"Seorang Bajingan pasti akan menyerupai seorang Malaikat terlebih dahulu"
⭐⭐⭐
Mereka berdua pun duduk dan memakan apa yang mereka pesan tanpa berbicara sepatah kata pun hanya suara dentingan sendok dan piring yang beradu seperti nya Rania sangat lah lapar, maklum ia tidak sempat sarapan dirumah akibat selalu bangun siang.
Beda dengan Alvian lelaki itu sangat tenang sesekali melirik sang kekasih nya itu di lihat nya semakin hari semakin sangat cantik saja, tidak tega apa yang ingin ia ucapkan pada Rania, tapi ini kesempatan untuk nya mengatakan ini pada Rania sebenar nya ia tak sanggup mengatakan nya tetapi ia harus tetap mengatakan nya.
Ketika Alvian terus memandang Rania, Rania pun tersadar dan mendongkakan kepala nya melihat Alvian dan tersenyum.
"Maaf aku sangat lapar" ucap Rania sambil tersenyum
Alvian pun mengambil tisu dan mengelap sisa makanan yang ada disudut bibir Rania. "Pelan-pelan makannya"
Rania pun mengangguk dan terus tersenyum rasanya moodnya sudah kembali hanya perlakuan Alvian yang sangat sederhana tapi itu mampu membuat Rania senang.
"Aku sudah selesai, apakah mau kembali ke kantor.? " tanya Rania pada Alvian
Alvian pun menggeleng cepat dan menatap Rania untuk beberapa detik.
"Tidak aku sudah tidak mood untuk kembali ke kantor" Jawab AlvianRania pun terdiam dan memperhatikan Alvian dengan penuh tanya.
"Kenapa.!"
"Apa kamu sakit.!"
"Atau kamu sedang ada masalah di kantor.!" tanya Rania berturut-turut
Lagi-lagi Alvian pun hanya menggeleng lalu mengembuskan nafas kasar. "Aku mau bilang sesuatu sama kamu"
Alvian masih memandang Rania tidak tega untuk mengatakan hal ini kepada Rania.
Rania pun melihat tingkah kekasih nya yang semakin hari semakin tidak biasa dan perasaan Rania tiba-tiba tidak enak bahkan rasa nya sesak."Aaa--aku mau menikah 2minggu lagi" ucap Alvian terbata-bata
Rania hanya tersenyum dan memegang tangan Alvian. "Jadi kamu mau acara pernikahan kita di percepat." Tanya Rania
"Tidak" Jeda Alvian
Rania hanya menautkan kedua alisnya tidak mengerti apa yang Alvian katakan.
"Ma---maksud kamu apa Alvian" tanya Rania terbata
"Aku akan menikah tapi tidak denganmu" Lanjut Alvian sambil menunduk tak mampu melihat reaksi Rania seperti apa.
Sedangkan Rania kaget apa yang di ucapkan Alvian kepada nya dan masih mencerna apa yang di katakan lelaki yang ada di hadapan nya itu.
Rania pun menunduk dan mencoba tersenyum lalu melihat Alvian yang masih menunduk. "Ka--kamu bercanda kan.?"
"TIDAK RANIA" Jawab Alvian agak sedikit membentak dengan mata yang memerah, Rania pun kaget yang melihat sikap Alvian, Rania pun tidak percaya apa yang di katakan Alvian kepadanya dengan mata yang mulai memanas Rania pun masih menatap sang kekasih.
"Maaf Rania, aku tidak bisa menikahimu.!" Ucap Alvian sekali lagi menyakinkan ucapan nya itu pada Rania.
Rania hanya terdiam dada nya mulai sesak kepala nya mulai pening air mata nya kini mulai terjatuh begitu saja lalu ia pun menunduk, setelah cukup lama menunduk Rania pun mendongkakan kepala nya dengan air mata yang sudah mengalir di pipi mulus nya dan menatap Alvian dengan tatapan tajam penuh tanya.
"limatahun kita bersama, apakah tidak ada artinya untuk kamu Alvian.?"
"Mengapa kamu lakukan ini semua.?"
"tigabulan lagi kita akan menikah dan kamu udah janji sama aku, bukan hanya sama aku tapi sama kedua orang tua aku juga Al."
"Apa salahku, apakah selama ini kamu anggap aku hanya sebagai mainanmu yang kapan saja bisa kamu tinggalkan begitu saja.!"
"Apa aku ini tidak ada artinya untuk kamu.!"
"Aku ini masih punya hati aku ini masih bisa ngerasain kecewa Alvian Putra Atmadja.!"
"Jawab.!" Ucap Rania penuh penekan di setiap perkataan nya dan pecah lah tangisan Rania, untunglah tempat makan mereka khusus jadi tidak banyak orang yang mendengar debatan mereka, setelah cukup lama Rania menunggu jawaban Alvian tapi Alvian tidak menjawab nya Rania pun bangkit dan tidak di sangka Rania menumpahkan air putih ke wajah Alvian sehingga membuat lelaki itu menatap Rania dengan intens.
Padahal baru saja tadi Alvian bersikap manis pada nya tak disangka Alvian akan berbicara seperti itu setelah acara makan siang mereka selesai membuat hati Rania patah sepatah-patah nya, membuat Rania tidak bisa berpikir jernih.
Rania pun berjalan ke arah luar Restoran namun banyak pasang mata yang melihat raut wajah Rania yang sangat menyedihkan namun Rania tak perduli dengan tatapan mereka.
Alvian pun mengejar Rania dan terus memanggil nama nya tapi Rania tidak ingin berhenti berjalan, saat Alvian berhasil mengejar Rania lalu memegang lengan nya, Rania pun menepis tangan Alvian dengan kasar lalu reflex menapar pipi Alvian sehingga membuat Alvian sontak kaget, bahkan bukan hanya Alvian orang-orang di sekitar yang melihat adegan itu pun ikut kaget.
"Brengsek.!" ucap Rania penuh penekanan lalu berbalik meninggalkan Alvian yang sangat berantakan Rania pun berjalan tak perduli dengan orang-orang yang melihat nya seperti apa yang jelas dirinya sudah tidak kuat ingin menangis sekencang-kencang nya.
Rania pun berkutat dalam pikiran nya sendiri apakah ini hanya mimpi apa kah sandiwara, yang jelas ini nyata.
Setelah keluar dari Restoran Rania pun berhenti kepala nya terasa berat penglihatan nya terasa blur dan gelap tak lama kemudian.
Bruuuk ambruklah badan Rania ke bawah.
💫💫💫
Hay guys part 1 nyaudah update nih trus udah galau aja yah, maafkan autor mu ini yah.
tapi tenang ini kan baru alawl
btw Rania nya pingsan apakah ada yang menolong nya.
wah penasaran gak dengan lanjutan nya?
kalao penasaran komen yah..
dadah sampai bertemu di 02
umasmaya 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZEL
Teen FictionRania wanita berumur 24 tahun ini harus mengalami kisah yang sangat memilukan, bahkan tak pernah dirinya bayangkan seseorang yang berpengaruh di kehidupan nya sehari-hari harus meninggalkan dirinya disaat beberapa bulan hari pernikahannya bersama A...