8

174 20 9
                                    

9 tidak ganjil, 8 yang ganjil

Hyunjin berlari kencang, berusaha sampai tepat waktu. Terlambat bukanlah pilihan yang harus dilakukan, pemuda itu harus sampai tepat waktu.

"HYUNJIN HYUNG!"

Langkahnya terhenti. Berbalik kearag satu-satunya orang yang panggil dirinya hyung. Siapa lagi? Si maknae lah. "Ya?"

"Ada apa? Tak biasanya Chan hyung mendadak buat rapat dan minta kita semua berkumpul saat itu juga."

Hyunjin menggeleng. Ia sama sekali tak tahu. Bahkan sedikit clue tak ia dapatkan dimanapun. Langkahnya cepat beriringan dengan sang adik menuju tempat rapat Stray Kids. "Entahlah. Tapi kurasa ini adalah masalah serius."

"Sama, aku juga mikir gitu. Apapun masalah yang akan dibahas, pasti itu sangat penting sampai aku harus izin keluar kelas." Langkah Jeongin tak mampu imbang dengan kaki panjang sang abang, namun ia berusaha untuk terus berjalan beriringan.

Dahi yang lebih tua terlihat berkeringat banyak sekali. Jeongin tahu, pemuda disebelahnya ini baru kembali setelah menjadi MC disalah satu acara TV, dan harus berlari meninggalkan pekerjaannya demi panggilan sang ketua. Tidak profesional, namun Stray Kids lebih penting.

Lagipula Chan tidak pernah membuat rapat darurat hingga anggotanya harus tinggalkan seluruh kegiatan masing-masing. Ini pasti masalah yang sangat penting.

Ceklek

"Oh, Hyunjin dan Jeongin? Bagus, kalian datang tepat waktu. Silahkan duduk, saya akan memulai rapat ini."

Hyunjin tersentak. Suara yang menyambut dirinya dan Jeongin adalah suara PD-nim. Park Jinyoung, alias produser sekaligus CEO agensinya. Kedua pemuda yang baru datang itu menempati bangku mereka masing-masing.

Ada Bang Chan yang tersenyum pada mereka. Bukan, bukan senyum hangat atau sapaan. Lebih terlihat sebagai senyum penuh kesedihan.

Disampingnya, Felix yang bahkan belum mengganti bajunya setelah menjadi Host di Pops in Seoul.

Setelah itu, Minho. Yang bajunya penuh keringat karena Hyunjin yakin, hyung-nya satu itu sedang menyiapkan koreografi baru bersama koreografer mereka untuk persiapan Comeback.

Disebelahnya seperti biasa, Han Jisung. Dengan kaos lengan panjang, beanie putih dan celana hitam, pemuda itu yakin Jisung baru kembali dari studio bersama 3racha-nya.

Tepat di seberang Jisung, Seungmin menatap heran kearah Woojin disebelah Changbin.

Seungmin di seberang Jisung, sementara Changbin di seberang Felix dan Woojin di seberang Chan. Atau lebih tepatnya di sebelah kanan PD-nim. Diseberang Minho? Tidak ada. Kosong.

Hyunjin mengambil tempat kosong tersebut, dan Jeongin memilih duduk disamping Jisung dan Seungmin. Setelah itu meja oval tersebut telah terisi penuh oleh para member dan produser mereka.

Tatapan Hyunjin mengarah pada hal yang sama seperti Seungmin. Terarah lurus pada Woojin yang terlihat melamun, kemudian menarik nafas berat. Wajahnya tak terlihat bersemangat sama sekali, seolah ada beban berat yang menghantam dirinya hingga tak mampu bergerak.

"Woojin, ingin memulai?"

Woojin tersentak ditempat. Menggeleng sambil terus menahan tangisnya yang sebentar lagi akan meledak. Woojin tidak pernah menangis, camkan itu. Woojin tidak pernah terlihat menangis apapun yang terjadi.

Tidak bahkan saat Minho dan Felix tereliminasi dahulu.

"Ada apa?" tanya Seungmin tak sabaran. Firasatnya menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

[1] symphony | straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang