Gadis berambut panjang nan ikal ini sedang duduk di bangku taman kampus nya siapa lagi kalo bukan Nasya ia memandang langit biru yang cerah itu.
Ia Menyipitkan pandangan nya ia melihat seorang lelaki sedang berjalan ke arah nya, ia tersenyum ketika melihat siapa yang datang tentu nya sahabat terbaik nya yaitu Hazel. Nasya melambaikan tangan nya penuh semangat dan berteriak.
"Akhirnya Cicak dateng.." Teriak Nasya membuat sekitar taman kampus melirik nya, tapi ia tak perduli.
Hazel pun duduk di sebelah Nasya ia mengambil botol minum yang ada di samping nya. Ia minum sampai ludes, tanpa bilang ke sang pemilik, tatapan nya lurus.. Hazel pun bersandar tanpa menjawab pertanyaan Nasya.
"Lo tau gak, Sam udah punya cewek apa belom?.." ucap nya tiba-tiba setelah beberapa menit terdiam
Nasya pun mengerjap-ngerjap kan mata nya, ia tak salah dengar dan tak paham apa yang di tanyakan Hazel, otak nya berputar kemana-mana, Nasya menatap lekat sahabat nya itu.
"G-----gue nggak tau pasti." Jawab Nasya sedikit ragu. "Mm.. Emang kenapa Zel.?"
Hazel menatap Nasya dengan tatapan penuh harapan. "Lo bisa bantuin gue.?"
"Haa... B--bantuin apa?" Nasya berucap
"Selidiki Sam udah punya pacar apa belum."Pinta Hazel.. "Dia kan abang lu"
Nasya kali ini sangat aneh sekaligus takut badan nya tiba-tiba panas dingin ia menatap Hazel penuh tanya.
"Zel, lo k---kenapa kok mau tau Sam udah punya pacar apa belum, lo suka Sam yah, Zel kira gue lo normal kenapa lo suka Sam, padahal cewek di kampus ini sangat banyak" Nasya berucap panjang lebar dan tak percaya
Hazel pun mengerutkan kening nya dan menatap sahabat nya itu tak percaya bagaimana bisa pikiran nya sedangkal itu.
Hazel pun menepak jidat Nasya." Ini otak lo Sya kudu di bersihin. Dengerin gue ya gue itu m---..."
"Aaaww.." Ringis Nasya.. "Terus kenapa lo harus tau Sam udah punya pacar apa belum apa hubungan nya sama lo Zel." Potong Nasya sambil memegang jidat nya.
"Dengerin gue ngomong dulu NASYA." Ucap Hazel sedikit kesal. "Gue tadi liat abang lo jalan sama cewek yang gue suka, nah gue pengen tau Sam ada hubungan apa. Mereka pacaran atau nggak" Jelas Hazel
Nasya yang mendengar itu bernafas lega ternyata ia salah paham atas apa yang Hazel bicarakan, ia tersenyum manis ke arah Hazel dan ber oh ria.
"Oh gitu yaudah karena gue itu sahabat yang baik hati dan tidak sombong gue bakal bantuin lo" Ucap Nasya paham "Emang lo ketemu di jalan mana.?"
Hazel memutar mata malas mendengar penuturan Nasya di kata baik hati dan tidak sombong, jelas jelas itu sombong.
"Di lampu merah, ya emang sewajarnya nya kan lo bantuin gue, entar gue bantuin comblangin sama cowok biar gak jomblo"
Nasya pun melirik Hazel dengan tajam. "Emang gue gak selaku itu harus di cariin, bdw emang siapa cewek yang lo suka.?" Tanya Nasya mulai penasaran
"Hmm.. Cewek itu cantik kalo marah dia itu lucu ya pokonya gue nyaman deket dia"
Nasya pun mengangguk-ngangguk tanda mengerti pikir Nasya wanita yang di sukai Hazel tak pernah gagal dalam segala hal, wanita yang di sukai Hazel pasti baik dan gak ada banding.
"Trus nama nya siapa, lo ketemu cewek itu dimana.?" Tanya Nasya sangat penasaran
"Nama nya Rania, udah lo gak usah sekepo itu nanti gue ceritain pas lo udah gue kasih kabar tentang kedekatan mereka." Tutur Hazel.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZEL
Teen FictionRania wanita berumur 24 tahun ini harus mengalami kisah yang sangat memilukan, bahkan tak pernah dirinya bayangkan seseorang yang berpengaruh di kehidupan nya sehari-hari harus meninggalkan dirinya disaat beberapa bulan hari pernikahannya bersama A...