Dia Datang

19 1 0
                                    

Kita harus saling menggenggam
Jangan pernah melepaskan dalam keadaan apapun 🌛
~
Gergio bara Nugroho

Sekarang sudah hampir tiga bulan Giska dan gio menjalani hubungan mereka, untuk sekarang masih tergolong baik-baik saja, tapi entah untuk esok dan seterusnya apakah masih seperti ini. Kata orang suatu hubungan belum lengkap jika belum ada masalah yang datang atau seperti cobaan kecil atau mungkin seperti kerikil-kerikil kecil yang datang dalam hubungan.

Minggu pagi yang indah ini, Giska awali dengan berolahraga di taman, sudah hampir satu jam Giska berolahraga disini sendiri, jangan tanyakan dimana gio, mungkin masih tidur karna semalam dia  Mabar bersama Rian dan Kevin hingga jam 2 pagi, gila bukan?. Giska duduk di kursi taman sambil sesekali menyeka keringat yang turun di wajahnya. Tiba-tiba ada seseorang yang menutup mata Giska. Giska sudah mengenal tangan itu, siapa lagi kalau bukan gio, semenjak berpacaran dengan Giska, gio sedikit berubah dia tidak lagi dingin, cuek, tapi sekarang sudah sangat cerewet, posesif, dan manja pada Giska.

"Kok kamu ada disini? Bukannya masih tidur?" Tanya Giska sambil mengikat rambutnya ulang

"Demi kamu biar masih ngantuk aku tetap bangun pagi kok" jawab gio sambil tersenyum manis

"Dihh, Udah bucin"

"Bucin juga karna kamu"

"Hadehh, yaudah kita pulang yuk"

"Cepet banget, aku baru nyampe loh, kita main ayunan yuk" ajak gio

"Kayak bocah aja, yaudah iya tapi jangan lama-lama, badan aku udah lengket banget"

"Kamu dorongnya pelan-pelan yah" kata Caca

"Iya pasti, kamu tenang aja" perlahan gio mendorong ayunan Giska. Giska seperti anak kecil sekarang, rambutnya yang tadi ia ikat terlepas, dan dia sedang berteriak, membuat giska bertambah cantik. Setelah selesai dengan ayunan mereka, Giska dan gio pun pulang.

"Kamu abis ini mandi yah, abis itu pakai baju yang bagus tapi yang tertutup okay" pesan gio

"Iya sayang, tapi mau kemana? Jam berapa?" Tanya Giska lembut

"Hmm,, kamu ikut aja deh, jam tujuh malam aku jemput yah"

"Okay"

......

Sekarang pukul tujuh malam, giska sudah siap. Sesekali dia melihat pantulan dirinya dicermin dan tersenyum.

"Gue beruntung banget pacaran sama kak gio, gue sayang banget sama dia, gue selalu bahagiaaaa" ucap Giska sambil memeluk dirinya sendiri.

"Giska sayang! Gio udah datang" teriak venta dari bawah. Tanpa menjawab panggilan mamanya Giska segera turun kebawah dan melihat gio yang sudah rapi.

"Yaudah mama, gio jalan dulu sama Giska yah" pamit gio pada venta seraya menyalimi tangan venta. Venta memang sudah tau hubungan gio dan Giska dan venta sudah merestui nya.

"Iya, hari-hati jaga Giska yah, pulang nya jangan kelamaan juga" pesan venta

"Iya mama" jawab gio

"Mama Giska jalan dulu yah" pamit Giska sambil memeluk mamanya

"Bahagia terus yah sayang" bisik venta

"Iya ma"

Giska dan gio pergi ke salah satu mall besar. Mereka berdua masuk dengan senyuman mengembang dan saling memegang tangan satu sama lain. Mereka berdua menghabiskan waktu dengan bermain bersama di Timezone, lalu pergi berbelanja makanan dan cemilan untuk stok dikamar Giska, makan di restoran mahal dan sampai mereka sudah kembali dalam mobil untuk pulang ke rumah.

GiskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang