"begini nada nya?" Tanya Bangchan sambil menekan tombol enter pada laptopnya
"Nah begitu saja" ujar Changbin sambil mengangguk
"Emh.. tapi err.. aku agak sedikit ragu dengan lagu ini" Jisung terus terusan menatap lirik yang baru saja ditulis mereka
Changbin dan Bangchan saling tatap, lalu mengangkat kedua bahunya
"Sudahlah Sung, sudah lama kita tidak menciptakan lagu. Selagi ada ide yang muncul, gunakan saja" kata Changbin
Jisung menghela nafasnya, pasrah.
.
.
.Seungmin berjalan ke arah rumah Jeongin sambil membawa sebuket bunga, sesekali Seungmin mencium aroma wangi bunga tersebut dan membayangkan bagaimana wajah malu malu Jeongin saat menerima bunga darinya nanti.
Seungmin terdiam sesaat, menoleh ke kanan dan ke kiri. Bersiap untuk menyebrangi jalan.
Namun baru saja beberapa langkah Seungmin menyebrang, sebuah mobil dengan kecepatan tinggi mendekati Seungmin.
Untung saja refleks Seungmin begitu cepat, Seungmin pun memutuskan berlari ke seberang jalan
"Sedikit lagi!" Guman Seungmin
BRAKKK!!!!
Buket bunga yang sedari tadi dipeluk Seungmin terpental jauh, begitu pula dengan Seungmin yang tertabrak dan membuatnya terguling cukup jauh.
Sang mobil berhenti tepat setelah menabrak Seungmin, ternyata mobil tersebut tidak kabur. Si pengemudi turun dari mobilnya, lalu berdiri disamping mobil
"Si.. siapa kau?" Tanya Seungmin lemah
Seungmin tergeletak lemah di atas aspal, kepalanya mengeluarkan darah. Untungnya Seungmin masih memiliki sedikit kekuatan untuk tetap sadar.
Si pengemudi mendekati Seungmin, lalu mengusap pipi Seungmin.
"Jangan ganggu aku, Seungmin-ie" ucap nya
Seungmin membulatkan matanya, menganggu? Apa Seungmin pernah menganggunya?
"A.. apa maksudmu?" Tanya Seungmin lagi
Si pengemudi tertawa, tunggu, tawa ini begitu familiar di telinga Seungmin. Namun tawa siapa ya?
"Jika kau terus mengangguku, aku akan berbuat lebih dari ini. Kuharap ini cukup untuk memberimu peringatan ringan" ucapnya lagi
Setelah itu, si pengemudi kembali ke mobilnya dan pergi meninggalkan Seungmin.
"Jeongin... Jeongin..." Panggil Seungmin lirih
Perlahan Seungmin menolehkan kepalanya ke arah lain, dilihatnya buket bunga yang akan diberikan pada Jeongin tergeletak di jalan dan sepertinya sempat tergilas oleh mobil yang menabraknya tadi
"J-jeongin..." Panggil Seungmin semakin melemah
Tap tap tap tap
Suara langkah kaki, berlari.
"Seungmin? Yak! Seungmin-ah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
You //WooChan [Revisi]
DragosteWoojin dan Bangchan tidak bisa dipisahkan, benar? :)