-👾
—————
"Berdoalah agar umurmu bertahan hingga bulan depan"
Dokter tampan dengan jas putihnya menggenggam jemari kurus Jeongin. Jeongin tersenyum manis kearah dokternya selama bertahun-tahun kebelakang. Mata indahnya dipenuhi bulir-bulir air mata siap jatuh.
"Tenang saja dokter.. Yang Jeongin akan bertahan lebih lama!"
—————
Hari ke-1.827
Kelas sudah berakhir sejak bel istirahat berbunyi tiga menit lalu. Beberapa anak sudah berlarian dengan perut kosong kearah kantin.
Jeongin masih memasukkan buku kedalam tas dengan perlahan dalam kondisi duduk. Tangannya bergetar ketika berusaha meresleting kembali tasnya. Wajah manisnya pucat, tetapi masih di hiasi dengan senyuman manisnya.
Tidak berenergi.
Hyunjin memerhatikan Jeongin dari kejauhan. Kekasihnya terlihat tidak sehat. Hyunjin berencana menghampiri kekasih manisnya setelah membeli susu dan roti lapis.
Kekasih Hyunjin tentu tidak memerhatikan sekitarnya. Karena sekarang Jeongin sedang menyembunyikan wajah manisnya di lipatan tangannya di atas meja.
Jeongin tidak peduli dengan perut berisiknya. Toh jika ada makanan masuk kedalam perut lalu tidak lama kemudian akan berakhir di luar perut dengan cairan asam lambung.
Toh jika memang Jeongin berniat untuk makan, pasti sebelum sendok makan masuk kedalam mulutnya, perut Jeongin seperti di kocok, seperti terjadi kegaduhan di dalam perut Jeongin yang membuat mual yang amat sangat.
Mual dan Muntah-muntah.
Tidak lama kemudian, Hyunjin datang dengan senyum cerahnya sambil menghampiri Jeongin. Jeongin masih belum menyadari kedatangan Hyunjin.
Hyunjin menepuk bahu Jeongin. Jeongin menyadari ada yang menepuk bahunya.
"Hai sayang!"
Pemuda berbibir tebal itu tersenyum cerah seolah-olah tidak ada masalah yang membebani hidupnya.
Kekasih mungilnya mengganguk lalu tersenyum tipis.
"Ada apa, Hyunjin?"
Hyunjin medorong sebungkus roti lapis dan susu kearah Jeongin.
"Makan ya! kamu seperti sedang tidak enak badan"
Bel masuk berbunyi nyaring. Hyunjin berdiri dari duduknya, mengelus rambut Jeongin sambil tersenyum dan melangkah meninggalkan Jeongin.
Jeongin memerhatikan Hyunjin dari tempatnya. Lalu satu liquid cair dari mata indahnya terjatuh bebas.
—————
Hari ke-1.828
Jeongin duduk di kursi makan, menatap hidangan yang tersedia di depannya. Awalnya objek di depannya nyata, seketika objek didepannya menjadi dua dan berbayang.
Jeongin menggelengkan kepalanya lalu memanggil ibunya.
"Mah... semuanya jadi dua.."
Double vision atau penglihatan ganda
Ibunya datang lalu mengelus surai lembut Jeongin. Menahan untuk tidak menitikkan air mata melihat anak semata wayangnya menderita.
"Nanti juga hilang. Sekarang makan ya!"

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] symphony | straykids
Fiksi Penggemarft. stray kids as main cast bxb with our love, staysesat, 2019