08. Piano

2.6K 316 12
                                    

Aku berjalan menelusuri lorong rumah, gelap, hanya satu yang terang di sana. Dari arah kamar om seungyeon yang pintu nya sedikit terbuka, aku mengintip di sela - sela pintu melihat om seungyeon yang sedang memainkan alat musik piano di sana. Nada nya... Sangat membuat hati tenang mendengar nya, nada yang memberikan makna dan maksud tersendiri, aku menyenderkan tubuh ku pada dinding sembari mendengarkan lantunan suara piano yang di mainkan oleh om seungyeon. Saat itu juga suara nya hilang dan saat aku membuka mata ku tiba - tiba saja om seungyeon ada di depan mata ku.

"O-om?" dia tersenyum tipis.

"Ada perlu apa?" aku berdehem kecil dan menggaruk kepala ku yang tak gatal.

"I-itu, a- aku cuma mau lewat aja" om seungyeon kembali tersenyum dan tiba - tiba saja lengan ku di genggam dan membawa nya masuk ke dalam kamar.

Dia menepuk kursi untuk duduk di sebelah nya. "Kau mau mendengar nya lagi?" aku menahan ludah ku dan melumat bibir ku sendiri.

"B-boleh" saat itu juga om seungyeon menekan not demi not, suara nada yang indah.

"Om jago! Dari kapan om mulai belajar main piano?" dia nampak berfikir sejenak.

"Sejak pertama mau melamar istri saya" aku terdiam sejenak, entahlah, entah ada apa dengan ku saat om seungyeon berkata seperti itu. Lalu aku mengangguk paham.

"Istri saya dulu... Sangat suka alat musik, mulai dari biola, gitar, dan piano" aku menggigit kecil bibir bawah ku.

"Saat itu juga saya mulai belajar semua yang di sukai istri saya" dia terkekeh.

"Dulu saya sempat sangat putus asa belajar semua alat musik yang di sukai istri saya dulu, tapi demi dia saya akan melakukan apapun itu, dan ternyata semua nya tidak sia - sia, saya mulai memainkan piano di pertama kita tunangan, dia tersenyum sangat lebar dan menangis secara bersamaan" om seungyeon berdiri dan menghadap ke jendela yang basah karena hujan.


Ia menarik nafas panjang. "Dan saat terakhir kali nya, saat dia koma... Saya juga memainkan piano di samping nya, haha dia tersenyum dan menyukai nya. Tapi saat itu juga, saya memainkan nya untuk terkhir kali nya buat dia, rasa nya saya tidak akan memainkan nya kembali, tapi" aku hanya menatap bahu om seungyeon dengan mata sayu ku.


Ada rasa kasihan dan ada juga rasa.... Ah! Entah perasaan seperti apa ini.



Om seungyeon membalikan tubuh nya menatap ku dengan tatapan yang lembut dan menenagkan. Lalu ia menghampiri ku dan berjongkok di hadapan ku, membuat ku sedikit terkejut. Di raih nya kedua tangan ku. "Kau tau apa yang membuat saya kembali memainkan piano ini?" aku menggeleng lemah.

"Kamu"

"Kamu yang membuat saya kembali, kembali untuk melihat ke depan, melihat lembaran baru dan masa depan yang baru" entah kenapa tiba - tiba saja mulut ku berbisu.

"Saya hidup, demi dohyon dan kamu" aku menatap ke dua mata om seungyeon.

Ia tersenyum. "Kamu dan dohyon adalah masa depan saya"










×××

"Min"

"Hm?"

"Menurut lo... Salah nggak sih kalo gue cemburu sama om seungyeon kalau dia cerita tentang alm. Istri nya?" minhee yang sedang makan kacang pun terdiam.

"Maksud lo?"


"Nggak tau min, gue cuma bingung aja perasaan gue sama om seungyeon"


"Yaaa, mungkin om seungyeon cerita kayak gitu ke lo supaya lo tau gimana dulu nya dia hidup sama istri nya, agar lo paham bagaimana om seungyeon itu"

"Setiap dia cerita, pasti ujung - ujung nya bakalan balik lagi ke gue, maksud gue, setelah dia cerita dia langsung nyatain perasaan dia dengan kata - kata yang nggak bisa gue pahamin"

"Nah itu maksud gue! Dia itu cerita kayak gitu karena dia mau terbuka sama lo, karena dia tau lo adalah perempuan yang.... "

"Yang apa?" entah kenapa minhee jadi membuang muka pada ku.

"Lupain aja, gue mau balik ya"


"Loh? Kok gitu? Maksud omongan lo apa tadi?" minhee bukan nya menjawab ia malah berlari untuk pergi.

Terkadang aku juga bingung dengan minhee yang seperti itu.


Drrtt....


"Halo?"


"…"


"Mama!?"


"…"


"Nggak.... Mama.... "







|| To be continued ||

Halowww nanti malam aku usahain bakalan up lagi! Makasih yang udah mau nunggu chapter selanjuta nya, maaf aku jadi lama up karena masih banyak kesibukan ku di luar sana...

Maaf sekali lagi

Maaf sekali lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young Daddy |• Cho seungyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang