chapter 02

572 48 14
                                    

-sahabat? Tentu saja mereka adalah sahabat. Tapi mungkin mekera tidak
menyadari ada 'sesuatu' yang bersembunyi di balik kata itu-



Tap.

Tap..

Tap...

"Eomma?"

"Eomma?" Jisoo lantas menolehkan kepalanya kekanan lalu kekiri, namun nihil. ia tak mendapati sang eomma di manapun ia mencari. Namun netranya terhenti saat ia melihat gumpalan yang sedang duduk murung di meja makan.

"EH?! Mingyu, Kau masih disini? "
Tanyanya lantas menghampiri mingyu lalu menarik meja di samping kirinya dengan gaya santai andalannya.

"Aku pikir kau pulang" lanjutnya.

Namun. Swing~
Hanya terdengar suara angin berlalu.
Tak ada jawaban, sang empunya tetap hening tak bergeming.

Jisoo merasa ada yang tak beres lantas mengamati kondisi mingyu dari atas hingga ke bawah, tak mendapati kejanggalan. lantas ia menempelkan telapak tangan nya pada jidat mingyu.

"Kau sakit? Tapi suhu badanmu normal" Ujarnya serta memastikan ia benar.

"Heh, ada apa denganmu eoh?

"Eomma mu pergi belanja untuk keperluan besok" alih alih menjawab pertanyaan jisoo, Ia malah mengganti topik lain seenak jidatnya.

"Aku tak peduli itu, sekarang ada apa dengan wajah tikus mu itu hah?!"

"Dasar kucing tidak tahu diri!
Kau tidak lihat penampilan ku sekarang hah? Aku sakit hati sekali karena kau ingkar janji"pekik mingyu lantas memalingkan muka.

"Sejak kapan kau jadi suka merajuk seperti gadis begini kim mingyu? Percayalah kau lebih terlihat seperti orang kelainan jiwa ketimbang bodoh" jisoo tak mengindahkan kata kata mingyu. Lantas ia mengambil sarapan untuk mengisi perut kosongnya.

"Makanlah! Setelah ini kita ke sungai han"
Ucap jisoo.

Lantas mereka makan dalam diam.
Sesekali jisoo melirik mingyu dingin
Karena ia nampak menyembunyikan sesuatu dengan kikikan kikikan kecil nya.

"Aku mau ganti baju dulu, kau tunggu saja di luar" ucapnya setelah membereskan makanannya, lalu ia hendak beranjak sebelum tangan yang terlihat lebih kekar menghentikan nya.

"Tidak perlu, penampilanmu sudah lebih dari oke. Kita langsung berangkat saja"

Jisoo mengerutkan kening.
" kau terlihat semakin mencurigakan, apa yang kau rencanakan hah?!"

Empat mata saling bertatapan.
Yang satu nampak mengintimidasi,
Dan yang lain merinding takut.

'Tunggu' jisooo melihat ada kejanggalan di mata mingyu. Lantas ia semakin maju mendekatkan diri. Memastikan apa yang di lihat dengan mata tajam nya itu benar.

Jarak mereka sangat dekat. Nampak ambigu untuk orang lain yang melihat.
Mingyu merasa jantung nya berdegup kencang. Ia tak tahu apa yang akan di lalukan jisoo. Namun ia hanya merasa aneh di tatap sebegitu intensnya dengan teman yang lebih pendek darinya itu. Jisoo semakin mendekat... hingga..

PLAK!

Suara tamparan menggema.
Tidak hanya wajah mingyu yang tertampar namun juga hatinya. Entah mengapa ia merasa kecewa. (?)

" jadi ini rencanamu" ujar jisoo datar serta menunjuk wajah imutnya.

Mata mingyu membola sempurna.
' bagaimana jisoo bisa tahu?' Tanyanya dalam hati.

" kenapa?! Kaget? Bagaimana aku bisa tahu, hah?!!" Pekiknya dengan mata mendelik ngeri.

Mingyu semakin kaget di buatnya. Ternyata jisoo memiliki bakat cenayang yang belum ia ketahui.
" Ah! Aku lupa ada janji dengan eomma ku" Bohong nya nampak terlalu jelas.

"Kabur!" Pekik nya lantas berlari kencang menghindari amukan jisoo yang nampak begitu mengerikan.

" awas saja kau babi hutan! Tunggu balasanku akan memjemputmu!" Teriaknya menggema yang tentunya masih terdengar jelas oleh mingyu yang telah berhasil lolos untuk hari ini.

TBC.

"Ada yang faham dengan apa yang di lakukan jisoo? Semoga kalian faham gaes^^"






~purple story~

-Rab, 6 november 2019-







BEst FRIEND | Minshua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang