"Vin, nape lu bengong aja?"tanya arsen seraya melempar kulit kuaci miliknya kepada alvin.
"Palingan lagi mikirin utang gorengan di warungnya bu mira"celetuk aland dan membuat alvin menoleh dengan tatapan tajam nya.
"Wes ati ati copot tuh mata"sahut arsen dan alvin pun tak menghiraukan ucapan nya.
"Gue lagi mikir-"
"Bisa mikir juga lo, gue kira bisa nya cuman buat onar doang"gurau arsen.
"Berisik anying!"ujar alvin kesal. Tuh kan ngegas!
"Ampun bosquee, emang lo lagi mikirin apaan?"kini wajah arsen pun berubah menjadi serius.
"Michel, anak baru. Lo tau kan?"
"Oh si bule nyasar. Iya iya tau gue"heboh arsen.
"Napa lo mikirin dia?"tanya aland.
"Dia mirip sama..."
•••
Bel pulang sekolah pun telah menggema ke seantreo gedung SMA Melody. Semua murid berhamburan keluar kelas untuk menuju parkiran dan gerbang keluar, sama hal nya dengan siswa/i lain raina pun kini tengah merapikan alat tulis nya dan bersiap untuk pulang.
"Udah?"tanya alvin. Pria itu menunggu di depan kelas raina sejak beberapa menit yang lalu.
"Udah!"
"Yuk,"alvin pun menggandeng jemari mungil raina.
"Michel pulang sama siapa?"tanya raina saat melihat Michel masih berdiri di ambang pintu kelas.
"Gue gak tau rain, gue tadi nya mau mesen ojek online eh baterai ponsel gue habis"ujar michel gelisah.
"Yaudah Michel pulang bareng alvin aja ya?"tawar raina dan membuat alvin membulatkan mata nya lebar.
"Gak. Kalau gue pulang sama dia lo pulang sama siapa?!"tolak alvin cepat.
"Nanti kan raina bisa bilang ke bang rean suru jemput. Udah alvin bareng Michel aja ya dia kan baru tinggal disini pasti belum terlalu hafal jalan nya"jelas raina.
"Gak usah rain gue takut ngerepotin. Gak papa nanti gue jalan kaki aja"
"Dia mau jalan kaki aja katanya. Udah ayok kita pulang!"ajak alvin namun raina menolak nya.
"Enggak! Alvin harus antar Michel, kasian dia alvin. Raina mohon yaa lakuin ini buat raina masa alvin gak mau sih"ujar raina dengan nada melas.
Alvin pun menghembuskan nafas nya gusar"Yaudah gue anterin dia pulang. Tapi kalau ada apa apa segera hubungi gue oke?"
"Iya raina janji!"raina pun kembali memunculkan senyum manis nya.
"Aduh rain gue jadi ngerepotin gini"ujar Michel merasa tak enak.
"Udah gak papa kok Michel"
Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi alvin langsung pergi meninggalkan kedua gadis tadi.
"Maafin alvin ya dia emang gitu, suka jutek"
"Iya gak papa. Yaudah gue duluan ya!"michel pun pergi menyusul alvin.
"Alvin tungguin gue dong! Masa gue ditinggal sih!"gerutu Michel ia berusaha mensejajarkan langkah nya dengan alvin.
"Gue gak suka orang yang lambat!"ketus alvin dan membuat Michel mendelik.
"Eeh"tubuh michel hampir saja limbung kedepan jika tidak ada tubuh alvin sebagai tumpuan nya. Gadis itu tersandung oleh tali sepatu nya sendiri karna lupa mengikat nya.
Michel pun meneguk saliva nya susah payah. Alvin ternyata memiliki wajah yang sangat tampan jika dilihat lebih detail. Pria ini memiliki rahang yang kokoh, hidung mancung, bibir berwarna merah muda, lengkap dengan alis tebal dan mata elang miliknya, membuat kaum hawa yang melihatnya menjadi jatuh cinta termasuk Michel––mungkin.
Bruk
"Aw"ringis michel karna tiba tiba alvin melepas kan lingkaran tangan nya pada tubuh Michel.
"Kejam banget sih lo! Sakit tau bokong gue"protes Michel seraya mengusap ngusap bokongnya yang terasa ngilu.
"Ngapain lo ngeliatin gue kayak gitu? Jangan lihat lama lama nanti lo jatuh cinta"ujar alvin santai dan berlalu pergi meninggalkan Michel.
"Dih, pede amat tuh orang siapa juga yang mau jatuh cinta sama dia! Gantengan juga si dewa kali"Michel memutar bola mata nya malas.
'Kenapa desiran hangat ini muncul kembali, ini yang gue rasain saat gue bersama shelya dulu. Apa hubungannya gadis itu dengan shelya kenapa wajah nya mirip sekali?'batin alvin.
•••
"Peri kecil tau gak awan awan apa yang bikin seneng?"suara itu muncul dari ponsel milik raina.
"Em apa ya, emang ada awan yang bikin seneng?"tanya raina gadis itu kini tengah berbincang dengan seseorang lewat ponsel.
"Ada dong. Awanna be with you"
"Apa si alvin! Tukang gombal dasar!"kekeh raina. Saat ini ia tengah berbincang dengan alvin lewat ponsel.
"Raina, lo tau gak lo itu kayak bintang dan gue menjadi bulan nya"
"Kok bisa?"
"Iya. Karna bulan dan bintang itu selalu melengkapi satu sama lain. Coba bayangin kalau gak ada bintang pasti bulan akan merasa sendiri begitupula dengan bintang ia akan merasa kesepian jika tidak ada cahaya bulan yang menemani nya pada malam hari. Dan gue mau kita menjadi seperti bulan dan bintang yang akan selalu bersama dan saling melengkapi satu sama lain"
"Raina juga ingin terus bersama dengan alvin. Alvin janji ya gak akan pernah tinggalin raina jika sewaktu waktu hubungan kita sedang terkena masalah, karna raina yakin kita bisa melewati semua itu bersama, sama hal nya seperti bulan dan bintang mereka melewati panjang nya malam secara bersama sama"
"Gue janji gue janji gak akan pernah ninggalin lo peri kecil, lo mau tahu apa alasan nya? Karna sekarang lo sudah menjadi ratu di hati gue untuk sekarang dan selamanya"
"Tidur gih, sudah malam"ujar alvin.
"Have a nice dream alvin. I love you"ujar raina pelan.
"Have a nice dream too and i love you raina"
Tutt
Sambungan telfon itu pun terputus sepihak oleh alvin. Raina pun menghela nafas panjang seraya menatap ke arah langit lewat jendela kamar nya.
"Bintang cinta bulan,"gumam raina, lalu setelah itu ia menutup tirai jendela nya dan mulai beranjak ke arah kasur untuk mengistirahatkan tubuhnya.
TBC
Haloo gaess!! Maap dikitt😭, sumpaah ini aku bingung pen nulis kek mana lagi wkwk cerita ini garing banget sumpah hapus aja apa gimana?:(
Btw udah ada yang bisa nebak alur nya gak sih sampai sini? Wkw pasti bisa dongg.
Yaudah lah liat kedepan nya ajaa!! Jangan lupa kasih vote sama komenn dan makasih udah mau mampir ke cerita iniii!!
Lupyu💋🍒
KAMU SEDANG MEMBACA
•Te Amo•✔ [On Going]
Jugendliteratur[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA KAREAN ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE!!!:)❤] Te Amo, satu kata yang indah bagi seorang gadis bernama Raina egalita wijaya, si gadis pecinta hujan. Bagi nya hujan adalah segala nya, hujan adalah sahabat nya dan h...