Kosong Sepuluh

2K 88 0
                                    

Setelah membuat Nasya sedikit lebih tenang Hazel pun ingin mengantar nya pulang namun Nasya terus menolak nya, alasan malas karena harus mendengar pertikaian kedua orang tua nya.

"Lo pulang Nas" Ucap Hazel

Nasya pun menggelengkan kepala nya "Gak mau Zel"

"Nanti nyokap lo nyariin lo"

"Gak bakal, palingan mereka udah tau gue dimana" Ucap Nasya

"Nas" panggil Hazel

"Apa sih Zel, mending lo tidur deh" jawab Nasya yang mulai kesal

"Terserah lo, yaudah lo keluar dari kamar gue" pasrah Hazel sambil menarik tangan Nasya untuk keluar kamar nya

"Hazel lepasin tangan gue, zel ihh" ucap Nasya sambil meringis

"Lo tau kan kamar tamu lo tidur disana aja gue mau tidur" ucap Hazel sambil menutup kamar nya

"Ih dasar si bambang, ada tamu bukan nya di layanin malah di usir, kasih makan kek laper" dumel Nasya sambil berjalan ke arah kamar tamu

🍃🍃🍃

Rania yang masih memikirkan kejadian tadi siang di rumah nya sangat lah bingung antara harus menepati janji nya atau tidak, karena kalo tidak menepati janji nya ia pasti akan di ganggu terus menerus oleh lelaki yang menurut nya gila itu

Rania pun terus menerus menghela nafas. "Tau ah pusing"

Rania pun setelah memikirkan hal itu, Rania merasa lapar dan segera keluar dari kamar nya, rumah nya sangat lah luas tetapi disini ia hanya sendiri tak ada adik kakak atau sepupu nya, ia sangat menginginkan adik perempuan tapi sayang nya ia hanya anak semata wayang.

Rania pun mengambil makanan yang ada di kulkas dan ia hanya memandang ruang makan, ia teringat kebersamaan dengan keluarga nya, dulu ia sangat di manja oleh kedua orang tua nya, sampai orang tua nya harus menetap di Amerika dan meninggalkan dirinya sendiri dengan alasan harus bisa mandiri, berkat kedua Orang Tua nya Rania jadi wanita yang sangat mandiri, apapun ia lakukan sendiri.

"Mah,  Pah, Rania kangen" Lirih Rania sambil duduk dengan muka yang hampir mau menangis

"Rania butuh Mamah sama Papah, Rania ngerasa kesepian. Kapan kalian pulang untuk nemuin Rania" Ucap Rania sambil menyeka air mata yang entah sejak kapan keluar dari kelopak mata nya.

"Non, non kenapa" Tanya Mbok Minah yang baru saja datang

"Oh gak mbo saya lagi mau makan tadi laper, tapi sekarang udah gak selera" Jawab Rania

"Non nangis" tanya Mbok Minah lagi

Rania pun tersenyum" Gak Mbok, yaudah saya ke kamar dulu yah, mbok istirahat"

"Iy--iya Non, Non istirahat juga"

Rania pun berdiri dan mengangguk kecil, setelah Rania ke kamar nya tinggal lah mbok Minah sendiri di dapur, ia merasa kasihan pada Rania yang akhir-akhir ini agak kacau.

"Kasihan si Non Rania semoga dia secepat nya bahagia kembali" Ucap Mbok Minah

Ketika Mbok Minah berjalan untuk ke kamar nya bell rumah pun bunyi dengan sigap Mbok Minah langsung ke berjalan ke arah pintu rumah.

"Siapa yang dateng malem-malem" Ucap Mbok Minah

ketika membuka kan pintu terlihat sosok lelaki tampan yang membuat Mbok Minah berbinar-binar, dalam hati Mbok Minah Malaikat darimana malem-malem dateng kerumah.

Fix Mbok Minah ganjen Guys. hahahah

"Aden, siapa dan cari siapa malem-malem begini?" Tanya Mbok Minah

"Eemm saya Sam mau cari Rania mbok" jawab Sam sambil tersenyum canggung, bukan canggung karena suka yah, canggung karena di liatin sebegitu nya karena ke gantengan nya itu.

"Oh begitu, Aden temen nya, silahkan masuk dulu, biar saya panggil kan non Rania nya" ucap Mbok Minah sopan dan langsung berjalan menaiki anak tangga untuk ke kamar Rania.

Mbok Minah pun mengetuk pintu beberapa kali, namun belum ada jawaban.

"Apa udah tidur yah si Non" Tanya mbok Minah ke dirinya sendiri.

ketika Mbok Minah hendak pergi Rania pun membukakan pintu kamar nya.

"Ada Mbok" Ucap Rania

Mbok Minah pun langsung berbalik badan lagi. "Aa--Anu non itu ada yang nyariin non, ya allah ganteng banget dah non." jawab mbok Minah dengan senang

"Hah cowok bi, siapa namanya" Tanya Rania

" Aduh non mbok lupa tapi ganteng " jawab mbok minah yang tak henti-henti nya mengucapkan kata ganteng.

Rania pun yang mendengar itu langsung menurunin anak tangga karena ya jujur saja dirinya penasaran siapa yang datang malam-malam kerumah nya.

"Sam" Ucap Rania sedikit kaget

"Ngapain kesini?" lanjut nya yang tak ingin basabasi

Sam yang mendengar itu hanya tersenyum. "Gue kesini cuman pengen liat keadaan lu aja" Jawab Sam dengan tersenyum

Rania masih berdiri dan muka nya sangat jutek, tak ingin lama-lama Sam ada disini.

"Saya baik, mending sekarang kamu pulang." ketus Rania

"Kenapa sih ketus banget, kita ngobrol-ngobrol dulu kek" Ucap Sam santai.

"Saya mau istirahat gak baik kan laki-laki ada dirumah wanita semalem ini" Jawab Rania sangat ketus

"Oke, oke gue bakal pulang, lu jaga diri lu baik-baik yah, dan" Sam menggantungkan ucapan nya.

"Sam" Ucap Rania sudah mulai muak

"Lu jangan sedih-sedih gue bisa jadi temen lu kapan aja yang lu butuhin" Lanjut sam

"Yaudah gue pamit yah" Pamit Sam yang  tak di respon oleh Rania sedikitpun Rania tak ingin Sam atau siapapun yang berhubungan dengan Alvian ada di dekat nya.

Sesudah Sam berada di luar Rania pun segera menutup pintu rumah nya dan mengkunci nya.

🍃🍃🍃

Yoo guys apa kabat? semoga baik yah hehe

Maaf baru bisa update hehe, maaf klo gak terlalu seru...

Gimana part 10 nya semoga suka.

jangan lupa untuk tinggalkan jejak💞🤭

RAZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang