15. Bimbang

83 16 18
                                    

Raina berjalan di trotoar jalanan seorang diri, pagi ini alvin tidak mengantar nya ke sekolahan karna sedang ada urusan untuk turnament basket yang akan diadakan minggu depan.

Tiba tiba sebuah motor dari arah yang berlawanan melaju dengan kecepatan tinggi dan melewati kubangan air hujan tadi malam. Cipratan air kubangan itu mengenai seragam milik raina yang semula nya putih kini menjadi terdapat noda coklat.

"Baju raina?!!"kedua mata raina hampir saja copot ketika melihat seragam nya kini telah dihiasi oleh noda berwarna coklat.

Pria yang mengendarai motor tadi pun berhenti di hadapan raina.

"Sorry"ujar pria itu dingin. Pria ini memakai seragam SMA yang sama dengan raina. Apakah mereka satu sekolah?.

"Ck, bisa gak sih kalau jalan liat liat jangan kebut kebutan emang ini jalanan punya nenek moyang lo?"geram raina mata nya sudah memerah menahan amarah. Sedangkan pria tadi hanya memandang raina santai.

"Udah?"tanya pria itu.

"Udah!"ketus raina.

Pria tadi menyerahkan lima lembar uang dengan pecahan seratus ribu kepada raina.

"Buat?"

"Ganti seragam lo"pria itu pun melenggang pergi.

Raina pun masih memandangi duit tadi.

"Gampang banget sih ngasih duit ke orang lain,"gumam raina.

•••

"Jadi, si Michel itu shelya?!"kaget arsen.

"Jangan kenceng kenceng bego nanti ada yang denger!"alvin menjitak kepala arsen keras.

"Terus terus?"tanya aland tak sabaran.

"Ya gitu jadi intinya shelya hilangan ingatan, dia bahkan gak ingat sama namanya sendiri. Jadilah dia menganggap bahwa diri nya itu Michel bukan shelya"jelas alvin.

Puk.

Aland menepuk pundak alvin kuat.

"Udah gue duga kan. Tuh cewe emang mirip banget sama shelya"heboh aland.

"Kagak usah nabok. Sakit bego"protes alvin.

"Hehe maap maap,"

"Jadi lo mau balik lagi ke shelya?"tanya aland.

"Mau nya sih gitu. Tapi raina gimana?"

"Jangan jadi pria brengsek vin. Lo harus pilih satu diantara mereka lo gak boleh maruk"

"Tapi gue masih cinta shelya!"

"Gue yakin itu bukan cinta vin, itu hanya rasa rindu lo pada shelya tapi lo menganggap kalau cinta lo masih buat dia padahal enggak. Cinta lo itu sebenernya buat raina vin, lo dengan shelya itu hanya sebatas obsesi semata. Saran gue jangan tinggalin raina kalau lo gak mau menyesal di kemudian hari"ujar aland bijak.

"Gue setuju apa kata aland. Sebaiknya lo pilih raina vin, lo bisa bangkit dari keterpurukan lo selama ini karna siapa coba? Raina kan bukan shelya, mana si shelya saat lo kesusahan dia gak hadir vin. Lo brengsek vin kalau seandainya lo beneran lepasin raina gitu aja"arsen pun turut berada di pihak aland.

"Arghh!! Seharus nya gue gak nembak raina dulu!"geram alvin.

"Sekarang gini deh logika nya. Meskipun lo gak nembak raina dulu lalu shelya kembali hadir dalam keadaan yang seperti ini apa hati dia masih buat lo vin? Lo aja gak tau kan apa alasan dia pergi ninggalin lo gitu aja tanpa penjelasan. Buka mata dan hati lo vin, jangan mau dibodohin sama rasa rindu lo sendiri!"tegas aland karna sudah kesal menangani alvin yang sulit untuk diberi nasehat.

•Te Amo•✔ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang