chapter 08

261 26 0
                                    


.

.

.

Mingyu melangkahkan kedua kaki nya menuju balkon dan membuka pintu dengan perlahan, merasa ragu.

Jisoo sedang menopang dagu sambil menyandar pada pagar batasan menatap langit tak berkedip.

Mingyu dengan yakin menghampiri nya. Menyandar kan tubuh nya pada pagar tepat di samping kanan Jisoo.

"Sedang apa?" Tanya Mingyu.
Kedua obsidian nya berusaha mencari objek apa yang membuat Jisoo terpana sampai tak begitu acuh dengan kehadiran nya.

Tak perlu memastikan diri dengan siapa yang tiba-tiba datang tanpa permisi.
Tentu saja Jisoo tahu, langkah kaki yang terdengar berat bahkan bagaimana pemuda bongsor itu menghembuskan napas.
Benar-benar suatu identitas yang tak bisa di samarkan meski sedikit saja.
Mingyu itu definisi dari sebuah buku yang sedang terbuka lebar, pasti akan terbaca dengan jelas. Begitulah pikir Jisoo.

"Mengagumi bulan mengapa dia begitu indah?" Sahut Jisoo melankolis tanpa menoleh ke arah Mingyu.

"Benarkah?" Mingyu segera mengikuti arah pandang Jisoo. kening nya berkerut sedikit menimang-nimang celoteh Jisoo tentang bulan.
"Tapi aku meragukan ucapan mu" lanjut nya.

"Bagaimana bisa?!" Terkejut dengan pengakuan mingyu, langsung menoleh menatap nya tak terima.

"Tentu saja, karena kini aku menyadari ada yang lebih indah dari bulan" ujar Mingyu memasang wajah bijak.

"Apa yang lebih indah dari bulan hah?
Segera tunjuk kan padaku" seru nya menantang.

Masih memasang ekspresi bijak, Mingyu segera merogoh saku jaket nya, mengambil benda berbentuk persegi panjang di sana.

Kemudian..

"Tara! Ini dia!" Kejut nya pada Jisoo sambil memasang senyum lebar.
Mingyu menyodorkan sebuah cermin yang memantulkan bayangan Jisoo di dalam nya.

Jisoo langsung merebut cermin dari tangan Mingyu dan menjadikannya alat pemukul sasaran yang tepat.

PLAK!

"Ini bukan komedi bodoh, tapi tragedi"
Omel Jsoo sambil memasang ekspresi 'MEH' seperti di emoticon.

Melangkah pergi meninggalkan Jisoo yang sedang mengelus-ngelus kepala nya yang habis terkena pukulan sayang dari Jisoo dengan raut muka merajuk andalan nya.




Dan Jisoo kembali di kejutkan dengan penampakan gadis berkuncir kuda yang sedang melipat kedua tangan nya sambil bersandar pada daun pintu.

"Sungguh, adegan yang romantis sekali" Ujar Yeji menunjukkan senyum dan kekaguman yang jelas sekali di buat-buat.

Jisoo mendelik, kaget. lalu berusaha memasang ekspresi tenang nya kembali.

"Dasar, makhluk yadong" ejek nya. kemudian melenggang pergi meninggalkan kamar nya yang telah terkontaminasi oleh penyakit tak bernama.




-TBC-

👇
‐-----
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| @purple story.
| -Min,19,1,2020-
|
|
|
KLIK!
👇

BEst FRIEND | Minshua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang