Pagi ini Raina terlambat datang ke sekolah karna Reano sangat susah sekali untuk di bangunkan.
"Abang sih, raina jadi telat kan!"rajuk raina.
"Ya maaf,"ujar reano merasa bersalah.
"Coba abang gak kaya kebo tadi pasti raina gak bakal telat!"raina terus saja mengomel pada reano di sepanjang perjalanan.
"Iya deh abang minta maaf ya, nanti pulang sekolah abang beliin permen kapas kesukaan raina mau?"reano pun berusaha membujuk adik nya ini.
"Abang bohong, waktu itu aja abang bohong sama raina!"ujar raina seraya melipat kedua tangan nya di depan dada.
"Kali ini abang gak akan bohong adik kecil"tangan kiri reano terulur untuk mengacak pelan pucuk rambut raina.
"Bener ya?"tanya raina memastikan.
"Iya bener"
"Awas kalau bohong nanti raina laporin abang ke bunda!"ancam raina reano yang melihat itu pun hanya tersenyum tipis.
Kini mereka telah sampai di gerbang SMA Melodi, raina pun langsung membuka sealtbealt yang melilit pada tubuh nya.
"Belajar yang pintar ya adik kecil"
"Iya abang kebo!"
"Mau abang antar gak ke kelas? Kayak nya udah masuk soalnya udah sepi"ujar reano seraya melihat ke arah sekeliling sekolah.
"Percuma abang nganterin raina sampai kelas, toh raina juga bakal di hukum"
"Yaudah abang pergi dulu ya?"
"Iya abang hati hati ya!"
Sebelum pergi reano mengecup singkat kening raina, ia memang sudah biasa seperti ini dan raina pun tak heran karna mungkin reano sangat menyayangi nya.
"Dah adik kecil"mobil reano pun telah pergi.
Mata raina pun menyusuri area sekolah, seperti nya aman! Pos satpam terlihat sepi dan guru piket pun tidak ada yang berkeliaran.
Namun saat ingin membuka gerbang sekolah, gerbang itu telah terkunci sehingga raina tidak bisa masuk.
"Kalau gini sama aja raina gak bisa masuk!"gerutu raina kesal.
"Masa raina harus manjat sih? Kan itu pagar nya tinggi banget, kalau raina jatuh gimana?"ujar raina bermonolog seraya melihat pagar putih yang menjulang tinggi ke atas.
"Woy!"suara bariton itu pun mengejutkan raina.
"Astaga naga makan buah naga!"ujar raina spontan karna ia kaget.
"Astagfirullah, ngagetin aja sih!"ujar raina kepada pria yang dandanan nya terlihat sangat urak urak kan.
"Telat ya lo?"tanya pria itu.
"Udah tau telat, masih nanya lagi!"ketus raina.
"Wuih galak amat mbak nya!"celetuk pria itu.
"Eh bantuin raina masuk dong!"ujar raina.
"Lo tinggal buka pagar nya aja, gita aja kok susah!"
"Kalo pagar nya gak terkunci udah raina buka dari tadi!"geram raina.
"Oh pagar nya ke kunci, selow gue punya cara lain"
"Cara apa?"tanya raina.
"Manjat"ucapan pria ini barusan sukses membuat raina membulatkan mata.
"Gak! Raina gak mau manjat, kalau nanti raina jatuh gimana?!"
"Tenang, ada gue!"
Tiba tiba raina menangkap sosok bu evi guru yang terkenal galak di sekolah nya ini seraya memegang penggaris besi, biasa nya beliau menghukum murid murid yang telat dan hukuman nya adalah membelikan nya dua bungkus bakso mang pedro yang harga nya bisa di bilang cukup mahal. Jika begini bisa hangus sudah duit jajan raina!.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Te Amo•✔ [On Going]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA KAREAN ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE!!!:)❤] Te Amo, satu kata yang indah bagi seorang gadis bernama Raina egalita wijaya, si gadis pecinta hujan. Bagi nya hujan adalah segala nya, hujan adalah sahabat nya dan h...