BEATEN TRACK - 8 - G

23.9K 3K 347
                                    

Repub tanpa edit 22/7/20
21/11/20
13/1/21

Geeta menarik selimut yang dia gunakan untuk menutupi seluruh badannya yang bergetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Geeta menarik selimut yang dia gunakan untuk menutupi seluruh badannya yang bergetar.

Ata yang melihat itu mengernyitkan dahinya, "for your information, aku tidak membuka bajumu. Kamu pingsan cukup lama setelah terjatuh dengan kencang jadi aku meminta dokter untuk datang ke sini memeriksamu. Dokter itu yang mengatakan ada bekas operasi di perut bagian bawahmu." 

Geeta terdiam, tidak berniat menjawab atau memberikan informasi apapun pada Ata sehingga pria itu hanya menggedikkan bahu lalu berjalan ke arah lemari, tempat dia menaruh tasnya. Bersiap membuka handuk ketika mengingat ada Geeta yang berada satu kamar dengannya. Dia menoleh sekilas ke arah wanita itu lalu mengambil baju ganti dan berjalan ke arah kamar mandi. Setelah selesai memakai kaos dan celana pendek dia keluar dan mendapati Geeta masih dengan posisi yang sama.

"Kamu belum menikah kan?" Tanya Ata lagi sambil berjalan mendekat ke arah ranjang.

Geeta masih saja diam, tampak sibuk dengan pikirannya sendiri dan Ata menyadari tangan wanita itu bergetar, "G, you okay?"

"Don't. Don't G me." Lirihnya, masih enggan menatap Ata.

"Okay, Geeta. Geeta kamu tidak apa-apa?"

"Kenapa saya di sini?" Tanya Geeta, mengabaikan pertanyaan Ata.

"Karena kamu terjatuh di klub malam, kalau aku tidak mengangkutmu semalam hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi padamu. Alamatmu aku tidak tahu, membawamu ke rumah ayahmu nampaknya bukan pilihan baik juga mengingat bagaimana kamu terlihat menjaga jarak kemarin saat acara lamaran." Terang Ata, "oh aku juga tidur di sofa kalau kamu penasaran aku tidur di mana semalam. Jadi semua aman." Lanjutnya seakan tahu apa yang berkeliaran di benak Geeta sambil menunjuk satu-satunya sofa yang berada di kamar itu.

Pusingnya sudah hilang sehingga dia bisa mengamati kamar yang dia tempati dan dia cukup yakin bahwa itu adalah kamar hotel. Mata Geeta memindai sekelilingnya, mencari clutch yang semalam dia bawa. Ponsel dan dompetnya berada di sana, dia memerlukan itu jika ingin segera angkat kaki dari sini.

"Lihat clutch saya?"

"Tidak ada selain kamu yang aku bawa. Lalu kamu belum menjawab pertanyaan tadi. Kamu belum menikah kah? Tapi kenapa ada bekas operasi sesar di perutmu?"

"Sebenarnya apa yang mau kamu tanyakan, Agrata? Apa dulu saya hamil anakmu?"

Pria itu menganggukkan kepala dengan mantap, matanya masih tertuju pada Geeta yang kini menatapnya balik. Geeta bahkan dapat melihat kekalutan di mata pria itu.

"Bukan. Kamu memang yang pertama tapi bukankah sepuluh tahun waktu yang cukup lama untuk membuatmu jadi satu-satunya?"

"I see, sepuluh tahun memang waktu yang lama. Berarti tidak keberatan kalau kita mengulanginya lagi? Tampaknya dari pakaianmu, kamu sudah sering melakukannya." Ata mendekatkan dirinya pada Geeta yang kini sudah kehilangan seluruh keberanian yang tadi dia coba bangun, hal itu membuat tangan Geeta kembali bergetar. "Bercanda, aku tidak tertarik padamu. Siap-siap, aku antar pulang."

###

Geeta keluar kamar mandi setelah merasakan getaran di tangannya hilang dan dia merasa lebih baik. Ayolah, kejadian itu sudah lama dan dia harus bisa move on, bukan? Jadi keputusannya untuk pulang diantar oleh Ata sudah bulat. Dia tidak menghapal nomer ponsel Tia ataupun Refa sehingga meminta mereka menjemput bukan pilihan, memanggil taksi juga tidak bisa karena dompetnya yang hilang. Menggunakan taksi kerumah Refa atau Tia hanya akan membuat orang tua mereka menatapnya dengan curiga dan berakhir dengan banyak pertanyaan. Dia terlalu lelah dengan pertanyaan dan hanya ingin istirahat di rumahnya. 

Jika bukan karena dia kehilangan dompet serta ponselnya, tidak mungkin dia mau berada di dalam satu mobil dengan Ata. Dia duduk menempel dengan pintu mobil, mencoba menjaga jarak terjauh dari Ata. Perjalanan itu diisi dengan keheningan dan juga usaha Geeta untuk menutup pahanya yang terlihat akibat pakaian yang dia gunakan.

"Ngapain ditarik sih? Kalau pakai baju gitu ya resiko pahanya keliatan." Ujar Ata sambil mengemudikan mobilnya mengikuti arahan dari google maps, dia merasa seperti driver online sekarang. 

Geeta malas menanggapinya sehingga dia memalingkan kepalanya hingga dia merasakan pahanya tertutupi sesuatu. Kemeja berwarna hitam.

"Pakai itu. Kalau gak nyaman pakai baju pendek ya jangan dipakai. Ribet banget jadi cewek." Gerutu Ata pelan tetapi masih dapat terdengar oleh Geeta karena mobil itu hanya diisi percakapan mereka. Tidak ada musik.

"Turun." Perintah Ata membuat Geeta melongokkan kepalanya. Sudah sampai rupanya, dia lalu menaruh kemeja Ata lalu membuka pintu mobil itu setelah mengucapkan terima kasih tanpa melihat pria itu.

###

"Geeta! Astaga gue nyariin lo semalaman! Lo kemana aja?!" Pekikan Tia menjadi sambutan yang dia terima ketika membuka pintu apartemennya dan tidak lama disusul dengan kemunculan wanita itu, masih dengan pakaian semalam dan raut khawatir yang tercetak jelas di mukanya yang terlihat letih.

"Gue nginep di tempat temen. Kemarin gue cape banget. Nyari lo gak ketemu." Ujar Geeta dengan terbata membuat Tia curiga tapi dia coba mengabaikannya karena yang penting adalah Geeta sudah muncul dengan selamat dan tampaknya tak kekurangan apapun. 

"Gue hampir hubungin Refa dan bilang lo hilang. Gue rela deh diomelin dia karena bawa lo ke klub malam dibanding lo gak ketemu!" Tia mendekatkan dirinya pada Geeta lalu memeluk wanita itu dengan erat, "sumpah gue kapok bawa lo. Gak lagi deh gue ajak lo ke sana."

"Kan udah gue tolak kemarin, siapa suruh maksa." 

Tia melapaskan pelukannya lalu memandang Geeta sambil memicingkan mata, "jadi ini balas dendam karena gue maksa?"

Geeta tertawa mendengar pertanyaan Tia, dia menggelengkan kepalanya. "Lain kali kita di sini aja. Netflix and chill."

"Ogah gue. Netflix and chill versi gue dan lo itu beda jauh. Bagaikan langit dan bumi."

"Bedanya apa?"

"Netflix and chill versi lo kan beneran nonton, kalau versi gue jadi tontonan TV karena gue sibuk mendesah." Kikik Tia dengan genit sementara Geeta menjauhi wanita itu karena menolak mendengar omongannya yang tidak bermutu di pagi hari.

Next update rabu 13/11/19 atau kalau bintang n komen totalnya 1.1K dan jangan lupa follow ig @akudadodado untuk sneak peak chapter selanjutnya yaa hehehe
Ini 3 cerita yang sedang on going

7/11/19
5/3/20

7/11/195/3/20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beaten Track [FIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang