4. bercerita dengan bintang

121 33 3
                                    

"Rain, lo dari mana aja sih. Gue khawatir nyariin lo karna lo dari tadi belum pulang juga?!"tanya reano cemas.

"Maafin raina ya bang, tadi raina mampir dulu sebentar ke rumah acha"ujar raina berbohong, jika ia jujur pasti reano akan marah besar pada nya.

"Lain kali kalau mau mampir ke rumah teman hubungi abang dulu supaya gak bikin khawatir"ujar reano.

"Iya bang, raina minta maaf"

"Iya gak papa, yaudah ganti baju gih terus makan. Abang ada makanan kesukaan kamu noh"ujar reano seraya menunjuk ke arah meja makan.

"Itu semua abang yang masak?"tanya raina.

"Bukan sih, itu alea yang masakin"ujar reano seraya cengengesan, alea merupakan pacar reano.

"Huh kirain abang!"ujar raina.

"Heheh"

"Yaudah raina ganti baju dulu ya bang!"raina pun bergegas untuk menaiki anak tangga rumah nya.

Setelah selesai berganti pakaian dan makan malam raina kembali ke kamar nya dan duduk di kursi balkon.

Ia menopang dagu nya menggunakan telapak tangan seraya menatap bintang yang tengah berkelap kelip pada malam hari.

"Hai bintang, udah lama ya raina gak cerita sama bintang. Sekarang raina mau cerita sesuatu sama bintang, bintang dengerin cerita raina ya!"ujar raina bermonolog, ia memang sudah biasa seperti ini ia menganggap bintang seperti sahabat nya sendiri.

"Bintang, akhir akhir ini raina sering ketemu sama cowok Nama nya alvin, dia tuh baik banget sama raina dia yang udah bantuin raina pas raina telat"

"Meskipun alvin nakal tetapi alvin itu ternyata baik loh bintang, dia selalu saja bersikap lembut sama raina"

"Menurut raina alvin cowok yang unik, karna setiap di kasih hukuman sama guru dia tetap santai aja raina jadi heran deh sama alvin, sebenarnya pas waktu ngidam bunda nya alvin ngidam apa ya? Kok anak nya jadi gitu? Tapi jujur sih alvin itu ganteng, pantas saja banyak yang kagum dengan ketampanan nya,"

"Raina"panggil reano yang tiba tiba muncul di belakang raina.

"Belum tidur?"tanya reano seraya duduk di samping raina.

"Belum ngantuk"

"Emang nya gak dingin?"

"Enggak kok, raina cuman lagi pengen cerita aja sama bintang bang"

"Cerita apa tuh?"tanya reano.

"Abang kepo deh!"

"Wah main nya rahasia rahasia an nih sekarang?"jahil reano.

"Apa si bang, enggak kok"ujar raina seraya terkekeh pelan.

"Bang, kapan bunda sama ayah pulang dari luar negri?"

"Abang juga gak tahu raina"

"Raina rindu mereka, raina rindu bunda"ujar raina lirih.

"Suatu saat pasti kita akan kumpul bersama raina"reano mengusap pelan pucuk kepala raina.

"Masuk gih, sudah jam 9"perintah reano dan mereka pun masuk ke kamar raina.

Setelah menutup jendela kamar raina reano menghampiri raina.

"Selamat malam adik kecil"reano mengecup singkat kening raina kemudian pergi menuju kamar nya sendiri.

Sedangkan di lain tempat alvin sedang menghisap rokok nya di balkon kamar nya.

Raina, nama gadis itu akhir akhir ini selalu saja menghantui pikiran nya. Mengapa ia sangat penasaran dengan gadis itu? Apakah benar ia menyukai raina.

•Te Amo•✔ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang