Part 8

634 55 9
                                    

.

Hollaaaaa, im back gaessss....

Selamat malem mingguan yaaaa....

Dan..... Selamat membaca ceritaku... terima kasih banyak... mumumu....

.

.

Apa yang bisa dilakukan orangtua selain memilih jalan terbaik bagi kehidupan anak-anaknya. Itu pula yang sebenarnya Siwon dan Kyuhyun lakukan pada putra tunggal mereka. Mereka melimpahinya seluruh kasih sayang dan harta melimpah, mereka menuruti setiap kemauannya. Apa yang masih dirasa kurang? Siwon dan Kyuhyun tak pernah melarang ini dan itu, putranya sendiri yang tau batasan. Ia pemuda baik-baik, sekolah, les, bermain dengan teman, menhabiskan liburan dengan keluarga, semuanya tampak wajar, ia juga tak pernah melewati batas. Apa yang membuat semua ini terjadi, mereka tak pernah mengerti. Apa mungkin sebenarnya Joonmyeon merasa terkekang? Mungkin ini yang akan ia sebut dengan 'terkekang' yang sesungguhnya.

"Kau yakin sayang?" Siwon bertanya pelan pada sang istri yang duduk di sampingnya. Mereka baru saja memarkir mobil di depan sebuah Café yang cukup terkenal di daerah Myeongdong.

"Hm." Kyuhyun menjawab singkat, ia sendiri bersiap-siap turun dari mobil.

"Dia anak kita satu-satunya lho?" Siwon masih tak menyerah, kali ini dibarengi nada menggoda.

Kali ini Kyuhyun terdiam, nampak mulai berpikir, Siwon kembali melancarkan serangannya.

"Nanti nggak bakal ada yang gangguin kita lagi lho? Rumah jadi sepi nggak ada yang bisa kita godain kalo lagi gabut. Nggak ada lagi yang bakal merengek-rengek manja minta ini itu dengan segala ketidakjelasannya. Terus kamu jadi nggak punya lagi temen berdebat kalo di rumah, biasanya kamu suka siksa aku kalo Joonmyeon lagi kumat jailnya. Yaaahh, bakal sepi banget deh rumah kita." Siwon mengeluh, berpura-pura memasang tampang super sedih, padahal emang lagi sedih sih, sambil diam-diam melirik ekspresi istrinya.

Kyuhyun semakin terdiam, benarkah ia bisa melepas Joonmyeon begitu saja? Entah kenapa tiba-tiba ada perasaan tidak nyaman yang merasuki dadanya, ada takut, khawatir, namun kecewa lebih mendominasi. Ia menyayangi Joonmyeon, semua tau itu, ia menyayangi putranya tersebut lebih dari apapun.

"Aku hanya ingin dia menjadi lebih mandiri dan merenungi perbuatannya." Kyuhyun mencoba berbicara dengan tenang, sebenarnya ia sudah menahan gejolak tak nyaman dihatinya.

"Tapi tidak dengan cara seperti ini juga. Apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaan --,"

"SIWON!!!" pria tersebut tersentak kaget dengan teriakan lancang istrinya, "Kita tidak memenjarakannya! Kita hanya mengirimnya agar bisa menjadi ibu yang baik, agar ia siap dengan keadaannya! Kamu tidak lihat bagaimana shocknya dia ketika ia tahu bahwa ia tengah hamil. Aku tidak bermaksud egois, ini jalan terbaik untuknya." Kyuhyun segera membuka pintu dan beranjak keluar, meninggalkan Siwon yang masih tertegun kaget.

"Tapi tidak harus seperti ini juga." Lirihnya.

Yang Siwon tak tahu bahwa Kyuhyun menahan tangisnya dengan sesak di dada yang semakin menghimpitnya dalam kesakitan.

"Perkenalkan saya Kwon Soonyoung perwakilan School Of Hope di Korea dan ini adalah partner sekaligus istri saya Lee Jihoon. Apakah ada yang dapat kami bantu?"

Setelah memasuki Café, pelayan membawa Siwon dan Kyuhyun ke ruang VIP di Café tersebut. orang yang janji mereka temui telah menunggu. Siwon mengenal pria sipit yang terlihat masih muda tersebut dari salah satu rekan bisnisnya yang dulu sang anak juga pernah bersekolah di sana.

"Saya Choi Siwon rekan dari Kwon Jiyoung yang menghubungi anda semalam, dan ini istri saya Cho Kyuhyun. Jadi apakah kami bisa mengetahui lebih dalam seperti apa School Of Hope itu?"

[COMPLETE] The Way Of Love [The Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang