Local Area by dreammatcha
Starring :
- Hwang Hyunjin as Pamungkas Wira Atmajaya
- Han Jisung as Demi Anggara Putra
- Lee Minho (Lee Know) as Adrian Minho Pratama
"Berikan aku satu kesempatan lagi, akan ku rubah keputusanmu."
L.C
Hyunjin melangkah cepat. Tak ingin ketinggalan satu detikpun dalam langkahnya untuk menyusul waktu yang berjalan sama cepatnya.
Taman terlihat sepi sore ini. Hyunjin mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru taman. Mencari seseorang yang harusnya sudah berada disini sejak 15 menit yang lalu.
"BANG WIRA!"
Hyunjin menoleh. Orang yang dicarinya benar sudah sampai ternyata. Hyunjin tersenyum seraya melangkahkan kakinya mendekat kearah orang tersebut. "Hai, Demi. Lama menunggu?"
Jisung menggeleng lucu. "Belum kok! Aku baru sampai sekitar 15 menit yang lalu."
"Bagus lah, mau kemana dulu kita?"
Jisung tampak berpikir, sebelum kemudian berteriak girang, "ES KRIM!"
Hyunjin gemas. Tangannya bergerak mengusak lembut rambut pemuda manis dihadapannya itu. "Siap, tuan manis."
"Aku gak manis ih!" Jisung mengerucutkan bibirnya. Pipinya yang tembam ikut mengembang, menambah aksen lucu pada wajahnya.
Ah, ingin sekali Hyunjin menguyel-uyel wajah itu, menciuminya hingga puas, menyubiti hingga memerah dan menusuk-nusuk pipi itu. Menggemaskan sekali.
Sebagai pelampiasan, Hyunjin menarik pemuda manis itu kedalam dekapannya. Jisung tak menolak. Ia menikmati setiap elusan lembut dipunggung dann ciuman seringan kupu-kupu dipuncak kepalanya.
Manis sekali.
Jisung terkekeh sendiri. Tangannya dilingkarkan pada pinggang si dominan sambil sesekali mengeratkan pelukannya. Jisung suka diperlakukan seperti ini.
"Ayo, mau ke kedai Es Krim dimana?" Hyunjin bergerak melangkah tanpa melepas lingkaran tangannya dari pinggang ramping sang Submissif.
Jisung mengetuk dagunya pelan dengan dahi yang sengaja dikerutkan. Tampak seperti sedang berpikir keras. Padahal hanya memilih tempat es krim saja?
Hyunjin gemas sekali. Diusak sekali lagi surai kecoklatan halus itu. Jisung terkekeh dan itu semakin menambah kadar imut diwajahnya.
"Jangan gemes-gemes, aku gak kuat," protes Hyunjin.
Jisung memeletkan lidahnya. "Abang aja yang imannya lemah." Lalu tertawa kencang saat melihat wajah Hyunjin ingin menerkam. "Udah, ayo! Kita ke kedai es krim langganan aja!"
Hyunjin menurut. Langkah keduanya berjalan berirama dengan lengan yang saling merangkul.
Typical pasangan yang sedang dimabuk cinta.
Keduanya berjalan riang menuju tempat yang dituju, sambil sesekali salah satu dari mereka akan melontarkan candaan receh lalu tertawa bersama. Beberapa kali tangan Hyunjin iseng mencubit hidung Jisung yang berakhir dengan sentakan kesal dari pemuda manis tersebut. Lagi-lagi Hyunjin terkekeh.
Betapa bahagianya hubungan mereka pada saat ini.
L.C
"Satu Chocomint untuk chipmunk kesayangan Wira." Hyunjin berujar iseng.
Jisung mengerjap lucu, sedetik kemudian matanya berubah tajam namun tetap menggemaskan. "Demi bukan Chipmunk!" Tangannya bergerak mengambil mangkok yang berada digenggaman Hyunjin. Gagal. Karena pemuda itu menjauhkan tangannya dari Jisung.
"Eits, enak aja. Bilang apa dulu?"
Jisung memutar matanya. "Ck, iya bang Wira ganteng, makasih es krimnya. Udah siniin Es krim Demiii," rengek Jisung.
Kaki Jisung berjinjit, berusaha meraih mangkok Es Krim yang semakin ditinggikan Hyunjin, hingga dahinya berjarak beberapa senti dengan bibir pemuda jangkung itu. Sementara Hyunjin tak ingin melewatkan kesempatan emas begitu saja, ia mencuri sebuah kecupan ringan didahi Jisung.
Cup
Jisung berhenti. Membeku.
Sementara Hyunjin tersenyum penuh kemenangan. Merasa sudah menang.
Setelah itu Hyunjin membiarkan Jisung mendapatkan es krimnya. Kemudian mereka makan tanpa suara.
Hyunjin berpikir, ia telah menang. Bahkan saat menyadari raut wajah Jisung yang berubah sendu, khawatir hingga tak terdeskripsikan. Hyunjin masih merasa kemenangan berada dipihaknya.
L.C
Jisung berlari menuju pinggir taman, tempat beberapa mobil dan motor terparkir sempurna.
Sementara Hyunjin mengernyitkan dahinya. "Demi, mau kemana?"
Selepas keluar dari kedai es krim hingga mereka kembali ketaman tempat bertemu tadi, raut wajah Jisung tak berubah. Masih sendu dan khawatir. Seperti tak senang sama sekali dengan apa yang terjadi hari ini.
Langkah Jisung terhenti, ia menyunggingkan senyum manisnya. "Kak Adrian udah nunggu aku diparkiran, aku harus pulang sekarang. Makasih waktunya ya, bang Wira."
Nafas Hyunjin tercekat.
"Kesempatan terakhir yang aku kasi sudah berakhir, dan abang gak mampu ubah perasaan aku. Abang gagal," lanjut Jisung kemudian. "Dan itu adalah yang terakhir."
Hyunjin berlari mendekati Jisung. Berusaha meraih pergelangan tangan pemuda tupai itu. "Berikan aku kesempatan terakhir, satu kesempatan lagi, akan aku rubah keputusanmu."
Jisung menggeleng tanpa melunturkan senyum manisnya. Meski tersirat kesedihan disana. Langkahnya perlahan ia lanjutkan menuju parkiran. Meninggalkan Hyunjin yang membatu ditempat.
Tanpa sadar, setetes bulir air mata menyusuri kedua bukit pipinya. Hyunjin menangis. Menyadari betapa besar kegagalannya hari ini. Betapa besar harapan dan ekspektasinya sore ini. Betapa bahagia dan hancur hatinya saat ini.
Hyunjin tersenyum miris. Miris sekali. Melihat dari kejauhan, bagaimana Jisung dan Minho berpelukan penuh kasih sayang, lalu bertukar saliva didepan matanya.
Kau tahu, Wira? Yang telah kau lepas tak akan pernah bisa digenggam kembali. Jika ia kembali, semuanya tak akan sama seperti dulu. Satu-satunya jalan adalah mengikhlaskan masa lalu dan lanjutkan masa depanmu.
#####
Spesial untuk yang req:*
Maaf ya ga sesuai ekspektasi, aku penulis action ga jago bikin yang soft but I try my best...
Soon aku bakal coba bikin yang lebih bagus lagi kok, aku janji!^^

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] symphony | straykids
Fanfictionft. stray kids as main cast bxb with our love, staysesat, 2019