Come on girls and boys, baca ceritanya terus, jangan bosen yah, apalagi ditinggalin waktu ditengah tengah.
Tau lah sakitnya kek apa, jangan lupa tinggalin jejak oke:)
______________________________________
"Zee, gue denger tadi dari salah satu siswi yang tukang Ghibah, katanya Kak Rio udah punya cewek" ucap Zoya didalam kelas.
"Terus? Hubunganya apa sama gue?" Zee terus saja bermain ponselnya memcoba menghiraukan Zoya.
"Yakan lo mau jadi pacarnya Kak Gio, ya udah lah gue kasih tau, kali aja cemburu" Zoya mengangkat kedua bahunya.
Zee mendelik kesal, kemudian mengalihkan pandanganya dari ponsel dan menatap temanya itu.
"Gue cemburu sama dia? Kalaupun dia udah tunangan gue juga nggak bakal cemburu, hidup gue malah adem kalo gitu!" Ketusnya, lalu kembali menatap ponselnya."Ah elo mahh, kalo udah ngrasain baru tau rasa lo!"
"Bodoamat!"
Zoya mendengus kesal, dia menatap ponsel, dari pada ngasih informasi sama orang tapi orangnya nggak ngrespon mending telfon pacar lebih enak.
*****
Waktu pulang telah tiba, semua murid berhamburan keluar kelas untuk menuju tempat yang amat dirindukan, apalagi kali bukan kasur kesayangan.
"Gue duluan ya Zee, cowok gue udah nunggu soalnya!" Zoya berlari sambil melambaikan tanganya kepada Zee.
"Okee, hati hati ya!!!" Teriak Zee.
Akhirnya cewek itu melangkah menuju gerbang sambil memesan ojek online di ponselnya.
Saat Zee sudah didepan gerbang tiba tibaGrep
Seseorang menarik lengan Zee sampai membuat dirinya terkejut dan menoleh.
"Pulang bareng gue ayo!" Rio tersenyum disana sambil tangan sebelahnya memegangi tangan Zee.
Zee langsung melepaskan cengkraman Rio dengan kasar.
"Lepas!! Nggak sopan banget ya pegang pegang!" Ketusnya."Upss, sorry" Rio mengangkat tanganya.
"Ayo pulang bareng gue" ajaknya lagi.
"Nggak!"
"Ayolah, gue cuma mau nganter lo pulang doang kok, sama pengin tau rumah lo dimana" mohonya.
"Gue bilang nggak! Gue udah pesen ojek!"
Rio melirik ponsel Zee yang kemudian merebutnya secara paksa, Zee mendelik.
"Eh lo apa apaan si!! Balikin nggak!!" Tatapanya menukik tajam menatap Rio.
"Nih!"
Zee menerima ponselnya kemudian mengeceknya," kok lo batalin?!! Mau lo apa sih hah?!!!" Teriaknya emosi.
"Mau gue? Gue mau nganter lo pulang"
"Gue bilang nggak ya nggak! Lagian lo udah punya pacar masih sempet sempetnya ya deketin gue terus?!"
Rio terkejut,"lo udah tau?"
"Ya udahlah, gimana gue nggak tau kalo siswi disini pada gosipin lo!" Sewotnya.
"Yaudah kalo gitu bakal gue putusin besok, terus jadian sama lo"
Zee menganga," lo kira gue cewek murahan? Apa kata mereka ntar!"
"Yaudah kalo nggak mau dikatain murahan tinggal minta bayaran, gampang kan?" Jawab Rio santai.
"Kok lo nyebelin banget si?!!"
"Kok lo bawel banget si?" Balas Rio mengikuti gaya bicara adik kelasnya itu.
"Udah ayo pulang, anak kecil nggak boleh lama lama diluar nanti di culik om loh!" Ledeknya kemudian terkekeh geli.
"Nggak mau!"
Rio langsung menarik paksa lengan Zee, sampai sang empunya meronta ronta minta dilepaskan."Lepass Kak, gue nggak mau!" Ucapnya saat mereka sampai didepan motor besar milik Rio.
"Jangan panggil gue Kak, panggil aja Rio, biar enakan" ucapnya sambil mengenakan helm.
Zee tak menghiraukan, dia malah melipat tanganya didepan dada sambil membuang muka.
"Ayo naik!" Titahnya.
"Nggak mau!"
"Naik sendiri atau gue gendong?" Rio menaik turunkan kedua alisnya.
"Enak aja, nyari kesempatan banget ya lo!" Juteknya.
"Yaudah ayo naik!" Akhirnya Zee mengalah, dengan tidak suka rela dia naik keatas motor itu.
Singkat cerita akhirnya mereka sampai didepan rumah Zee.
Cewek itu lantas turun dari atas motornya."Ini rumah lo?" Tanya Rio sambil melihat sekeliling.
"Siapa bilang?" Rio mengernyitkan dahi bingung.
"Ini rumah orang tau gue bukan gue!" Balasnya jutek.
"Sama aja! Kapan kapan gue boleh ya main kerumah lo?" Tanya Rio.
"Inget ya bukan rumah gue. Siapa aja boleh main, ketemu sama orang tua gue bukan gue!"
"Iya nggak papa, biar aku minta restu sekalian" Rio cengegesan ditempat.
"Udahlah pergi sana!" Usirnya.
"Ngusir nih ceritanya?" Tanyanya dengan nada lembut.
"Makasih?" Sambungnya.
"Sama sama" balas Zee.
"Kok sama sama?"
"Bukanya lo bilang makasih tadi?"
Rio tertawa kecil kemudian mengacak rambut Zee pelan.
"Kok nyebelin sih?""Bodoamat! Udah sana pergi!"
"Iya iya, tapi lo masuk dulu" titahnya.
Zee mengangkat kedua bahunta dan pergi meninggalkan Rio tanpa mengucapkan satu kata pun.Rio geleng geleng kepala.
"Oke, satu langkah udah berhasil, 2 langkah lagi mangsa bakal kena!" Ucapnya begitu yakin, kemudian menyalakan mesin motornya dan berlalu.Zee melangkah masuk kedalam rumah.
"Assalamu'alaikum??"Tidak ada jawaban, sepertinya kedua orang tua Zee belum juga pulang dari kantor. Cewek itu pun melangkah menuju kamarnya kemudian merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk kesayangan.
"Huh!! Nyesel banget balik sama Kakak kelas itu, dia jadi tau kan alamat rumah gue! Awas aja kalo tu orang macem macem!" Dumelnya.
«●»-----------------------------------------------«●»
🌼FAMRIO RIZKY ABRAHAM🌼AYO AYO, RIO YANG SEMANGAT YA NGEJAR CINTANYA.
JANGAN MENYERAH CUMAN KARNA SIFAT GALAK ZEE.RIO SEKARANG UDAH MAJU SATU LANGKAH BERHASIL NGANTER ZEE PULANG GUYS.
GIMANA SIH LANJUTAN CERITANYA? AYO BACA, DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA.
KOMEN DIBAWAH SIAPA YANG SETUJU KALO ZEE & RIO DEKET? CUNG!!
●●→jangan lupa tinggalin jejak←●●

KAMU SEDANG MEMBACA
A JASMINE FLOWER
Teen Fiction"Zee kalo lo nggak berhenti, gue bakal bilang kalo lo pacar gue!!!" Teriaknya lagi. Zee membulatkan matanya dengan sempurna, lantas dia berbalik menatap cowok yang super nyebelin itu. Dia, cowok yang bernama Famrio risky abraham tersenyum penuh keme...