10 Angry

39 5 0
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak setelah baca
Bantu vote and komen, karna kalian author jadi semangat buat nulis
Love you readers💜



Zee memasuki kelasnya dengan wajah ditekuk, duduk dengan kasar disebelah Zoya membuat cewek itu mengernyitkam dahi.

"Dih dih, muka kayak curut mau mati aja lo, kenapa? Bukanya tadi biasa aja?" Tanya Zoya mengintrogasi, ya memang benar kan, sebelum tadi Zee diajak ketemu sama Ardan mukanya Biasa aja.

"Gue lagi sebel Ya!!" Balas Zee jutek.

"Sebel kenapa? Gara gara Ardan? Udah punya pacar ya dia? Ohhh, apa jangan jangan lo tadi khilaf beneran ya sama dia? Hayo ngaku lo!!" Tuduhnya.

"Ihhhh Ya!! Diem deh, jangan bikin gue tambah sebel, abis lo ntar sama gue!!" Tajam Zee.

"Heheheh, ya udah kenapa? Hum?" Wajah Zoya mulai serius. Hingga membuat Zee menatap Zoya. Kini mereka duduk berhadapan sampai akhirnya Zee mulai bercerita.

"Elo tau kan? Gue belum pernah pacaran?" Tanya Zee, dan hanya diangguki oleh Zoya.

"Dan lo juga tau kan, yang pastinya pacar pertama gue Rio?"  Lagi lagi Zoya mengangguk untuk menanggapi.

"Jadi?" Balas Zoya.

Zee mengangkat ponselnya, menunjukan sebuah foto yang membuat dirinya kesal.
Zoya meraih ponel itu, dan mengamati foto tersebut yang membuatnya bingung karna sticker yang menutupi wajah orang didalam foto itu.

"Ini siapa emang?"

"Ini itu Rio Zoya!!!" Teriaknya, membuat seisi kelas terkejut dan menatap mereka semua.

"Hah? Kak Rio? Lo beneran?" Zoya pun ikut terkejut, bagaimana tidak, disana Rio terlihat sangat mesra dengan wanita lain. Dia berusaha menge-Zoom gambar disana berkali kali untuk memastikan.

"Iya!! Jadi dia habis  nganterin gue kemaren, dia itu ke Club, terus disana itu dia peluk pelukan sama cewek Ya!!" Jelas Zee dengan mata yang mulai berkaca kaca.

"Lo tau kan, Rio pacar pertama gue! Udah pacar pertama, brengsek lagi!! Gue nggak tau kenapa gue gini! Gue nggak suka sama dia, tapi gue bisa ngrasain kecewa sama dia!" Manik mata sebelah Kiri keluar air mata dengan sendirinya.

"Masa iya, gue baru ngrasain yang namanya pacaran udah dikhianatin  aja! Kan gila banget!" Sambungnya sambil menghapus ait matanya dengan kasar.

Zoya mengangguk angguk paham," iya juga sih! Tapi lo juga harus tau, kalo Kak Rio itu emang Play boy! Ya mungkin menurut gue sih, karna ini baru awalan lo pacaran, maklumi aja, belum tentu juga kan Kak Rio cinta sama lo sepenuhnya. Kecuali kalo kedepanya dia udah keterlaluan, mending lo putusin aja, kalo lo nggak suka sama dia!" Balas Zoya.

"Ya nggak papa lah Zee, baru awalan, habis ini lo ngomong aja sama dia! Terus kalo udah diomongin tapi dia tetep gitu dan lebih keterlaluan dari ini, itu terserah elo, ikut aja apa kata hati elo oke!!" Zoya mengedipkan salah satu matanya, membuat Zee tersenyum.

*****

Kringg!!

Bel tanda istirahat telah berbunyi, semua murid berbondong bondong menuju kantin untuk mengisi perut.
Tak terkecuali dengan Zee dan Zoya yang tengah melangkah kearah kantin.

Namun langkah keduanya berhenti saat melihat tiga orang tengah berjalan kearahnya dengan gaya Coolnya.

Ya siapa lagi kalo bukan Rio dkk.
Bisa dilihat dari sini, Rio menggoda beberapa siswi tepat dihadapan Zee, membuat cewek itu mendengus kesal.

