Kosong Tiga Belas

2K 83 6
                                    

°Jangan terlalu benci, karena itu awal sebuah jatuh cinta°

Rania kini menikmati pemandangan laut angin yang sepoi-sepoi menerpa rambut nya yang panjang semakin lama semakin terasa angin nya, siang berganti sore, yang awal nya terasa panas kini menjadi teduh, langit pun berubah menjadi warna ke orenan, Rania ingat sesuatu dulu, ia sangat menginginkan moment seperti ini, tapi Alvian selalu saja sibuk, tapi sekarang ia menikmati moment ini dengan seseorang yang masih asing menurut nya, tapi ia  mencoba biasa saja, meskipun di dalam hati nya merasa senang.

"Liat deh langit nya bagus" Hazel menunjuk ke atas "Matahari nya udah mau turun tuh"

Tercetak sebuah senyuman di wajah Rania bibir nya yang mungil akhir nya terangkat untuk tersenyum, dalam hati Hazel kenapa dia secantik itu, kenapa degup di dada gue semakin berdetak tak karuan, apalagi melihat nya tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tercetak sebuah senyuman di wajah Rania bibir nya yang mungil akhir nya terangkat untuk tersenyum, dalam hati Hazel kenapa dia secantik itu, kenapa degup di dada gue semakin berdetak tak karuan, apalagi melihat nya tersenyum.

"Iya indah banget" puji Rania

"Memang ciptaan Tuhan itu selalu indah, termasuk orang yang di samping gue" Tutur Hazel

Rania pun menoleh dan memperhatikan Hazel, di dalam otak nya terus saja bertanya kenapa lelaki ini sangat menyukai nya apa yang di pikirkan lelaki di hadapan nya, apakah ke cantikan nya membuat dia gila.

setelah beberapa detik memperhatikan Hazel, Rania pun tertawa. "Apa gak terlalu cepat, untuk selalu mengatakan hal seperti itu?" Rania mulai bertanya

"Gak"Jawab Hazel cepat "emang itu kenyataan"

"Andai saya tidak gagal menikah, pasti saya tidak akan ada disini" Ucap Rania tiba-tiba

Hazel mengerutkan kedua alis nya. "Menikah?, Gagal.?

"Iya saya gagal menikah, dia meninggalkan saya demi perempuan lain" Rania mulai bercerita Hazel yang mendengar itu ia mulai penasaran

"Kenapa dia ninggalin lo.?" Tanya Hazel

"Saya gak tau persis" Rania mulai teringat kembali kenangan pahit itu.

"Bego tuh cowok" Hazel mulai kesal

Muka Rania mulai bingung kenapa Hazel berucap seperti itu.

"Bego udah ninggalin Bidadari secantik lo" Hazel berucap kembali.

Rania pun tertawa kecil, tawa nya seakan ada kesedihan di sana mendengar perkataan Hazel memang sedikit membuat nya terhibur namun Rania sudah kalut terhadap lelaki ia mulai tidak terlalu percaya apapun yang di kata kan laki-laki menurut nya itu hanya sebuah candaan, namun lain di mata Hazel ia berucap tulus.

RAZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang