Hari senin, yaps hari yang cukup melelahkan bagi giska, tugasnya untuk selalu pergi ke perustakaan dan meminjam buku sudah menjadi rutinitasnya.
" gis buruan ke perpus, lo tau kan ibu retha kalo tau lo telat ambil buku paket di jam mapelnya" ujar caca mengingatkan
" iya caca sayang, gue tau kok" jawab giska
" jijiyk gue gis" ujar caca dengan wajah datarnya.
Giska yg melihat wajah caca pun hanya tertawa keras dan ingin mencubit pipi caca yang tembem bagaikan bakpao.
" yu, temenin gue ke perpus dong mau ambil buku paket" ajak giska
" ayo, jangan lupa bawa bulpen gis" teriak ayu
Mereka berdua pun pergi ke perpustakaan, menyusuri koridor XII yang sudah sepi, karna kegiatan belajar mengajar sudah di mulai~
Sesampainya di perpustakaan, giska dan ayu langsung mengambil buku paket tersebut." yu, ko berat amat yah bukunya. Biasanya gak seberat ini, apa karna di tambah beratnya beban hidup gue ya yu?" Ucap giska dengan polosnya
" gis, lo tau gak rasanya di tabok pake sepatu gue?" Tanya ayu dengan wajah menahan tawanya
Karena terlalu asyik dengan lelucon mereka, hingga akhirnya giska tak sengaja menabrak seseorang sehingga semua buku yang di bawanya jatuh.
" aduhh,, maaf kak, aku gak sengaja" ucap giska dengan penuh rasa bersalah.
" jangan di ulang lagi" kata lelaki dengan wajah datar lalu pergi meninggalkan giska dan ayu
" sialan, gue pikir dia bakalan bantuin buat pilih nih buku yang jatuh, tau-taunya di main pergi aja, dasar es balok" omel giska dengan suara cemprengnya.
" yu, kok lo cuman diam aja sih, lo kenapa? Kesambet setan apa? Tumben juga lu gak omelin tuh es balok" ujar giska dengan penuh tanya pada ayu yang tiba-tiba diam saat giska menabrak lelaki itu.
" tampar gue gis, tadi beneran kak gio kan?" Kata ayu pada giska
Dengan polosnya giska menampar ayu sekeras mungkin, ayu pun tersadar dan meringis kesakitan." sakit banget gis, lo gila yah? Main tampar aja" umpat ayu dengan kesalnya
" ehh, geblek tadi lo yang nyuruh gue buat tampar lo, sekarang lo marahin gue, mau lo apa sih yu," omel giska
Mereka pun mengambil buku ya g telah jatuh dan langsung bergegas pergi ke kelas. Selama pelajaran berlangsung pikiran giska hanya kepada lelaki atau lebih tepatnya kakel yg di tabraknya tadi, tanpa di sadari guru yang di kenal killer itu sedang memperhatikan giska dari tadi.
" giska, kamu kenapa? Kamu ada masalah?" Tanya ibu retha
Giska pun tersadar dan langgsung gelagapan " ohh..gak ada buk.." jawab giska dengan penuh kebohongan
Bel istirahat pun berbunyi, dengan penuh semangat, caca, ayu, dan giska menuju kantin yang sudah penuh dengan siswa lainnya, buru-buru mereka menempati meja yang masih kosong, lalu caca pun pergi memesan makanan mereka.
" makanan datang" teriak giska
" biasa aja kali gis, jangan teriak-teriak napa sih" jawab caca yang rasanya ingin menyumpal mulut giska.
" gue udah lapar ca, gis, bisa gak jangan debat sekarang" kali ini ayu angkat bicara karna tak sabar ingin memakan makanannya namun masih terhalang oleh kedua sahabatnya itu.
Sadar akan kesalahan mereka, caca dan giska hanya menyengir dan menampilkan deretan gigi putih mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Giska
Teen FictionAzahra Giska Prisilia Hermawan, gadis yang memiliki mata indah, hidung mancung, baik, ramah, cerdas, ceria dan kaya raya. Anak tunggal dari pasangan yang di kenal memiliki perusahaan yang cukup bersinar di kancah internasional. Gergio Bara Nugroh...