH MENJADI PEMENANG UTAMA BEEROMCOM CHALENGE. SEMENTARA EBOOK BELUM BISA DI LAUNCH, KALIAN BISA MENDAPATKAN CERITA INI KOMPLIT DI KARYAKARSA. CARI AKUNKU VALENTC. NOVEL CETAK TELAH TERSEDIA.. HUB B...