32✔️

172 25 16
                                    

Melbourne,Australia

Fanny segera menuju Rumahnya untuk memberi suprise kepada keluarganya.Fanny tak henti-hentinya tersenyum karena membayangkan betapa bahagianya Ana dan Asa saat Fanny membawakan Hadiah yang Mereka sukai.

Karena terlalu sibuk membayangkan,Fanny tak sadar jika dirinya sudah sampai sedari tadi.

"Ms.Fanny, we've arrived"Ucap Sopir yang menyadarkan Fanny dari lamunannya.

"Ah, thank you sir"Setelah memberi uang,Fanny langsung turun dan mengambil kopernya di belakang.

"Gak berubah"Gumam Fanny menatap Gerbang Rumahnya.

Fanny langsung melangkahkan kaki jenjang nya menuju Rumahnya,Ia juga tahu kalau sekarang adalah Hari ulang tahun Asa yang ketiga tahun maka dari itu Ia membelikan lebih banyak Mobil-mobilan.

Ceklek

"Mommy pul..."

Brakk

Fanny menjatuhkan barang-barang yang di pegangnya ketika melihat Asa,Ana,dan Dirga sedang merayakan ulang tahun Asa namun di dampingi satu Wanita seumuran dengannya.

Dirga menghampiri Fanny yang sedang menatap kosong...

"Ngapain kamu ke sini?"Tanya Dirga to the point.

"A-aku..".

"Kita cerai,dan kenalin ini Laura,Mommy baru Asa dan Ana"Ucap Dirga memperkenalkan Laura.

Deg

Nafas Fanny tercekat mendengar penuturan Dirga yang menurutnya sangat jujur.

Fanny mencoba menahan air matanya yang akan keluar dan beralih menatap Laura.Fanny kaget melihat Laura, Laura adalah teman kampus nya dulu namun di keluarkan karena di ketahui bekerja sebagai jalang di salah satu club.

"K-kamu bercanda kan Dir"Ucap Fanny mencoba meraih tangan Dirga namun langsung di tepis kasar.

"Asa,Ana kalian masuk ke kamar dulu ya sayang"Ucap Laura dan di angguki Mereka.

"Sekarang Dirga sudah jadi Suami saya, Jadi Anda tak lagi memiliki hak atas Ana dan Asa"Ucap Laura terang-terangan.

Plakk

"Oh Laura, Orang yang pernah di keluarkan dari UoA karena ketahuan bekerja sebagai jalang?Dan sekarang menjadi Pelakor. Sangat Murahan"Ucap Fanny meremehkan dan menatap tajam Dirga.

"In fact your attitude does not reflect your identity as a husband, this promise, but only the betrayal that I get. In fact, if I may be honest, I feel better than Nathan's pain than you. Two-faced human. Acting like an angel in front of the family and acting like a monster  who are ready to hurt their prey"Ucap Fanny dengan emosi yang tak bisa Ia bendung lagi.

(Nyatanya sikapmu tak mencerminkan jati dirimu sebagai seorang suami, Berjanji namun hanya pengkhianatan yang ku dapatkan.Bahkan, Jika boleh jujur ​​aku lebih baik menerima sakit dari Nathan dari pada dirimu.Manusia bermuka dua.Berlagak bagai malaikat di depan keluarga dan berlagak bagai monster  yang siap melukai mangsanya)

Plakk

"Jaga ucapanmu Fanny Alquena Mahatama"Bentak Dirga penuh emosi.

"Mahatama? Hello, I'm not your wife now so don't add that clan. I hate you, hate you so much. And if you're sorry, don't meet me!".

(Mahatama? Halo, Aku bukan Istrimu sekarang jadi jangan harap Marga itu. Aku membencimu, Sangat membencimu. Dan jika kau meminta, Jangan temui Aku)

Fanny mengambil Amplop yang ada di tangan Dirga dan langsung menandatanganinya dengan Tangis yang sudah pecah.

"And for you hired woman, look after my child. I can just report your acts of violence as a stepmother"Ucap Fanny pada Laura sebelum dirinya meninggalkan rumah.

(Dan untukmu Wanita sewaan,Jaga anakku.Bisa saja aku melaporkan tindak-tindak kekerasanmu sebagai ibu tiri.)

Fanny langsung meninggalkan Mansion sambil menyeret kopernya.Ia merasa Hidupnya hancur berkeping-keping.

Kenapa Semua orang tega menyakitinya,Bahkan Suaminya sekalipun.

Fanny langsung merongoh ponselnya dan memesan tiket Ke Texas,AS.Ia akan tinggal di sana untuk beberapa waktu tanpa mengabari siapapun.

Setelah menunggu beberapa lama,Taxi online yang Fanny pesan pun datang dan Fanny langsung bergegas menuju Bandara.

°°°
"Pa,Bukannya Fanny udah pulang ke Australia.Kok gak ngabarin kita"Tanya Rina yang cemas karena sudah 3 hari Fanny tak mengabarinya.

"Mungkin masih perjalanan atau memang sedang sibuk, Dia kan baru pulang"Ucap Alex mencoba menenangkan.

Fajar?Dia sudah menikah dengan Abel dan di karuniai satu Anak laki-laki.Namun Mereka memutuskan untuk tinggal di Rumah sendiri di daerah Bandung.

"Coba kita telpon papanya Dirga, siapa tau dia tau".

"Iyaiya sabar".

Ditelepon

"Halo,apa kabarmu?"Tanya Ridwan di sebrang sana.

"Aku baik,Ah apakah kau mendapat kabar dari Dirga?".

"Aku sudah tak pernah berkomunikasi dengannya sejak 10 bulan lalu.Ponselnya selalu sibuk untuk dihubungi.Mungkin dia sibuk".

"Aku mencari Kabar Anakku,Bukannya Fanny sudah pulang?namun Mereka sama sekali tak mengabariku".

"Coba kau telpon Dirga,Aku tak punya pulsa.Hahaha".

"Ah,Baiklah.Sampai jumpa".

Tut

"Mereka juga tak tau, Kita harus menelpon Dirga"Ucap Alex dan di angguki Rina.

Ditelepon

"Dirga,Kamu apa kabar?Apakah Fanny sudah pulang?"Tanya Alex.

"Fanny tidak pulang semenjak 4 hari yang lalu Dad,Aku khawatir dengan nya".

"Ah,Nomor nya tak bisa di hubungi.Baiklah,Kabari Daddy kalau Fanny sudah pulang".

"Baik Dad,Byee".

Tut

Alex menggeleng menjawab pertanyaan Rina.Mereka bingung kenapa Fanny tak mengabari Mereka apalagi saat Kepulangan Fanny 4 hari yang lalu.

Ponsel Fanny susah dihubungi,Entah kenapa.

Disisi lain,

"Maafin Mommy Asa,Ana.Mommy gagal jadi Ibu yang baik buat kalian.Kalian harus baik sama Mommy baru kalian.Jangan buat Daddy marah"Gumam Fanny sambil menatap Ke arah Jendela pesawat.

Assalamulaiakum readers;)
Gimana?votment.
Happy reading

Follow ig:
@min_yoona05
@ptri.nrain


Heartbreaker[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang