"Kosong Delapa"

2.2K 109 1
                                    

"Kenangan Bukan Genangan"

Setelah acara akad di mulai dan kata Sah menjadi nyata senyuman yang tercetak di bibir Afra tak pernah  pudar, senyum nya mengembang berkali-kali lipat ia tak henti-hentinya  tersenyum pada Alvian, dan Afra sangat mengingat bagaimana Alvian mengucapkan ijab kabul dan kata Sah yang melengkapi "Saya terima nikah nya Afra Sesilia Kurniawan binti Kurniawan Pellan dengan maskawin berupa seperangkat alat solat di bayar tunai, Sah". Tak menyangka dirinya kini menjadi seorang istri dari lelaki yang mulai ia cintai.

Begitu pun Alvian tak menyangka dirinya bisa mengucapkan kata-kata itu dengan lancar kini ia menjadi seorang suami, ia harus belajar mencintai Afra dan melupakan apa yang terjadi dan membuka lembaran baru, meskipun berat tapi harus ia lakukan, untuk tak menyakiti Afra.

"Aku gak nyangka sekarang aku menjadi seorang menantu dari keluarga Atmadja" Celetuk Afra sambil memandang suami nya itu.

Alvian pun menoleh dan mencoba tak canggung. "Kenapa gak nyangka?"

"Ya dikira aku kamu gak bakal selancar tadi ngucapin ijab kabul nya" Jawab Afra sambil tersenyum malu

"Apa kamu Sebahagia itu?"

"Of course Al aku sangat bahagia"

Alvian hanya tersenyum dan kembali memandang tamu yang mulai berdatangan, Acara yang mewah ini memang menampilkan para pengusaha besar dan tak hanya itu teman-teman Alvian mulai berdatangan, dan mengucapkan selamat.

Selamat Alvian dan Afra dari Author.

🍃🍃

Setelah berfikir akan datang apa tidak Rania memutuskan untuk pergi ke pantai saja, ia tak ingin mengacaukan acara pernikahan Alvian, Rania pun segera mengganti pakaian nya dengan pakaian santai.

Rania melihat pantulan diri nya di kaca terlihat kurus dan menyedihkan, namun tiba-tiba saja di otak nya melintas pikiran tentang lelaki yang menolong nya sewaktu di caffe, mengingat kejadian itu Rania pun bergidik ngeri, melihat Hazel tertawa.

"Ih ngapain sih mikirin laki-laki itu" Ucap Rania mengingat kan dirinya sendiri


Rania pun langsung turun ke lantai bawah, tapi di ruang tamu seperti nya ada seseorang sedang berbicara, Rania pun penasaran siapa yang bertamu siang-siang begini, ia pun berjalan sedikit pelan setelah Rania melihat siapa yang datang alangkah terkejut nya Rania di hadirkan oleh seorang yang gila menurut nya.

"Kamu, ngapain disini?"

Hazel pun seketika menengok dan senyum-senyum ke arah Rania, ia pun berjalan ke arah Rania.

"Gue mau ngajak lo jalan"

Rania pun membuang muka tanda tak suka nya, "Gak usah sok kenal sama saya"

Hazel pun tertawa sambil melihat Rania, betapa cantik nya mahluk di depan nya itu, tapi Hazel tak ingin mengungkapkan nya. "Kita kan kemarin udah kenalan masa lo udah lupa"

"Ayo kita pergi" Ucap Hazel yang langsung menarik tangan Rania ke arah luar dan langsung membukakan pintu mobil nya.

"Lo gila yah, lo stres gak usah ganggu saya lagi." kesal Rania sambil mengempaskan tangan Hazel

Hazel hanya mengerutkan kedua alis nya dan memandang Rania hingga beberapa detik membuat Rania sedikit salting.

"Gue gak nyangka lo bisa ngomong LO"

"Gue cuman pengen ngehibur lo aja sih, gue gabut mau ngapain yaudah gue kesini" Ucap Hazel menjelaskan

"Emang saya kenapa perlu di hibur?" ketus Rania

"Lo kan galau kemrin liat cowok lo sama cewek lain" celetuk Hazel

Rania pun mulai kesal akan perkataan Hazel ia hendak pergi namun di cegah oleh tubuh nya, Rania pun mendengus untuk kesekian kali nya.

"Mau nya apa sih?" ucap Rania mulai kesal

Hazel pun tersenyum senang mendengar perkataan Rania. " Gue mau ajak lo jalan"

"Jalan, Yaudah kamu jalan aja ngapain ajak-ajak saya." ketus Rania

"Ck. gue itu ngajakin lo, yang peka dong" decak Hazel

"Saya sibuk gak ada waktu buat main-main"

"Ini sabtu loh, masa gak ada waktu" Ucap Hazel tak percaya

Rania yang mulai hilang kesabaran nya kesal dengan Hazel. "Yaudah intinya saya gak mau"

"Harus mau" Paksa Hazel

"Kok maksa sih, mending kamu pulang aja, saya gak suka kamu ada disini" Jujur Rania

"Oh gitu, yaudah gue minta hutang budi lo ke gue" ucap nya tak mau kalah

Rania pun mulai muak dengan perkataan Hazel. "Jadi kamu nolongin saya gak ikhlas?" Ucap Rania

"Ikhlas, tapi di dunia ini gak ada yang gratis nona" jawab Hazel sambil menaik turunkan kedua halis nya sambil tersenyum

Rania pun memutar bola mata nya dirinya mulai kesal, ia pun terdiam beberapa detik sambil berfikir.

"Yaudah saya mau, tapi dengan satu syarat" Ucap Rania

Hazel pun mengerutkan kedua alis nya "Apa?"

"Udah kita jalan, kamu gak  usah ganggu saya lagi deal" Jawab Rania sambil mengulurkan tangan tanda deal nya.

Hazel pun tak mau menerima nya ia cuman manggut-manggut. "oke, besok gue jemput lo di sini"

Rania pun mulai lega. "Yaudah kamu pergi ngapain masih disini" Usir Rania

"Iya-iya gue balik, ketus banget sih jadi cewek" Dumel Hazel

Hazel pun langsung masuk ke dalam mobil, sedangkan Rania menghembuskan nafas dengan lega.

Saat Rania ingin berbalik untuk masuk rumah ternyata sudah ada tukang kebun, sama bi inah yang melihat Rania.

"Ngapain kalian bubar kerjakan yang seharus nya dikerjakan" Ucap Rania pada mereka

Mereka semua pun bubar dan tersenyum ke arah Rania, pasti mereka sedang bergosip apa yang terjadi pada nona nya itu.

🍃🍃🍃

YEEAAAY AKU UPDATE LAGI SEMOGA SUKA SAMA PART INI.


JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YAH YANG BACA.

SAMPAI KETEMU DI KOSONG DELAPAN.

BUAT YANG PENGEN LIAT NASYA SECANTIK APA BAYANGAN KALIAN AJA SIAPA YANG HARUS JADI NASYA.
GAK BISA KASIH FOTO NYA KARENA AKU MASIH BINGUNG HARUS PAKE YANG MANA JDI IMAJINASI KALIAN AJA YAB..

BAYEEEEEEEE MUAAACH.

RAZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang