#5

625 80 7
                                    

Thank u readers! You//woochan kembali karena support dari kalian~


Hyunjin keluar dari gerbang sekolah dan berjalan ke sebuah gang kecil disebelah sekolahnya, padahal dia baru saja sampai di sekolah namun seseorang mengirim pesan pada Hyunjin

Seseorang itu ingin bertemu dengan Hyunjin di gang itu

Sesampainya disana, seperti yang Hyunjin duga, seorang gadis berdiri disana. Dengan cepat gadis itu mendekati Hyunjin, tak lupa dengan wajah manjanya

"Hyunjin-ah, aku rela kau menolakku tapi aku ingin kau menciumku sekali saja" ucap gadis itu

Hyunjin menatapnya sinis, lalu bibirnya tersenyum tipis

"Dasar murahan" sindir Hyunjin

Dengan santainya Hyunjin pergi meninggalkan gadis itu, dan di gerbang sekolah Hyunjin berpapasan dengan Woojin dkk (Changbin Jeongin)

"Merokok?" Tanya Changbin, curiga melihat Hyunjin keluar dari gang

Hyunjin tentu menggeleng, senakal-nakalnya Hyunjin dia tak pernah merokok

"Hyung jadi membantuku kan?" Tanya Jeongin

"Tentu, pulang sekolah, oke?"

Jeongin mengangguk semangat

"Kalian ke kelas duluan saja, aku ingin ke kantin dulu" kata Woojin

"Ikut hyung" balas Changbin

Jeongin dan Hyunjin pun pergi ke kelas, Changbin dan Woojin pergi ke kantin

Di kantin, mereka bertemu dengan Seungmin dan Bangchan yang sama sama duduk diam menatap kosong ke bawah. Tak lama kemudian datang Felix yang membawa dua mangkuk bubur

"Hei, Felix-ah, mereka kenapa?" Tanya Changbin

Felix hanya mengangkat bahu sambil meletakkan mangkuk itu di mejanya lalu menyikut Bangchan

"Ah diam kau" guman Bangchan

"Chan, kau kenapa?" Tanya Woojin

Bangchan menoleh, wajahnya langsung senang

"Ah tidak, aku biasa saja kok" jawab Bangchan

"Padahal tadi kami melihat kalian bad mood" ujar Changbin

Dengan santainya Changbin mengambil sesendok bubur milik Seungmin dan memakannya, Seungmin hanya menatap datar tingkah Changbin

"Jangan ambil milik Seungmin, punyaku sebentar lagi jadi kok" kata Felix

Changbin terkekeh kecil, seketika itu juga mood Seungmin memburuk

Woojin punya ide, diam diam Woojin mengirim pesan pada seseorang. Dengan harapan, mood Seungmin akan menjadi lebih baik

"Hyung, kenapa mengirim pesan?"

Semua menoleh ke pintu kantin, Jeongin datang dengan wajah bingungnya

"Tidak, emh... lihat ini, hyungmu yang satu ini sulit makan" kata Woojin sambil menunjuk Seungmin

Dengan cepat Jeongin memdekati Seungmin dan menatap Seungmin sambil memajukan bibirnya sedikit

"Hyung, mengapa sulit makan?" Tanya Jeongin

Seungmin menggeleng kecil lalu mendorong pelan bubur tersebut pada Jeongin, Jeongin mengira hyungnya ini ingin disuapi.

Jadi Jeongin mengambil sesendok bubur dan mengarahkannya ke bibir Seungmin

"Kalau hyung tidak makan, Jeong juga tidak makan" ancam Jeongin

Bangchan tertawa kecil lalu melakukan hal yang sama, bedanya, bubur tersebut didorong kearah Woojin.

Woojin yang melihat hal tersebut malah membuka mulutnya sambil menatap Bangchan, membuat Bangchan menarik lagi bubur tersebut dan menyuapkannya pada Woojin

"Kalau mau bilang saja" sindir Bangchan

Mereka tertawa, lalu Bangchan salah fokus.

Terdapat sedikit noda kecap di sudut bibir Woojin, dengan perlahan ibu jari Bangchan mengusap noda tersebut

"Makan pelan pelan, wajahmu jadi jelek jika makan berlepotan seperti ini" canda Bangchan

Walaupun hanya candaan namun sukses membuat jantung Woojin berdetak begitu cepat

"Terserah hyung, Jeong lelah!" Seru Jeongin sambil keluar dari kantin

Seungmin berdiri dan buru buru menyusul Jeongin, Changbin pun duduk di tempat Seungmin tadi dan memakan bubur milik Seungmin

Woojin hanya menghela nafas, lalu memasang wajah bingung melihat Hyunjin dengan wajah khawatir datang ke kantin

"Jeongin dan Seungmin kenapa?" Tanya Hyunjin

Semuanya kompak menggeleng

"Aku percaya nantinya mereka akan segera berbaikan" guman woojin

#

08.30 KST

Pelajaran pertama selesai, sekarang masuk ke pelajaran kedua. Si guru tak kunjung datang ke kelas entah mengapa, mungkin lupa tapi ya sudahlah

Toh, ketua kelas tidak menyusulnya ke ruang guru

Sekelas bersyukur mendapat jam kosong

"Jangan bengong, nanti kau kerasukan" tegur Woojin

Bangchan yang sedang seru serunya termenung sambil melihat keluar jendela kini fokus pada orang yang duduk didepannya, Kim Woojin

"Biarkan saja, kan, aku kerasukan cintamu" sahut Bangchan

Wajah Woojin memerah, panas rasanya

"Hm, diam kau" guman Woojin

Di sisi luar dirinya malu, namun di dalam hatinya dia sangat senang

B A P E R~~~

"Tapi kau suka kan?" Goda Bangchan

Sialan, dasar manusia yang terlalu peka, pikir Woojin

"Hum... kalau tidak peka, nanti kau kesal" kata Bangchan

Dengan cepat dan kuat Woojin mencubit lengan kanan Bangchan yang ada di meja, membuat sang pemilik lengan berteriak

"Berhenti membaca pikiranku!" Seru Woojin

Bangchan pun tertawa, oh ayolah, Bangchan tau Woojin tak sepenuhnya serius pada kata katanya.

Justru Woojin malah senang dengan kepekaan Bangchan yang tinggi

"Iya, berisik" balas Bangchan

Bangchan mengatakannya sambil mencubit pipi Woojin, yang tak disangka membuat wajah Woojin semakin memanas

"Hanya menggoda? Kapan bersatunya?" Tanya Felix

Agak terganggu melihat kelakukan teman sebangkunya, tadinya sih Felix ingin mengobrol dengan Changbin tapi Hyunjin malah mengajak Changbin main game

"Tunggu tanggal mainnya saja" bisik Bangchan

Seketika Felix merinding, lalu memilih berbicara pada orang di seberang kanannya, Jeongin Jisung


Aaa mengapa update ff ini lama sekali?
Nunggu itu gak enak
Tapi mendingan nunggu ff ini update daripada nunggu dia peka:)
#byunrinKun

You //WooChan [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang