"Prolog"

6.5K 157 4
                                    

Wanita berumur 24tahun ini sedari tadi sibuk dengan kegiatan nya yaitu memeriksan berkas-berkas penting, menandatangani surat-surat penting yang di berikan oleh sekertaris nya Merri.

Duduk di kursi empuk sambil mengetuk-ngetuk meja kerja nya dan melihat sangat banyak berkas-berkas di hadapan nya itu membuat Rania sedikit pusing dan memijat pelipisnya dengan halus, dan teringat keluarga nya mengapa kedua Orang Tua nya sangat ambisius untuk dirinya mengurus perusahan mereka di Indonesia ini, sedangkan kedua orang tua nya harus tinggal di L.A untuk mengurus perusahan yang di dirikan oleh Papah nya itu, dan Rania sudah merasakan kesepian sejak dirinya duduk di kelas 3SMA.

Untung lah Rania mempunyai sang kekasih yang selalu menemani dirinya di setiap harinya bahkan mereka berdua berniat untuk melangsungkan Pernikahan nya 3bulan lagi.

Rania pun mulai membereskan pekerjaan nya sehingga ponsel nya berbunyi Rania pun tersenyum ketika melihat nama Alvian di layar handphone nya.

Ketika mengangkat telefone dari Alvian, Rania pun mulai bangkit dari kursi nya dan berjalan ke arah pintu keluar.

"Merri saya mau makan siang dulu" Ucap Rania pada sekertaris nya yang di balas dengan anggukan oleh Merri, Rania pun langsung berjalan untuk menemui sang kekasih.

Rania dari kejauhan sudah melihat Alvian sedang berdiri di dekat lift, Rania pun tersenyum senang fakta nya Alvian selalu tampan dengan pakaian berbalut kemeja dan jas hitam nya selalu wangi, itulah yang membuat Rania sangat menyukai berada di dekat Alvian.

"Yuk" ucap Rania pada Alvian.

Alvian pun menggandeng tangan Rania, mereka terlihat sangat serasi bahkan mereka berjalan pun orang-orang di sektiar nya menatap kedua nya dengan tatapan iri dan penuh memuji pada kedua pasangan ini selalu terlihat serasi dan sempurna di mata mereka, Rania yang sangat cantik dan mempunyai wajah imut, sedangkan Alvian mempunyai wajah yang tampan dan tinggi badan yang sangat ideal.

Alvian pun membawa Rania ke dalam mobil nya untuk makan siang di luar kantor, Alvian sangat tau jikalau Rania tidak menyukai makanan kantor menurut dia tidak enak, wajar saja Rania tidak pernah merasakan hidup susah selama hidup nya, harta yang sangat berlimpah perusahan dimana-mana siapa saja yang berteman dengan Rania adalah sebuah keberuntungan.

Setelah masuk ke dalam mobil Alvian pun melajukan mobilnya, merekapun akan pergi ke sebuah Restoran mewah di jakarta.

"Sayang gimana kalo pesta pernikahan kita di selenggarakan besar-besaran.!" Ucap Rania

Alvian yang sedang menyetirpun menengok ke arah Rania dan tersenyum tipis, disana tercetak senyuman tapi senyuman yang di berikan Alvian adalah senyum penuh pertanyaan, Rania pun menatap Alvian dengan seksama dan penuh tanya mengapa pertanyaan dirinya hanya di respon dengan senyuman saja.

Rania pun melihat ke arah jendela mobil dan berkutat dengan pikiran nya sendiri mengapa sikap Alvian akhir-akhir ini berubah dan tidak pernah membicarakan soal Pernikahan mereka padahal persiapan sudah di depan mata tapi sikap Alvian semakin dingin dan tak banyak bicara padanya, beda dengan Alvian yang dia kenal dahulu selalu merespon ketika dirinya berbicara hal yang penting.

Sesudah sampai Alvian pun memarkiran mobil BMW berwarna hitam di parkiran mobil, Alvian pun keluar dari mobil nya, Rania pikir Alvian akan membukakan pintu mobil nya ternyata tidak sehingga membuat Rania sedikit kesal.

Rania keluar dari mobil berwarna hitam itu dengan sedikit memasang muka masam.

"Ayo" ucap Alvian dan mengulurkan tangan nya Rania pun segera menautkan tangan nya kepada tangan Alvin dan selakarang mereka pun berjalan kedalam Restoran sambil berpegangan tangan.

Disaat hendak mereka akan masuk tiba-tiba saja ada seorang lelaki muda menabrak bahu Rania sampai tas yang di pegangi Rania terjatuh ke lantai.

"Aw" ringis Rania

"Maaf-maaf" ucap lelaki itu.

Ketika Rania ingin memarahi nya lelaki itu menatap nya dan terseyum canggung sehingga membuat Rania dan lelaki itu bertatap tatapan selama beberapa detik.

Rania pun di tarik oleh Alvian untuk segera masuk ke dalam, dan Rania pun mau tak mau harus mengikuti Alvian untuk ke dalam, sebenar nya Rania ingin sekali memarahi lelaki itu apalah daya dirinya di tarik oleh Alvian.

Sedangkan lelaki yang menabrak nya itu sedang menatap kepergian nya, dan ketika dirinya akan melangkah, kartu nama Rania terjatuh.

"Rania Fredella, CEO G.E.U.S Waw.!" Ucap nya sambil memegang kartu nama itu dan menyunggingkan sebuah senyuman.

💫💫💫💫

HALLO SEMUA APA KABAR GIMANA SAMA PROLOG NYA SUKA GEREGET GAK, 😂

ALVIAN KENAPA HAYOO BISA SECUEK ITU SAMA RANIA, KIRA-KIRA KENAPA YAH🤔

SIAPA LELAKI YANG MENABRAK RANIA SEHINGGA MEMBUAT RANIA KESAL ITY.

MAU LANJUT TIDAK?☺️

APA KALIAN SENANG PENGGANTI RACHELL SEMOGA SENANG YAH

SALAM MANJAH DARIKU

UMASMAYA. 2019

RAZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang