Hari ini aku izin untuk tidak kuliah, semalam tubuh ku juga serasa sakit semua, apa lagi jiwa dn raga ku haha. Mungkin sekarang mata ku sudah seperti panda di tambah mataku bengkak akibat menangis semalaman. Aku sangat kecewa dan sedih atas semua prilaku om seungyeon, baru saja kami bertemu kembali, menjaga agar tidak ada lagi konflik di antara kita. Entahlah, kepala ku semakin sakit jika terus - terusan memikirkan kejadian semalam.
Aku keluar kamar untuk mengambil makanan, nyemil sedikit tidak apa, perutku juga sakit karena belum makan dari semalam. Sekarang pukul 09.00 am. Dan aku masih belum berbuat apa - apa untuk hari ini. Aku menyalakan tv dan sedikit memakan - makanan ringan. Semua nya lusuh seperti tidak di rawat, bahkan tv yang menonton ku sekarang.
Tok tok!
Aku menatap pintu utama apart, menatap nya dengan malas sembari masih mengunyah makanan ku. Aku berdiri dan berjalan menuju pintu, lalu membukakan pintu itu. Aku sedikit terkejut.
"Selamat pagi al" iya, dia om seungyeon masih dengan pakaian kantor nya dengan banyak membawa belanjaan di kedua tangan nya.
"Hm" ia tersenyum dan melihat tubuh ku yang seperti orang gila ini.
"Kamu gapapa?" aku menggeleng lemas.
"Ngapain om ke sini?" ia menarik nafas lalu memperlihatkan belanjaan nya kepada ku.
"Ini, saya beliin kamu makanan sama minuman, sekalian mau minta maaf atas kejadian semalam" aku hanya menatap malas ke arah nya.
Ia mengernyit dan menaruh kantung belanjaan nya di lantai, tangan nya terulur untuk mengecek kening ku yang panas ini. "Kamu sakit al? Badan mu panas loh, saya antar kamu ke rumah sakit ya?"
"Ga perlu! Mending sekarang om pulang dan nggak usah peduliin aku lagi" om seungyeon menghela.
Ia mendorong tubuh ku untuk masuk ke dalam, ia melihat sekeliling apart yang berantakan akan bungkusan bungkusan makanan ringan. "Ya ampun..."
"Kamu duduk di sini, biar saya beresih apart kamu" aku membelak.
"Om apaan sih! Aku bilang om pulang aja"
"Hust! Kamu diem aja di sini, nggak usah marah - marah dulu, kamu tuh lagi sakit! Kalo marah - marah terus kamu bisa tambah sakit, mau?" aku memutar bola mata ku dengan malas.
"Yaudah kamu duduk di sini, biar saya beresin semua ini" ia membuka jas nya dan menggulung lengan kemeja nya itu.
Ia mengambil kantung belanjaan yang ia bawa tadi, lalu mengemas nya di dalam kulkas ku. Setelah itu ia mulai mengambil bungkusan - bungkusan yang berserakan di lantai, lalu ia membuang nya. "Al, kantung sampah mu sudah penuh, saya buang ya?" ia tersenyum dan membawa kantung sampah itu ke luar apart.
Rasa nya kasihan juga melihat ia yang terus - terusan berusaha untuk merapihkan semua ini, pasti ia juga lelah. Aku berjalan ke arah dapur untuk membuatkan ia minuman.
Ceklek.
"Loh? Kamu ngapain? Biar saya aja yang buatin kamu minum" aku mengibaskan kedua tangan ku.
"Nggak usah om! Ini aku buatin om minuman, pasti om capek beresin semua ini" ia tersenyum dan mengusap rambut ku.
"Gapapa al, hitung - hitung saya membayar rasa salah saya ke kamu" aku menunduk, rasa nya ini salah ku juga sudah banyak merepotkan om seungyeon hari ini.
"Sudah, kamu istirahat aja di dalem kamar, biar saya aja yang buat sendiri. Oh iya, kamu lapar nggak? Mau saya buatin makanan? Pasti kamu belum kena nasi ya?" aku tersenyum lalu menggeleng.
"Tuh kan, yaudah sekarang kamu ke kamar aja, biar saya buatin"
"Tapi om..."
"Udah nggak usah nggak enak gitu ke saya" aku menghela nafas pasrah dan pergi untuk ke kamar.
Setelah itu ia membawa makanan ke kamar ku. Dia benar - benar menyiapkan semua nya, di mulai dari sup, nasi, obat, dan segelas air putih juga susu. Aku benar - benar sangat merepotkan om seungyeon. "Nih, biar saya suapin"
"Ih om! Nggak usah, aku bisa sendiri kok, lagian yang sakit badan aku bukan tangan"
"Nggak usah banyak omong deh, udah nurut aja, nih aaaaa?" aku pasrah dan menyuap makanan yang di buat oleh nya.
"Om"
"Hm?"
"Ummm dohyon gimana? Dia baik - baik aja kan?" om seungyeon tersenyum.
"Iya dia baik - baik aja, sekarang dia ada di rumah nenek nya" aku mengangguk.
"Maaf ya..." ku lihat ia sedikit terkejut.
"Loh? Maaf kenapa al? Seharus nya saya yang minta maaf ke kamu"
"Udah ngerepotin om hari ini, tadi juga sempet marah - marah sama om" ia terkekeh sambil mengacak rambut ku.
"Gapapa, sudah sepantas nys kok. Maafkan saya juga ya, semalam saya benar - benar tidak bermaksud, sa–"
"Udah om gapapa lupain aja, lagi juga aku nggak mau inget kejadian semalam" ia mengangguk.
"Tapi kamu maafin saya, kan?" aku tersenyum dan mnegangguk.
"Syukurlah...."
"Terima kasih ya om, udah mau repot - repot kayak gini"
"Gapapa kok, saya malah seneng. Lagi juga kamu harus saya rawat biar cepet sembuh, nih makan lagi terus minum obat" aku mengangguk.
×××
Pukul 09.45 pm. Seungyeon tidak sengaja tertidur bersama alya di kasur. Ia terbangun dan menatap gadis yang ia sukai itu, seungyeon tersenyum dan mengecup kening alya dengan lama nya. Setelah itu seungyeon bergegas bangun untuk pulang ke rumah, tapi tangan nya tertahan karena alya yang menarik, ia mengigau yang membuat seungyeon terkekeh mendengar nya.
"Aku sayang om.... Dohyon juga" seungyeon tersenyum.
"Saya juga sayang kamu" seungyeon kembali mengecup kening alya.
"Cepat sembuh, jangan buat saya khawatir lagi"
|| To be continued ||
Halawww-!
Beri komen nya ya... Dan terima kasih udah mau baca ^^
Aku seneng melihat komenan kalian, tapi walau agak sedikit sedih juga karena menurutku ff ini kurang menarik untuk kalian komen, seperti nya :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Daddy |• Cho seungyeon
Fanfiction"Om jangan senyum mulu napa sih?" "Kenapa?" "Senyuman om itu bikin nular tau nggak!"