"Kenangan itu muncul"
Hari semakin sore namun kedua insan ini tetap memandang danau, Alvian menggenggam tangan Rania sambil memeluk nya, membuat Rania semakin hangat dan merasa bahagia.
"Ini udah mau maghrib, yakin gak mau pulang" Tanya Alvian
Rania hanya menggelengkan kepala dan semakin mengeratkan genggaman nya. "Gak aku masih mau sama kamu disini" tolak Rania
Alvian pun hanya mengangguk kecil dan mengeratkan pelukan nya, membuat Rania semakin tersenyum.
Mereka berdua pun memandang danau dan langit yang berubah menjadi warna ke orenanan, dan matahari mulai terbenam, lembayung yang indah semakin melengkapi suasana yang menurut Rania sangat romantis, Rania pun semakin mengangkat bibir nya dan tidak menahan untuk tersenyum.
"Makasih yah selalu ada buat aku" Rania berucap dan Alvian pun tersenyum sambil mengangguk kecil lalu Alvian pun,
Chuup
Alvian mencium pipi Rania, membuat pipi Rania memerah akibat perlakuan manis Alvian dan tidak pernah luntur senyum itu selalu tercetak di wajah Rania, begitu pun Alvian merasa beruntung mempunyai Rania di kehidupan nya.
***
Alvian termenung setelah ia mengingat kenangan manis bersama Rania, jujur Alvian tidak bisa melupakan Rania dengan cepat, foto yang di ambil tigatahun yang lalu itu sangat banyak kenangan manis bersama Rania.
Alvian pun mengembalikan foto itu kedalam buku dan menaruh nya di laci.
Afra pun sudah selesai mandi dan keluar hanya memakai handuk komono, ia tersenyum ketika melihat Alvian masih di dalam kamar menghadap ke jendela.
Afra pun berdehem untuk mengetahui bahwa dirinya sudah selesai mandi, Alvian pun menengok ke arah Afra dan tersenyum.
"Emm,, boleh keluar dulu gak, aku mau pake baju dulu" Afra berucap
Alvian pun mengangguk kecil, lalu berjalan keluar kamar, tanpa mengucap satu kata pun.
Afra pun memilih-milih baju untuk di pakai hari ini, ia sangat malu mengingat kejadian pas tadi ia baru saja tidur, mana bisa lupa dirinya sekarang sudah menjadi seorang istri.
"Bodoh" Gumam Afra merutuki kelakuan nya tadi.
Setelah memilih baju yang cocok Afra pun langsung bergegas memakai nya dan merias wajah nya dengan natural, ia takut terlalu lama karena ia sangat paham lelaki itu tidak suka menunggu terlalu lama.
Setelah selesai Afra pun langsung bergegas keluar kamar dan langsung turun ke bawah untuk menemui Alvian.
Afra pun melihat Alvian yang tengah duduk, Afra pun menghampiri Alvian.
"Maaf, nunggu nya lama" Ucap Afra
Alvian pun mendongakkan kepala nya lalu melihat Afra. "Iya gak apa-apa" Jawab Alvian sambil berdiri. "Berangkat yuk"
Afra pun mengangguk dan tersenyum, Afra mencoba meraih tangan Alvian namun Alvian terlebih dahulu berjalan, membuat Afra tersenyum hambar dan memandang tangan nya.
"Lain kali" Gumam nya.
***
Rania dan Hazel sedari tadi di mobil hanya terdiam mereka berdua tak ada yang mengeluarkan suara apapun, dan rasa canggung pun tercipta antara mereka berdua.
Hazel pun tak tahan dengan suasana seperti ini ia pun mulai berdehem membuat Rania menengok ke arah nya.
"Lo laper lagi gak?" Hazel bertanya
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZEL
Teen FictionRania wanita berumur 24 tahun ini harus mengalami kisah yang sangat memilukan, bahkan tak pernah dirinya bayangkan seseorang yang berpengaruh di kehidupan nya sehari-hari harus meninggalkan dirinya disaat beberapa bulan hari pernikahannya bersama A...