"Kita lewat jalan lain aja Ya!!" Ajak Zee kemudian menarik lengan Zoya.
Namun sebuah teriakan melengking menghentikan mereka.

"Sayangg!!!" Teriak Rio tak tahu malu sambil menghampiri Zee.

"Mau kekantin ya Yang? Mau makan?" Tanya Rio yang sudah ada disebelah Zee.

"Eh lo oon apa gimana sih!!? Orang mau kekantin ya Makan lah! Masa iya minta sedekah!!" Timpal Avi yang dibelakang Rio.

Andre tertawa renyah disana"pffttt, temen lo ya Vi?" Lirihnya sambil menyenggol lengan Avi lirih.

"Eh bacot ya lo! Awas aja lo nggak dapet sasaran lagi!!" Tajam Rio sambil melirik Andre sinis.

"Elah, becanda bro!!!" Andre tertawa geli disana, jangan sampe ya dia kehilangan mangsa hanya karna masalah sepele ini.

Zoya dan Zee menautkan alisnya secara bersamaan karna bingung apa yang ketiga cowok ini bahas.

Rio kembali menatap Zee dengan senyumya.
"Ayo Yang, kita ke kantin!" Ajaknya.

"Kita? Kekantin? Lo aja kali!! Hush hush! Sana pergi!!" Usirnya dengan nada ketus, bodo amat sama Lo-Gue nya, Zee sedang marah saat ini.

"Kok Gitu Yang? Kamu marah ya sama aku?" Tanyanya dengan nada sedikit manja.
Kedua teman Rio tak henti hentinya tertawa karna melihat teman satunya yang alay saat pacaran dengan Zee.

"Pfftttt, aku kamu Ndre" lirih Avi sambil terkikik geli.

"Ntar kamu anterin aku kencing ya di wc yang!" Lirih Andre kepada Avi dengan gaya bicara mengikuti Rio, kemudian mereka berdua tertawa lepas.

Cowok itu tidak menghiraukan kedua temanya yang terus mengejeknya, intinya satu, kenapa Zee gini?

"Yang kamu kenapa?" Saat bertanya itu tak sengaka Inne yang kini sudah menjadi mantan Rio lewat, tak tanggung tanggung dia mengedipkan salah satu matanya pada Inne membuat cewek itu tersenyum manis disana.

Zee yang bisa melihat semua itu langsung pergi meninggalkan Rio dengan cepat, tak lupa pula Zoya yang berada dibelakang Zee.

"Sayang!! Kamu mau kemana?!" Teriak Rio sambil berusaha menarik lengan Zee, dapat!

"Apaan si lepas!!" Zee memberontak. Menghempas tangan kekar itu dengan kasar hingga terlepas dari tanganya.

"Dasar cowok play boy!!! Pergi sana!! Udah tau punya pacar, masih aja godain cewek lain!! Brengsek!" Zee menginjak kaki Rio kasar sampai cowok itu memekik kesakitan.

"Aww shhhsss!!!" Desisnya.

Zee mempercepat jalanya berharap cowok itu tidak mengintilinya lagi, jika masih mengikutinya, tak segan segan Zee akan menampar wajah cowok itu, biar tau jika dirinya sedang tidak main main.

Setelah merasa jauh dengan tempat tadi, Zee menengok lalu bernafas lega.

"Hufftt! Untung aja tu kutil nggak ngikutin kita!" Ucap Zee sambil mengelus elus dadanya.

"Tapi tadi kasian juga si Rio, mukanya kek ngrasa bersalah gitu!" Celetuk Zoya membuat Zee mentapnya cepat.

"Hah? Elo kasian sama dia? Gue nggak salah denger? Jadi elo lebih milih Rio dari pada gue?" Zee seakan akan menunjuk kearah dimana Rio tadi kemudian berlanjut menunjuk diri sendiri

Author: tau lah gimana, kek di film film gitu loh, wkwkwk

Zee menatap tidak percaya dengan sahabatnya ini.
"Eh bukan gitu Zee, maksud gue itu, gue baru ngliat secara live muka Rio yang melas gitu!" Balas Zoya.

"Dah lah males! Gue laper habis marah marah, mau kekantin aja!" Dengan langkah normal mereka kembali ketujuan yang mereka incar dari tadi, namun kali ini dengan rute beda ya.

A JASMINE FLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang