2.6

4K 546 17
                                    

"Saya mohon berikan yang terbaik untuk yena, saya akan bayar berapapun yang kalian mau, tolong, asalkan adik saya sembuh" Jisoo mengangkat Eunbi yang mencoba berlutut didepannya dan Sowon

"Pasti Nona, kami pasti lakukan semua yang terbaik untuk Yena" Sowon tersenyum sambil menepuk bahu Eunbi

Kriet..

Semuanya melihat kearah Dokter Jin yang baru saja membuka pintu ruang periksa

"Karna mengonsumsi obat secara berlebihan Yena jadi terkena penyakit kanker darah" Eunbi melongo tak percaya, sementara Jisoo tertunduk merasa bersalah akan hal ini

"Saya kira Yena menjadi kejang kejang, dan sedikit hilang akal karna terlalu banyak mengonsumsi obat penenang" sekarang giliran suster Jiae yang tertunduk menyesal

"Tapi apa dokter bisa jelaskan kenapa muncul tanda tanda aneh di badan Yena?" Tanya Sowon dengan ekspresi seriusnya, sementara Dokter Jin terdiam

"Nah Dokter tidak tau jawabannya kan? Ini memang tidak bisa dijelaskan secara medis. Saya yakin seratus persen ada setan di tubuh Yena, secepatnya harus dilakukan pengusiran. kalau kalian masih tidak percaya terserah, tapi kalau kalian membutuhkan saya hubungi saja" Sowon memberikan kartu namanya ke Eunbi kemudian pamit

"Jadi bagaimana Nona? Apa anda mau melakukan kemoterapi untuk menyembuhkan penyakit kanker darah Yena? Ini masih stadium satu jadi masih besar kemungkinan untuk sembuh" Dokter Jisoo mengelus Eunbi dan memberi anggukan isyarat 'iya' kemudian Eunbi menyetujuinya





"Saya tidak mengatakan Dokter Seokjin berbohong, mungkin Yena memang terkena kanker darah. Tapi bukan berarti Sowon bohong" ketiganya kebingungan, mereka duduk di kursi tamu Dokter Jisoo

"Maksudnya ?"

"Jadi sebenarnya selama ini sia sia kami memberi Yena obat karena Yena juga tidak sakit jiwa melainkan kerasukan. Sebanyak apapun obat yang kami beri tidak berpengaruh justru merusak organ tubuhnya" jelas Dokter Jisoo

"Nah betul kata Dokter Jisoo, sejak awal saya kan sudah bilang pada kalian kalau Yena ini bukan sakit Jiwa, saya bisa melihatnya" -Sowon

"Paranormal Sowon, bisakah anda membantu saya.."









***

"Ini rumah kami, sudah dua kali pindah tapi tetap saja dihantui, saya tidak tahu apa salah kami" Sowon melihat sekeliling rumah yang lumayan besar ini, walau tak sebesar rumah yang dulu mereka tempati

"Saya rasa setan yang disini dan setan yang mengganggu Yena berbeda. Ini aura laki laki" Eunbi mengernyit "itu artinya yang mengganggu Yena perempuan?" Tanyanya

"Iya"

"Siapa yang memanggil mereka kesini?" Kata kata Sowon seakan seperti sudah tau semua yang terjadi, 'iya ya dia kan indigo'

"Ini semua dimulai sejak wonyoung memainkan ini.." mereka berjalan ke gudang, eunbi menunjukkan musik box dan juga kertas note yang sangat panjang itu

"Kak Eun..." langkah Yuri terhenti, dirinya terkejut melihat perempuan berambut pirang dan baju serba hitam didepannya ini

"Sowon, ini adik ke sepuluh saya, Yuri" Yuri menunduk memberi salam pada Sowon "Saya Yuri" Sowon mengangguk memberi salam

"Yuri, ini Nona Sowon, paranormal baru yang bakal bantu kita" Yuri mengangguk paham

Tina tiba saja bingkai Foto yang tergantung disana pecah, tanpa jatuh dan senggolan benda

"Saya rasa ada hubungan antara Yena, setan yang merasuki Yena, dan Setan yang kalian panggil. Saya butuh ritual untuk mengenal mereka"




Ke sebelasnya mengelilingi Yena yang terbaring tidur dan dikelilingi lilin Merah, tubuhnya yang kembali mengeliarkan coretan aneh terus memberontak

Tiba tiba Yena melontarkan kata kata aneh seperti tiga orang sedang berdialog

"Ini salah lu!"

"Bukan itu salah dia!" Nada suaranya berubah ubah, dari suara perempuan, ke suara laki laki, lalu kembali kesuara perempuan yang lebih halus dari suara awal

"Bukan! Bukan salah gua! Gua gak tau apa apa!"

"Iya dia gak tau apa apa, ini semua ulah lu yang suka mainin cewe!"

"Sebetulnya Yena kenapa Nona?" Tanya sakura pada Sowon yang sedang menatap Yena serius

"Yena sedang dirasiku dua hantu yang bersangkutan dengannya, mereka..
Jihoon
Dan Yoojung.."

"PERGIII KALIANNNN GUA BISA GILA PERGIIII SEMUA UDAH SELASAII TOLONG BALIK KE ALAM KALIANNN PERGIIIII!!!" Semuanya sia sia Yena malah mengeluarkan darah sangat banyak dari sekujur pori pori badannya

Kesebelas saudaranya meringis ngeri, kasihan sekali, Yena yang tidak tahu apa apa harus mengalami semua ini

"Jihoon, lu pantes mati! Jangan salahin Yena!" Yena masih berdialog sendiri

"KELUAR YOOJUNG!" Yena berusaha melawan

"Gak bisa, kita harus selesain semuanya"

"KELUAR!!"

"Kalo lu ngelawan lagi liat apa yang gua buat" suaranya kini menjadi berat yang menandakan Jihoon yang barusan berbicara

"KALIAN KELUAR!! SAKEEEETTT" Jihoon mengendalikan tubuhnya membuat kepala Yena berputar 180° Hingga tulang lehernya patah

"Parah sekali arwah Jihoon ini, saya harus mengeluarkannya" melihat Tingkah Yena makin gila, dia mematikan semua lilin dengan tangannya langsung

"Jaga lilinnya jangan sampai mati!" Pinta Sowon, mereka mengangguk dan menyalakan lilin lilin itu kembali

"Kalau anda mendekat saya tidak segan membuat yena terbang dan menjatuhkannya" suara berat dari mulut Yena terdengar menggema

"Maju! Jangan hiraukan dia, saya juga bisa menggendalikan tubuh Yena, saya tidak akan membiarkannya" kini berganti menjadi suara cempreng Yoojung

"Tapi kamu juga harus keluar Yoojung" yoojung mengendalikan tubuhnya supaya lari, sedangkan Jihoon bertujuan mematikan lilin membuat tubuh Yena bergerak sangat aneh, dia lari tapi tangannya terus menyentuh lilin lilin itu sampai lengan panjang dibajunya terbakar dan tangannya mulai gosong dan berdarah darah

"Tolong jangan keluarkan saya! Saya masuk ketubuh Yena untuk melindunginya dari Jihoon, saya tidak jahat! Biarkan saya selamanya menjaga tubuh Yena, saya janji akan mengendalikannya dengan benar" sambil terus berlari Yena kini menginjak lilinnya namum saudara saudaranya terus menjaga dan menyalakan lilin lilin itu

"Maaf Yoojung walau kamu baik kamu harus tetap keluar" Sowon masing mengejar Yena yang berkeliling disamping samping lilin sambil mencoba mematikan semuanya

"Saya akan pergi jika Jihoon benar benar kembali ke alam kami, saya janji.. GAK MAU! GUA MAI YENA MATI!" Yang lainnya hanya bisa gemetaran menyalakan lilin

Kini jihoon berulah, bukan hanya mematikan lilin, Jihoon mencoba menendang mereka yang memegang  korek api dan mencoba menyalakannya

"Kalian harus keluar sekarang dan kembali ke alam kalian"

Tiba tiba Yena melihat kearah atas, dia melihat balkon, tak menghiraukan lilin, Jihoon menggerakkan tubuhnya naik ketas tangga, sementapa Yoojung mencoba mengeremnya tubuh Yena rasanya mau terbelah saja geraknya menjadi lambat karna arah yang berbeda

Yoojung mulai kehabisan energi, kini Yena bisa lebih cepat menaiki tangga itu dan memanjat balkon

"Jihoon berhenti, kita bicara pelan pel.. GAK! KITA BIKIN DIA LOMPAT. SATU.. DUA.. TI.."
























Tbc

Gak up dua minggu:( maao bangettt sebesar besarnyaaaa, gua banyak pr sumpah:( ngeringkas 3 bab minimal 14 lembar:') pr fisika 50 semua lengkap pake cara, belum lagi kemaren seminggu full ulangan harian:')

Maap bangetttt:(

Maap juga kalo banyak typo soalnya males cek ulang:v

Makasih yang masih setia baca jangan lupa voment!^^

IZONE Story : Strange New HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang